yaitu sebesar 0,573 yang artinya instrument ini cukup untuk mengukur kemampuan penalaran adaptif matematis. Untuk lebih rinci mengenai reliabilitas
instrument dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19.
G. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab rumusan masalah dan hipotesis
penelitian. Keseluruhan pengolahan data mulai dari menguji normalitas hingga menguji kesamaan dua rata-rata kelompok penelitian dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Product and Service Solutions.
1. Uji Prasyarat Analisis
Karena varians populasi tidak diketahui, untuk analisis data digunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan analisis Independent Samples T
Test. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada hasil tes kemampuan penalaran adaptif matematis secara keseluruhan. Namun sebelum pengujian hipotesis
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas Data
Sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka dalam menguji kesamaan dua rata-rata digunakan analisis Independent Samples T
Test. Namun, apabila sebaran data tidak berdistribusi normal maka dalam pengujian kesamaan dua rata-rata menggunakan uji non-parametrik.
Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji Chi Square yang terdapat pada perangkat lunak SPSS. Namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih
dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut: H
= sampel berasal dari distribusi normal. H
1
= sampel berasal dari distribusi tidak normal. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh Asymp. Sig. pada output yang dihasilkan setelah pengolahan
data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbol kan dengan “p”. Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika signifikansi p
≤ α = 0,05 maka H ditolak, yaitu sampel berasal
dari populasi berdistribusi tidak normal. Jika signifikansi p
α = 0,05 maka H diterima, yaitu sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok data sama homogen atau tidak. Uji homogenitas juga merupakan salah satu
syarat dalam analisis Independent Samples T Test. Untuk melakukan pengujian homogenitas, dapat menggunakan uji One Way ANOVA pada perangkat lunak
SPSS. Namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut:
H = varian nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kedua
kelompok sama atau homogen. H
1
= varian nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.
Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh Significance pada output yang dihasilkan setelah pengolahan
da ta, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika signifikansi p
≤ α = 0,05 maka H ditolak, yaitu varians kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen. Jika signifikansi p
α = 0,05 maka H diterima, yaitu varians kedua
kelompok sama atau homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat analisis dilakukan ternyata sebaran distribusi rata-rata skor kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas eksperimen maupun
kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu,
untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan analisis Independent Samples T Test yang terdapat pada perangkat lunak SPSS. Namun sebelumnya telah
ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut: H
= rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kelas eksperimen kurang dari sama dengan rata-rata kemampuan penalaran
adaptif matematis kelas kontrol. H
1
= rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif
kelas kontrol.
Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh Sig. 2-tailed pada output yang dihasilkan setelah pengolahan
data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun criteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi p ≤ α = 0,05 maka H
ditolak, H
1
diterima Jika signifikansi p
α = 0,05 maka H diterima, H
1
ditolak
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik untuk pengujian hipotesis kesamaan dua rata-rata dengan uji satu pihak adalah sebagai berikut:
H :
H
1
: Keterangan:
= rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas eksperimen.
= rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas kontrol.
Taraf signifikansi yang diambil dalam penelitian ini adalah taraf kepercayaan 95 atau
= 5.