memenuhi panggilan KPK hingga kali ketiga . “Panggilan
KPK itu panggilan hukum, sah di mata hukum, jadi harus dipenuhi oleh setiap warga. Kalau Nazaruddin tidak
memenuhi, pasti kita lihat sebagai pelanggaran.”
Treatment recommendation. Atas semua kesalahan yang dibuat oleh
Nazaruddin, namun disisi lain Republika menegaskan pendapat Andi Nurpati Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi DPP Partai Demokrat pada bagian penutup. Dia
mengatakan seharusnya KPK mengirim surat panggilan ke tempat tinggal Nazaruddin di Singapura. Ini dianggapnya wajar jika Nazaruddin tidak hadir dalam
panggilan tersebut. Menurut Andi, seharusnya KPK mengirim surat panggilan
ke alamat tempat tinggal Nazaruddin di Singapura. Karena itu, dia menilai, wajar Nazaruddin tak datang memenuhi
panggilan KPK. Partai Demokrat, kata Andi, hanya bisa membantu semaksimal mungkin melalui komunikasi untuk
mengajak Nazaruddin pulang ke Indonesia.
Tabel 4.6: Framing Edisi 11 Juni 2011 “Nazaruddin Mangkir”
Problem identification Respon KPK dan Partai
Demokrat atas ketidakhadiran Nazaruddin
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Jum’at 106
sore, memastikan mantan bendahara umum Partai
Demokrat M. Nazaruddin dan isterinya, Neneng Sri
Wahyuni, mangkir dari panggilan penyidik.
Ketidakhadiran keduanya di KPK tanpe keteranganyang
jelas
Causal interpretation Ketidakhadiran Nazaruddin
pada pemanggilan pertama KPK
“KPK akan menjadwalkan pemanggilan ulang kepada
Nazaruddin dan Neneng. Namun, Johan belum
mengetahui kapan penyidik akan kembali memanggil
keduanya
Sepertinya tidak ada indikasi untuk datang,” kata Busyro.
Kemarin Busyro mengtakan, jika Nazaruddin dan isterinya
tidak datang pada pemanggilan pertama, KPK
akan melakukan panggilan untuk kedua kalinya.
Moral evaluation Perbuatan Nazaruddin
diposisikan sebagai perbuatan yang salah dalam berita ini
Denny melanjutkan, partainya akan menganggap
Nazaruddin melakukan pelanggaran jika tidak juga
memenuhi panggilan KPK hingga kali ketiga
Treatment recommendation
KPK seharusnya menyampaikan surat
pemanggilan ke alamat tinggal Nazaruddin di
Singapura seharusnya KPK mengirim
surat panggilan ke alamat tempat tinggal Nazaruddin di
Singapura. Karena itu, dia menilai, wajar Nazaruddin
tak datang memenuhi panggilan KPK
7. Republika Tanggal 12 Juni 2011
Judul : Pemerintah dan KPK Lamban
Problem identification. Dalam berita ini, Republika menilai Pemerintah dan
KPK lamban dalam menangani kasus korupsi. Dapat dilihat dalam berita ini dituliskan oleh Republika mengenai data-data dari Indonesia Corruption Watch
ICW yang melaporkan bahwa dalam 10 tahun terakhir ada 45 koruptor yang melanggeng ke luar negeri, dan dari jumlah itu terindikasi ada 25 koruptor kabur ke
Singapura. Pemerintah dan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK
dinilai lamban dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia. Hal itu diungkapkan Wakil Koordinator
Indonesia Corruption Watch ICW, Emerson Yuntho, di Jakarta, Sabtu 116.
Causal interpretation. Harian Umum Republika melihat penyebab masalah
dalam berita ini ialah karena lemahnya sistem hukum negeri ini dalam menangani kasus korupsi. Pemerintah dan KPK dinilai tidak memiliki niatan baik untuk
memperbaiki sistem hukum yang dianggap lemah tersebut. Ini terlihat dari isi berita yang dituliskan oleh Republika pada kasus ini. Seperti yang diungkapkan oleh Wakil
Koordinator Indonesia Corruption Watch ICW, Emerson Yuntho: “Sistem hukum kita sangat lemah dalam upaya
pembernatasan korupsi. Semestinya dalam kasus korupsi, penegak hukum bisa bertindak keras, ujarnya.”
