Reliabilitas Instrumen Analisis Instrumen

untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan analisis Independent Samples T Test yang terdapat pada perangkat lunak SPSS. Namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut:  H = rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kelas eksperimen kurang dari sama dengan rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematis kelas kontrol.  H 1 = rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif matematis kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai kemampuan penalaran adaptif kelas kontrol. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh Sig. 2-tailed pada output yang dihasilkan setelah pengolahan data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun criteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:  Jika signifikansi p ≤ α = 0,05 maka H ditolak, H 1 diterima  Jika signifikansi p α = 0,05 maka H diterima, H 1 ditolak

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk pengujian hipotesis kesamaan dua rata-rata dengan uji satu pihak adalah sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas eksperimen. = rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematis pada kelas kontrol. Taraf signifikansi yang diambil dalam penelitian ini adalah taraf kepercayaan 95 atau = 5. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Depok pada kelas VII, yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Kelas VII G sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS dan kelas VII F sebagai kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran secara konvensional. Materi matematika yang diajarkan adalah Segi Empat dan Segitiga. Untuk mengetahui kemampuan penalaran adaptif matematis, kedua kelas diberikan posttest yang sama berupa soal-soal tes kemampuan penalaran adaptif matematis berbentuk uraian. Posttest dilakukan sebanyak dua kali tes dengan soal yang sama dihari yang sama, akan tetapi dengan jumlah waktu berbeda. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan penalaran adaptif matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 40 Skor Ideal 24 24 Maksimum Xmaks 23 22 Minimum Xmin 16 10 Rata-rata 19,40 16,50 Simpangan Baku S 2,15 3,03 Dari tabel 4.1 dapat terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor tertinggi di kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol dengan selisih 1, begitu pun

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh model creative problem solving terhadap Pemahaman Konsep Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) (penelitian quasi eksperimen di kelas VII SMP Nusantara Plus Ciputat)

1 35 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENGARUH PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS), PROBLEM SOLVING (PS), DAN DIRECT INSTRUCTION (DI), TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 84

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6