Hasil Uji Regresi Hipotesis 3 Ha
Berdasarkan hasil ouput pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,202. Artinya kemampuan variabel
penyusunan anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi partisipasi anggaran dan gaya kepemimpin Moderat2 dalam menjelaskan
variabel kinerja manajerial hanya sebesar 20,2 sedangkan sisanya 100 - 20,2 = 79,8 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian. 2. Hasil uji statistik F
Pengujian signifikansi simultan uji F dilakukan untuk melihat
pengaruh variabel partisipasi anggaran
dan gaya
kepemimpinan secara simultan terhadap variabel kinerja manajerial.
Tabel. 4.12. Hasil Uji F Hipotesis 3
ANOVA
b
78.032 3
26.011 3.700
.023
a
203.846 29
7.029 281.879
32 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Moderat2, GayaKepemimpinan, PenyusunanAnggaran a.
Dependent Variable: KinerjaManajerial b.
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12
menunjukkan nilai F hitung sebesar 3,700 F hitung lebih kecil dari 4 pada tingkat signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05. Hal
ini berarti variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi variabel partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan
Moderat2 secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi kinerja manajerial.
3. Hasil uji statistik t Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan
untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara individual parsial terhadap variabel
kinerja manajerial.
Tabel.4.13. Hasil Uji t Hipotesis 3
Coefficients
a
57.236 47.436
1.207 .237
-.808 1.429
-.853 -.565
.576 -.488
2.295 -.370
-.213 .833
.015 .070
.434 .221
.827 Constant
GayaKepemimpinan PenyusunanAnggaran
Moderat2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: KinerjaManajerial a.
Sumber: Data primer yang diolah
Koefisien regresi partisipasi anggaran sebesar -0,488 menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi anggaran sebesar
1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 0,488. Nilai t hitung sebesar -0,213 pada tingkat signifikansi 0,833 yang berarti tidak
signifikan karena lebih tinggi dari 0,05. Sehingga dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran secara individual tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Nilai koefisien regresi gaya kepemimpinan sebesar -0,808 menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi anggaran sebesar
1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 0,808. Nilai t hitung sebesar -0,565 pada tingkat signifikansi 0,576. Hal ini berarti secara
individual komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial karena memiliki tingkat signifikansi di
atas nilai = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara individual gaya kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Koefisien regresi interaksi nilai absolut perbedaan variabel
partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan Moderat2 sebesar - 0,015 menunjukkan bahwa setiap penambahan interaksi partisipasi
anggaran sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 0,015. Nilai t hitung sebesar 0,221 pada tingkat signifikansi 0,827
yang berarti tidak signifikan karena berada di atas nilai = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan tidak berfungsi
sebagai variabel moderating. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ke tiga Ha
3
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini berarti kombinasi kesesuaian antaragaya
kepemimpinan dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial bukanlah kesesuaian terbaik.
Hasil penelitian ini tidak memperoleh dukungan yang signifikan terhadap hipotesis yang menyatakan semakin tinggi tingkat
kesesuaian antara gaya kepemimpinan dengan partisipasi penyusunan anggaran, semakin tinggi kinerja manajerial. Tingkat signifikasi yang
lebih besar disebabkan oleh adanya factor lainyang lebih dominan, factor tersebut seperti budaya bangsa Indonesia yang masih diwarnai
dengan budaya feodalis sehingga memungkinkan partisipasi yang diperankan sebenarnya merupakan pseudopatisipation, kelihatannya
berpartisipasi, tetapi pada kenyataannya tidak berpartisipasi Muslimah, 1998 dalam Wahyudin Nor 2007.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno 2005 dan Wahyudin Nor 2007 yang
menyatakan bahwa interaksi partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan adalah tidak signifikan. Namun, penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supomo 2003 dan Mia 1988 yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.