Hipotesis Statistik METODE PENELITIAN

Dari tabel 4.2 dengan memperhatikan frekuensi kumulatif dan skor rata-rata kelas eksperimen yaitu 19,40, jumlah siswa yang mendapat skor diatas rata-rata adalah 26 siswa atau sebesar 65 dan terdapat 14 siswa di bawah skor rata-rata atau sebesar 35.

2. Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas Kontrol

Data hasil tes kemampuan penalaran adaptif matematis siswa kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.3: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas Kontrol No Jumlah Skor Frekuensi Absolut Frekuensi Kumulatif ≥ fk fk 1 10 2 40 100 2 12 2 38 95 3 13 5 36 90 4 14 2 31 77.5 5 15 1 29 72.5 6 16 6 28 70 7 17 4 22 55 8 18 9 18 45 9 19 3 9 22.5 10 20 2 6 15 11 21 3 4 10 12 22 1 1 2.5 ∑ 40 Dari tabel 4.3 dengan memperhatikan frekuensi kumulatif dan skor rata-rata kelas kontrol yaitu 16,50, jumlah siswa yang mendapat skor di atas rata-rata adalah 22 siswa atau sebesar 55 dan terdapat 18 siswa di bawah skor rata-rata atau sebesar 45. Berdasarkan persentase frekuensi kumulatif 22,5 siswa di kelas kontrol mendapat skor di atas skor rata-rata kelas eksperimen. Jika dibandingkan, skor rata-rata hasil tes kemampuan penalaran adaptif matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada skor rata-rata siswa kelas kontrol.

3. Perbandingan Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol. Kemampuan penalaran adaptif matematis pada penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu, kemampuan penalaran induktif intuitif dan deduktif intuitif. Kemampuan induktif intuitif dengan indikator kemampuan menduga dan menarik kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data yang teramati, sedangkan kemampuan deduktif intuitif dengan indikator kemampuan menduga dan menarik kesimpulan logis. Siswa dikatakan memiliki kemampuan penalaran adaptif matematis jika memiliki kemampuan penalaran induktif, deduktif dan intuitif. Berikut ini adalah perbandingan secara umum kemampuan penalaran adaptif pada kedua kelas. Tabel 4.4 Perbandingan Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Indikator Skor Ideal Eksperimen Kontrol Skor Siswa x Skor Siswa x 1 Induktif Intuitif 12 401 10.03 83.54 335 8.38 69.79 2 Deduktif Intuitif 12 375 9.38 78.13 325 8.13 67.71 Keseluruhan 24 776 19.40 80.83 660 16.50 68.75 Persentase skor kemampuan penalaran adaptif matematis yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol untuk setiap indikatornya, baik itu berupa kemampuan induktif intuitif maupun deduktif intuitif. Selisih pada kemampuan induktif intuitif pada kedua kelas yaitu sebesar 13,,75, sedangkan pada kemampuan deduktif intuitif memiliki selisih 10,42 pada kedua kelas. Persentase skor keseluruhan indikator penalaran adaptif matematis kelas eksperimen lebih tinggi 12,08 daripada kelas kontrol. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran adaptif matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen lebih mampu menggunakan kemampuan penalaran induktif intuitifnya dan deduktif intuitifnya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh model creative problem solving terhadap Pemahaman Konsep Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) (penelitian quasi eksperimen di kelas VII SMP Nusantara Plus Ciputat)

1 35 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENGARUH PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS), PROBLEM SOLVING (PS), DAN DIRECT INSTRUCTION (DI), TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 84

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6