Uji Prasyarat Analisis Analisis Data
kurang mandiri dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan serta kurang baiknya management kelas oleh peneliti ketika pertemuan pertama berlangsung.
Pada pertemuan pertama, sebagian kelompok belum menyelesaikan LKS yang diberikan, dengan alasan waktu yang kurang lama dan belum memahami
pertanyaan-pertanyaan dalam LKS, sehingga ketika mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, peneliti hanya memilih kelompok yang sudah
menyelesaikannya saja. Oleh sebab itu, pada pertemuan kedua dan selanjutnya diawal pembelajaran peneliti selalu mengingatkan bagaimana cara mengerjakan
LKS yang diberikan. Pertemuan kedua, ketiga dan selanjutnya, siswa mulai terbiasa dengan
pembelajaran ini, siswa mampu bertanggung jawab dan mandiri terhadap tugas yang diberikan. Peneliti hanya menjelaskan kembali bagaimana cara mengerjakan
LKS dan menjelaskan apa yang memang perlu dijelaskan, kemudian sebagian besar siswa langsung mengerjakan LKS tersebut secara berkelompok tanpa
banyak bertanya lagi. Hanya sebagian kecil saja siswa yang terlihat belum serius dalam mengikuti pembelajaran ini. Peneliti juga mengatur waktu seefisien
mungkin agar pembelajaran menjadi seefektif mungkin. Secara lebih rinci, pada tahapan pertama siswa ditugaskan untuk memahami
situasi dan kondisi permasalahan matematis yang diberikan dan selanjutnya siswa mendaftar informasi serta fakta-fakta apa saja yang terdapat dalam permasalahan
tersebut. Kemampuan penalaran adaptif dilatih melalui proses berpikir divergen ketika siswa menduga fakta-fakta yang terdapat dalam permasalahan, dan melalui
proses berpikir konvergen ketika mempertimbangkan dan memutuskan fakta yang paling berperan. Tahapan ini melatih siswa untuk dapat memahami dan
mengungkapkan informasi penting dari permasalahan matematis yang diberikan. Berikut ini contoh pekerjaan siswa dalam tahapan menemukan fakta pada LKS 2.
Gambar 4.2 Hasil pekerjaan siswa tahap menemukan fakta pada aspek induktif intuitif
Tahapan yang kedua yaitu menemukan masalah. Pada tahapan ini siswa dilatih untuk fokus terhadap permasalahan apa yang mendasari situasi yang
diberikan dalam LKS. Tahap menemukan masalah dapat melatih kemampuan penalaran adaptif siswa melalui proses berpikir divergen dan konvergen yang
terdapat dalam model pembelajaran CPS. Pada tahapan pertama dan kedua siswa harus benar-benar memahami situasi yang diberikan baik informasi dan
permasalahan dari situasi yang diberikan, karena kedua tahapan pertama merupakan modal untuk langkah-langkah selanjutnya. Berikut ini contoh
pekerjaan siswa dalam tahapan menemukan masalah pada LKS 2.
Gambar 4.3 Hasil pekerjaan siswa tahap menemukan masalah pada aspek induktif
intuitif
Tahapan yang ketiga yaitu menemukan ide. Pada tahap ini siswa menggunakan proses berpikir divergen yang melatih kemampuan penalaran
adaptif terutama pada kemampuan intuitifnya. Siswa dituntut untuk kreatif dalam mengemukakan ide-ide dengan menggunakan kemampuan intuitifnya yaitu,
memberikan seluruh ide yang mereka miliki untuk menyelesaikan permasalahan matematis yang diberikan, siswa hanya mendaftar sejumlah ide yang mungkin
dalam rangka menemukan solusi tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Berikut ini contoh pekerjaan siswa dalam tahapan menemukan ide pada LKS 2.
Gambar 4.4 Hasil pekerjaan siswa tahap menemukan ide pada aspek induktif intuitif