Republika Tanggal 18 Juni 2011 Analisis Framing Pemberitaan Kasus M Nazaruddin di Harian

Namun, Saan belum bisa memastikan kapan fraksi akan memanggil Angelina dan Mirwan. Treatment recommendation. Atas semua tudingan yang disampaikan oleh Nazaruddin, Republika merekomendasikan agar Partai Demokrat mengklarifikasi tudingan tersebut dengan memanggil orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus Nazaruddin. Saan mengatakan, tim investigasi yang dulu dibentuk DPP Partai Demokrat tidak melaporkan hasilnya ke fraksi. Artinya, belum diketahui secara pasti masalah yang terjadi. Namun, Saan belum bisa memastikan kapan fraksi akan memanggil Angelina dan Mirwan. Table 4.9: Framing Edisi 18 Juni 2011 “Demokrat Respons Tudingan Nazar” Problem identification Pembelaaan Partai Demokrat atas tuduhan Nazaruddin Atas tudingan Nazaruddin ini, Fraksi Partai Demokrat menegaskan akan memanggil Angelina dan Mirwan Causal interpretation Tudingan Nazaruddin terhadap Partai Demokrat yang dianggap sebagai masalah Dari Singapura, mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin melemparka n “bola panas”. Dia menyebut dua koleganya di Partai Demokrat dan anggota Fraksi PDIP terlibat dalam permainan anggaran terkait proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011, Palembang Moral evaluation Partai Demokrat harus cepat berbenah agar tidak semakin buruk citranya Saan mengatakan, tim investigasi yang dulu dibentuk DPP Partai Demokrat tidak melaporkan hasilnya ke fraksi. Artinya, belum diketahui secara pasti masalah yang terjadi Treatment recommencation Partai Demokrat seharusnya segera memanggil kader yang diduga terlibat kasus Nazaruddin Namun, Saan belum bisa memastikan kapan fraksi akan memanggil Angelina dan Mirwan

10. Republika Tanggal 21 Juni 2011

Judul : KPK Segera Panggil TPF Demokrat Problem identification. Dalam berita ini, Republika melihatnya sebagai sebuah tindakan KPK yang labil dalam menanggapi informasi dari Nazaruddin yang disampaikan kepada wartawan mengenai keterlibatan koleganya di Partai Demokrat dan anggota komisi X DPR. Awalnya ini tidak ditindaklanjuti oleh KPK, namun belakangan KPK justru ikut menindaklanjuti informasi tersebut karena mendapat tekanan dari publik yang mengatakan bahwa KPK mendapatkan intervensi dari pihak Partai Demokrat karena tidak menindaklanjuti laporan tersebut. Sebelumnya, KPK membantah adanya intervensi dari PD dalam menangani kasus suap Sesmenpora. Meski begitu, Busyro mengaku, ada salah satu petinggi PD yang menghubunginya. Orang itu mengatakan, agar KPK bisa menangani kasus tersebut secara transparan dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain. Causal interpretation. Harian umum Republika dalam berita ini melihat informasi yang disebarkan Nazaruddin kepada wartawan melalui BBM blackberry messanger adalah penyebab masalah. Informasi tersebut membuat KPK menjadi sasaran empuk para pengamat dan masyarakat karena awalnya informasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK. Ini menyebabkan pengamat politik dan hukum menilai KPK mendapatkan intervensi dari pihak Partai Demokrat. Sehingga pada akhirnya KPK mau menindaklanjuti informasi tersebut dengan memanggil pihak- pihak yang terkait yang ikut terlibat di dalam kasusnya. Ini terlihat jelas dari yang dituliskan oleh Republika pada alinea pertama berita tersebut: “Komisi Pemberantasan Korupsi KPK segera memanggil tim pencari fakta TPF Partai Demokrat PD, juga Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan I Wayan Koster terkait informasi yang disampaikan mantan bendahara PD M Nazaruddin. Informasi itu disampaikannya pekan lalu, malalui layanan pesan blackberry kepada sejumlah wartawan. Ketiga orang tersbut dikatakannya terkait dengan kasus pembangunan wisma atlet Sea Games, di Palembang.” Selain itu Republika juga menuliskan pembantahan pihak KPK terkait isu yang beredar mengenai intervensi yang diberikan oleh Partai Demokrat dalam penganan kasus Sesmenpora. “Sebelumnya KPK membantah adanya intervensi dari PD dalam menangani kasus suap Sesemenpora. Meski begitu, Busyro mengaku, ada salah satu petinggi PD yang menghubunginya. Orang itu mengatakan, agar KPK bisa menangani kasus tersebut secara transparan dan tidak mempertimbangkan faktor- faktor lain.” Moral evaluation. Penilaian atas informasi yang dibeberkan oleh Nazaruddin kepada wartawan sebagai sumber masalah datang dari labilnya sikap KPK dalam menanggapi informasi tersebut. Penilaian moral yang dikenakan kepada Nazaruddin menekankan bahwa tindakan itu sebenarnya salah. KPK tidak akan mendasarkan penyidikan dari layanan pesan blackberry messanger BBM atau surat kaleng. Seharusnya Nazar melaporkan langsung kepada penyidik KPK jika hal itu memang benar adanya. Busyro beralasan, para penyidik tak melakukan penyelidikan kasusnya berdasarkan informasi yang belum jelas, termasuk pesan melalui layanan Blackberry BBM. Treatment recommendation. Atas semua peran Nazaruddin dalam kasus ini, Republika merekomendasikan agar apa informasi yang dipegang oleh Nazaruddin sebaiknya dia melaporkannya langsung kepada penyidik KPK jangan malah melaporkannya kepada wartawan. Hal ini harus dilakukan karena mengingat kinerja KPK yang bekerja berdasarkan penyidikan berdasrkan bukti yang kuat bukan sekedar informasi lewat layanan blackberry messanger BBM saja. “Kita tidak mendasarkan penyelidikan dari BBM atau surat kaleng,” ujarnya .