Kajian Hasil Penelitian Relevan

intuitifnya untuk menduga dan mendaftar apa yang dijadikan fakta dan masalah dan selanjutnya dengan menggunakan penalaran siswa mempertimbangkan dan memutuskan apa saja yang dijadikan fakta dan masalah dari permasalahan yang diberikan. Pada tahapan selanjutnya, siswa diminta untuk mengemukakan seluruh ide- ide yang mungkin untuk menyelesaikan permasalahan. Tahapan ini mengharuskan siswa berpikir secara kreatif dan tentunya menggunakan kemampuan intuitifnya. Siswa hanya bertugas mendaftar semua ide-ide yang mungkin dijadikan penyelesaian permasalahan matematis yang diberikan tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Pada tahapan ini siswa boleh merepresentasikan permasalahan yang diberikan dengan tujuan mempermudah mendaftar ide yang mungkin dengan kemampuan intuitifnya. Setelah mendaftar ide-ide yang mungkin, tahapan selanjutnya yaitu menemukan solusi. Pada tahapan menemukan solusi, siswa memilih ide mana saja yang dirasa paling tepat untuk dijadikan solusi permasalahan. Ketika memilih solusi yang paling tepat siswa menggunakan kemampuan intuitifnya untuk selanjutnya solusi yang dipilih dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan penalaran baik induktif atau deduktif. Solusi yang dipilih disertai penjelasan berupa penyelesaian matematis atau pembuktian. Tahapan ini memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran adaptif siswa. Tahapan terakhir yaitu, menemukan penerimaan. Pada tahapan ini siswa berusaha untuk memperoleh penerimaan atas solusi masalah, menyusun rencana tindakan, dan mengimplementasikan solusi tersebut. Penerimaannya berupa hasil konsep atau solusi yang diterima. Penerimaan dilakukan untuk memastikan apakah solusi yang ditentukan sudah tepat dan masuk akal. Penerimaan dilakukan ketika siswa berada di dalam kelompok dan di depan kelas ketika melakukan presentasi kelompok. Tahapan ini memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran adaptifnya. Selain itu siswa ditugaskan untuk memeriksa pekerjaan kelompok lain, sehingga siswa dapat mengajukan pembenaran serta menjelaskan jika terjadi kesalahan. Secara sederhana kerangka berpikir pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoretis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran secara konvensional. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh model creative problem solving terhadap Pemahaman Konsep Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) (penelitian quasi eksperimen di kelas VII SMP Nusantara Plus Ciputat)

1 35 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENGARUH PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS), PROBLEM SOLVING (PS), DAN DIRECT INSTRUCTION (DI), TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 84

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6