Sumber Primer dan Sumber Sekunder dalam Pemberitaan

Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Informasi massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. 37 Tetapi terkadang pada saat ini media massa dalam menyampaikan pemberitaan tidak lagi menyadari bahwa frekuensi yang digunakan oleh media massa adalah milik publik. Mereka mengabaikan hal ini dengan hanya menyampaikan informasi yang memihak kepentingan salah satu tokoh atau golongan tertentu saja. Alex Sobur mendefinisikan media massa sebagai, “suatu alat untuk menyampaikan barita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompk penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.” 38 Dari penjelasan di atas, kita dapat pahami bahwasanya media massa bukan saja menyampaikan informasi yang murni dari lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi, namun media massa juga mampu membentuk opini publik sesuai dengan kepentingannya. Media massa di sini dijelaskan bukan sebagai institusi yang memberikan fakta apa adanya. 37 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa, h. 72 38 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, h. 85

1. Fungsi Media Massa

a. Fungsi Mediator Netral, menjadi kata kunci dari penjelasan fungsi media massa sebagai mediator. 39 Netralitas pekerja media massa memang selalu menjadi perbincangan hangat. Dalam pandangan konstruktivis bahkan menyatakan wartawan itu tidak dapat menyembunyikan keberpihakannya dalam membuat berita. Namun, bukan ini yang akan menjadi pembahasan ke “netralan” media massa. Bukan netral dalam pembentukan berita, netral di sini adalah sikap dari kenetralan media massa dalam melakukakan funsinya sebagai mediator. Media massa diminta netral ketika fungsinya sebagai mediator antara masyarakat dan pemerintah sedang malakukan pertukaran pesan. Kenetralan media massa di sinilah baru ditekankan. Kedua belah pihak yakni masyarakat dan pemerintah selalu meminta kepada media massa dalam menyampaikan pesan keduanya bersifat apa adanya. Misalnya, ketika pemerintah menayampaikan kebijakannya kepada masyarakat, meraka berdua masyarakat dan pemerintah meminta media massa dalam menyampaikannya secara apa adanya. Pemerintah meminta kepada media massa agar kebijakan-kebijakan yang telah direncanakan untuk kepentingan masyarakat disampaikan secara apa adanya tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan agar masyarakat dalam menerima informasi tersebut masih secara utuh. Begitupun 39 Ana Nadhya Abrar, Analisis Pers Teori dan Praktik, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka 2011, h. 21