Hal inipun didukung oleh pendapat Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali, beliau mengatakan:
“Guru besar Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, lambannya pemberantasan korupsi
karena tidak ada niat yang tulus dan komitmen dari seluruh aparatur negara. Komitmen hanya sebatas ucapan,
tetapi tak ada dalam praktiknya.” Kedua pendapat tersebut sangat menguatkan bahwa yang menjadi penyebab
masalah dalam kasus ini adalah lemahnya sistem hukum di negeri ini.
Moral evaluation. Penilaian atas lemahnya sistem hukum yang dimiliki oleh
Pemerintah dan KPK dalam menangani kasus korupsi ini datang dari banyaknya tersangka korupsi yang yang masih bisa ke luar negeri dengan alasan berobat.
Penilaian moral yang dikenakan kepada Pemerintah dan KPK menekankan bahwa belum ada niatan baik dari keduanya dalam melakukan pemberantasan korupsi dan
ini merupakan sebuah tindakan yang salah. Dilihat dari banyaknya koruptor yang melanggang ke luar negeri menekankan bahwa pemerintah dan KPK benar-benar
buruk dalam penanganan kasus korupsi. Idealnya saat memasuki proses penyelidikan setiap
tersangka harus diberi cekal keluar negeri. Berdasarkan pengamatan ICW, kata dia, banyak orang berstatus
tersangka masih bisa keluar negeri dengan alasan berobat
.
Treatment recommendation. Atas semua yang terjadi dalam berita tersebut,
Republika merekomendasikan agar permasalah ini cepat selesai ialah dengan memperbaiki sistem hukum yang menjadi titik lemahnya pemerintah dan KPK
dalam menangani kasus korupsi. Kasali mendesak pemerintah segera melakukan perjanjian
ekstradisi dengan Singapura. Negeri singa itu, kata dia, membutuhkan Indonesia. Ia mencontohkan, keberadaan
anak perusahaan Pertamina PT Pertamina Energy Trading Ltd atau Petral di Singapura. Jika pemerintah menarik PT
Pertal menarik agar beroperasi di dalam negeri, kata dia, ekonomi Singapura pasti akan goyah. Sayangnya, lanjut
Kasali, diplomasi Indonesia di kancah internasional terlihat “memlbe.”
Tabel 4.7: Framing Edisi 12 Juni 2011 “Pemerintah dan KPK Lamban”
Problem idnetification
Pemerintah dan KPK lamban dalam menangani kasus korupsi
Pemerintah dan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK
dinilai lamban dalam memberantas praktik korupsi di
Indonesia
Causal interpretation
Lemahnya sistem hukum di negeri ini
Sistem hukum kita sangat lemah dalam upaya pembernatasan
korupsi
Lambannya pemberantasan korupsi karena tidak ada niat
yang tulus dan komitmen dari seluruh aparatur negara
Moral evaluation
Belum ada niatan baik dari pemerintah dan KPK dalam
memperbaiki lemahnya sistem hukum
Berdasarkan pengamatan ICW, kata dia, banyak orang
berstatus tersangka masih bisa keluar negeri dengan alasan
berobat
Treatment recommendation
Memperbaiki sistem hukum yang menjadi kelemahan
pemerintah dan KPK dalam menangani korupsi
Kasali mendesak pemerintah segera melakukan perjanjian
ekstradisi dengan Singapura
8. Republika Tanggal 16 Juni 2011
Judul : KPK Pastikan Panggil Paksa Nazaruddin
Problem identification. Harian Umum Republika pada berita ini
mengidentifikasi kepada KPK yang akan memanggil paksa kepada Nazaruddin pada pemanggilan ketiga apabila pada pemanggilan kedua ini tidak diindahkan oleh
Nazaruddin. Republika membingkai berita ini sebagai masalah langkah penjemputan