Jenis-Jenis Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi menurut pendapat Mowday, Porter dan Steers 1982 dan komitmen menurut Allen dan Meyer 1997 dalam Satria 2005:122. a. Mowday, Porter dan Steers 1982 Komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku. 1. Komponen sikap, mencakup: a Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. b Keterlibatan sesuai peran dan tanggungjawab pekerjaan di organisasi tersebut. c Kehangatan, afeksi dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai. Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi. 2 Komponen kehendak bertingkah laku, mencakup: a Kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut. b Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut. c Kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. b. Allen dan Meyer 1997 Allen dan Meyer membagi komitmen organisasi menjadi 3 kategori yaitu 1 Affective commitment komitmen afektif Berkaitan dengan ikatan emosional seseorang dalam sebuah organisasi yang memperkuat proses identifikasi individu, pelibatan diri dan keinginan untuk bertahan menjadi anggota dalam organisasi tersebut. 2 Continuance commitment komitmen berkelanjutan Berkaitan dengan kecenderungan individu untuk mengikatkan diri terhadap kegiatan berdasarkan kesadaran yang dirasakan apabila berhenti melakukan kegiatan tersebut didasari oleh penilaian terhadap biaya terkait jika individu meninggalkan organisasi tersebut. Kerugian yang diperoleh jika individu tidak melanjutkan kegiatan terkait dengan gaji, jabatan, rekan kerja, uang pensiun dan lain-lain. 3 Normative commitment komitmen normatif Berkaitan erat dengan keyakinan individu akan tanggung jawab pada organisasi. Individu akan bertahan dalam organisasi karena keadaan dan perasaan bahwa mereka sudah seharusnya melakukan itu untuk memberikan balasan atas apa yang telah diterimanya dari organisasi. Komitmen nomatif lebih didasarkan pada suatu keyakinan untuk tetap tinggal dalam organisasi tersebut.

3. Hubungan Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kinerja

Manajerial Menurut Wiener 1982 dalam Coryanata 2004, komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat dari dalam diri individu untuk tetap menjadi bagian suatu organisasi dan memberikan hasil yang terbaik demi organisasi. Individu yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan berdampak pada peningkatan kinerja individu tersebut. Coryanata 2004 menyatakan bahwa partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial akan berpengaruh positif ketika individu mempunyai komitmen organisasi yang tinggi. Bawahanpelaksana anggaran yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan memberikan informasi mengenai kondisi yang ada dalam unit organisasi dan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan aktivitasnya guna mencapai tujuan organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarno 2005 menemukan bahwa komitmen organisasi yang tinggi dari individu yang terlibat dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerialnya. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2004 memberikan hasil yang bertentangan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa interaksi partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

B. Gaya Kepemimpinan

1. Definisi Gaya Kepemimpinan Leadership Style

Gaya kepemimpinan Leadership Style merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lainbawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi Luthans, 2002:575. Teori model kontingensi keefektifan kepemimpinan dari Fiedler dan Yukl 1967 dalam Sumarno 2005:589 dikembangkan menjadi leader match concept konsep kecocokan pemimpin oleh Fiedler dan Chemers 1984. Teori leadership match ditentukan oleh dua faktor, yaitu: a. Gaya kepemimpinan, menurut Fiedler Chemers adalah derajat hubungan antara seseorang dan teman sekerjanya, dengan siapa ia paling tidak ingin bekerja atau least preferred coworker LPC yang diukur dengan instrumen tes yang disebut least preferred coworker scale LPCS atau skala teman sekerja paling kurang disukai b. Situasi kepemimpinan, ada tiga komponen yang menentukan kontrol dan pengaruh dalam suatu situasi, yaitu 1 hubungan pemimpin dan pengikut leadermember relations, 2 struktur tugas task structure, dan 3 kekuasaan posisional leader’s position power.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating Teriiadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial

0 2 131

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA AJB BUMIPUTERA 1912 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial

0 0 13

Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial - Unika Repository

0 0 29