mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran tersebut. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan
yang penting dan kompleks. Hal ini dikarenakan, anggaran berkemungkinan dapat memberikan dampak fungsional dan disfungsional terhadap sikap dan
perilaku anggota organisasi Milani, 1975 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang, 2003:47.
Partisipasi penyusunan anggaran dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi Murray, 1990 dalam
Sumarno, 2005. Partisipasi dalam proses penganggaran merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan motivasi manajer. Dengan
tingkat partipasi yang tinggi cenderung mendorong manajer untuk lebih aktif didalam memahami anggaran dan manajer akan memiliki pemahaman yang
baik dalam menghadapi kesulitan pada saat pelaksanaan anggaran. Anggaran yang efektif dan berhasil jika melibatkan bawahan dalam tangungjawab
pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran Anthony dan Govindarajan, 1995 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang
2003:49 Partisipasi penyusunan anggaran sebagai suatu mekanisme dalam
pertukaran informasi memungkinkan karyawan untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang pekerjaan mereka, selain itu juga dapat
membantu mereka untuk memperbaiki kesalahannya, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja mereka.
2. Fungsi dan Manfaat Anggaran
Menurut Schiff dan Lewin 1970 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang 2003:49, anggaran memiliki dua peranan. Pertama,
sebagai perencanaan, yaitu bahwa anggaran tersebut berisi tentang ringkasan rencana-rencana keuangan organisasi dimasa yang akan datang. Kedua,
sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial. Seiring dengan peranan anggaran
tersebut, Argyris 1952 dalam Slamet Riyadi 2000, juga menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran
tercapai dan partisipasi dari bawahan juga memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan tersebut.
Menurut Kenis 1979 dalam Sukardi 2004:84 anggaran tidak hanya berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan yang menetapkan
pengeluaran dan pendapatan suatu organisasi, tetapi juga merupakan alat bagi manajer tingkat atas untuk mengendalikan, mengkoordinasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi kinerja dan memotivasi bawahannya. Manfaat dari penyusunan anggaran bagi suatu organisasi menurut
Prasetyaningtiyas 2007:20 diantaranya: a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen melalui
rencana organisasi. b. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa
depan.
c. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian dari organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin.
d. Proses penganggaran dapat mengungkapkan adanya potensi masalah sebelum terjadinya.
e. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian penganggaran untuk ikut
memastikan agar setiap orang dalam organisasi mengarah pada sasaran yang sama.
f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang berlaku sebagai tolak ukur benchmark untuk mengevaluasi kinerja pada waktu berikutnya.
3. Keunggulan dan Kelemahan Partisipasi Anggaran
Siegel dan Marconi 1989 dalam Winarno 2006:13 menyatakan bahwa keunggulan dari adanya partisipasi anggaran antara lain:
a. Memacu peningkatan moral dan inisiatif untuk mengembangkan ide dan informasi pada seluruh tingkatan manajemen.
b. Terbentuknya group internalization, yaitu penyatuan tujuan individu dan organisasi.
c. Menghindari tekanan dan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan. d. Manajer puncak menjadi tanggap terhadap masalah-masalah sub-unit
tertentu serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ketergantungan antar sub-unit.