44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Depok pada kelas VII, yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol.
Kelas VII G sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS dan
kelas VII F sebagai kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran secara konvensional. Materi matematika yang diajarkan adalah Segi Empat dan Segitiga.
Untuk mengetahui kemampuan penalaran adaptif matematis, kedua kelas diberikan posttest yang sama berupa soal-soal tes kemampuan penalaran adaptif
matematis berbentuk uraian. Posttest dilakukan sebanyak dua kali tes dengan soal yang sama dihari yang sama, akan tetapi dengan jumlah waktu berbeda. Berikut
ini disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan penalaran adaptif matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa
Statistik Deskriptif Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 40
40 Skor Ideal
24 24
Maksimum Xmaks 23
22 Minimum Xmin
16 10
Rata-rata 19,40
16,50 Simpangan Baku S
2,15 3,03
Dari tabel 4.1 dapat terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor tertinggi di kelas
eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol dengan selisih 1, begitu pun
dengan skor terendahnya. Skor terendah kelas eksperimen lebih besar 6 angka dibanding kelas kontrol. Artinya kemampuan penalaran adaptif matematis
perorang tertinggi terdapat di kelompok eksperimen sedangkan kemampuan penalaran adaptif matematis perorang terendah terdapat di kelompok kontrol.
Skor rata-rata dari 40 siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata 40 siswa di kelas kontrol dengan selisih 2,9.
Jika dilihat dari simpangan baku, simpangan baku kelas kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen, ini menunjukkan bahwa sebaran pada kelas kontrol
lebih heterogen. Artinya skor kemampuan penalaran adaptif matematis siswa di kelas kontrol lebih bervariasi dan menyebar terhadap rata-rata kelas, sedangkan
kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas eksperimen lebih mengelompok. Dari uraian data hasil perhitungan statistik deskriptif tersebut
dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran adaptif matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
1. Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan penalaran adaptif matematis siswa kelas eksperimen disajikan dalam tabel 4.2:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen
No Jumlah
Skor Frekuensi Absolut
Frekuensi Kumulatif ≥
Fk fk
1 16
5 40
100 2
17 6
35 87.5
3 18
3 29
72.5 4
19 5
26 65
5 20
4 21
52.5 6
21 10
17 42.5
7 22
6 7
17.5 8
23 1
1 2.5
∑
40