berpikir kreatif merupakan kombinasi antara berpikir divergen yang berdasarkan intuisi dan berpikir logis.
1
Aspek kreatif tersebut dibutuhkan dalam model pembelajaran Creative Problem Solving CPS sehingga pada model ini melatih
siswa untuk berpikir divergen yang berdasarkan intuisi dan berpikir logis atau konvergen. Berpikir divergen berdasarkan intuisi dan logis keduanya terdapat di
dalam kemampuan penalaran adaptif matematis siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving CPS dapat
melatih dan mengembangkan kemampuan penalaran adaptif siswa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yulisa Desriyanti
tahun 2014 berkaitan dengan pengaruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis
siswa dengan nilai rata-rata 63,80, memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran TAPPS efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran adaptif
matematis siswa. Akan tetapi kemampuan penalaran adaptif yang diterapkan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS memiliki nilai rata-rata
yang lebih tinggi daripada kemampuan penalaran adaptif yang diterapkan model pembelajaran TAPPS yaitu sebesar 80,83, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran CPS lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa.
Hasil penelitian Rosita Mahmudah tahun 2013 tentang pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving CPS terhadap kemampuan berpikir
kritis matematis siswa dengan rata-rata 59 memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran CPS efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang juga diterapkan model pembelajaran CPS memiliki nilai rata-rata
yang lebih tinggi yaitu 80,83. Hal ini menunjukkan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS efektif untuk mengembangkan kemampuan penalaran
adaptif matematis siswa dan kemampuan berpikir kritis, tetapi model
1
Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Surabaya: Unesa University Press,
2008, h.20
pembelajaran CPS lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari penelitian ini belum sepenuhnya sempurna meskipun berbagai upaya telah dilakukan agar diperolah hasil yang optimal. Ada beberapa
faktor yang sulit dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan Segi Empat dan Segitiga, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
2. Alokasi waktu yang terbatas sehingga perlu persiapan dan pengaturan yang lebih baik agar setiap tahapan dalam pembelajaran Creative Problem Solving
dapat berlangsung lebih maksimal. 3. Siswa belum terbiasa melakukan presentasi di depan kelas sehingga
pembelajaran Creative Problem Solving pada tahapan menemukan penerimaan kurang berjalan dengan optimal.
4. Penelitian hanya berlangsung selama satu bulan menyebabkan kurang maksimalnya pengaruh pembelajaran matematika dengan model Creative
Problem Solving terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis. 5. Peneliti hanya melakukan kontrol terhadap subjek penelitian yang meliputi
variabel model pembelajaran Creative Problem Solving dan kemampuan penalaran adaptif matematis. Variabel lain seperti minat, motivasi, intelegensi,
lingkungan belajar dan lain-lain tidak dapat dikontrol. Hasil penelitian ini mungkin dapat dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang ditetapkan
dalam penelitian ini.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dalam penelitian mengenai pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan penalaran adaptif
matematis siswa diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang diterapkan model
pembelajaran Creative Problem Solving memiliki tingkat indikator yang paling baik pada kemampuan menduga dan menarik kesimpulan umum
berdasarkan sejumlah data yang teramati induktif intuitif. Akan tetapi kemampuan menduga dan menarik kesimpulan logis deduktif intuitif hanya
sedikit saja selisihnya dengan kemampuan induktif intuitif, bahkan hampir seimbang. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Creative Problem
Solving merupakan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa pada aspek induktif intuitif
dan deduktif intuitif. 2. Kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang diterapkan pembelajaran
secara konvensional memiliki tingkat indikator yang paling baik pada aspek induktif intuitif dibandingkan pada aspek deduktif intuitif. Pada kedua aspek
tersebut juga memiliki selisih yang tidak jauh. Siswa yang diberi pembelajaran secara konvensional memiliki kemampuan deduktif intuitif yang hampir
seimbang dengan kemampuan induktif intuitif, meskipun kemampuan induktif intuitif yang lebih besar. Secara keseluruhan, siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional memiliki kemampuan penalaran adaptif matematis yang seimbang pada kedua aspek, namun cukup rendah. Dapat dikatakan
bahwa model pembelajaran konvensional belum cukup efektif untuk mengembangkan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa.
3. Kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran Creative Problem Solving lebih tinggi dibandingkan
kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran secara konvensional. Baik aspek induktif intuitif dan deduktif
intuitif pada siswa yang diterapkan model CPS memiliki keunggulan jika dibandingkan siswa yang diterapkan model pembelajaran secara konvensional.
Perbedaan pada setiap indikator pada kedua kelas tersebut sangat terlihat. Dengan demikian, model pembelajaran Creative Problem Solving lebih baik
daripada model pembelajaran konvensional dalam mengembangkan kemampuan penalaran adaptif matematis.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini:
1. Bagi Siswa Memberikan manfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan penalaran
adaptif siswa. 2. Bagi guru
Berdasarkan hasil penelitian model pembelajaran Creative Problem Solving mampu meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematis siswa,
sehingga pembelajaran tersebut dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh guru. Bagi guru yang hendak
menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS dalam pembelajaran di kelas diharapkan dapat mendesain pembelajaran dengan
seefektif mungkin agar setiap tahapan dalam pembelajaran Creative Problem Solving dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat waktu.
3. Bagi Sekolah Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak sekolah diharapkan mulai
menganjurkan guru-guru untuk menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran Creative Problem Solving CPS pada
pelajaran matematika dan bidang studi lain, agar proses pembelajaran lebih bermakna. Selain itu dapat pula menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah
untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Pembaca dan Peniliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi
dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menerapkan
pembelajaran Creative Problem Solving dengan lebih optimal dan menyajikan permasalahan-permasalahan yang lebih variatif terutama
permasalahan yang melibatkan aspek deduktif intuitif dan induktif intuitif. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mendesain bahan ajar berupa
LKS yang lebih menarik dan konstruktif, dengan upaya tersebut diharapkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika tinggi
sehingga kemampuan matematis siswa dapat berkembang. Adanya keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini sebaiknya
dilakukan penelitian lajut yang meneliti model pembelajaran Creative Problem Solving pada pokok bahasan lain atau jenjang sekolah yang
berbeda. Selain itu peneliti berikutnya disarankan untuk meneliti kemampuan penalaran adaptif dengan indikator lain yang belum diteliti
dalam penelitian ini.