Definisi Perilaku Etis Perilaku Etis

etika. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang etis. Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain menghasilkan beberapa nilai inti, yaitu nilai-nilai menjelaskan arti dari benar dan salah secara lebih konkret. Menurut Michael Josephson dalam Hansen dan Mowen 2004:20 terdapat sepuluh nilai inti yang dapat menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah dalam istilah umum yaitu: a. Kejujuran b. Integritas c. Pemenuhan janji d. Kesetiaan e. Keadilan f. Kepedulian terhadap sesama g. Penghargaan kepada orang lain h. Bertanggung jawab i. Pencapaian kesempurnaan j. Akuntabilitas Meskipun tampak berlawanan, namun pengorbanan kepentingan seseorang untuk kepentingan bersama tidak hanya benar dan memberi suatu nilai bagi individu tetapi juga untuk bisnis. Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi konsumen dan pekerjanya. Meskipun kebohongan dan kecurangan kadang dapat menghasilkan kemenangan, namun kemenangan tersebut hanya bersifat sementara. Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang menemukan bahwa ada manfaat dari memperlakukan segala sesuatunya dengan jujur dan loyal. Douggal dalam Nurhayati 1998 menyimpulkan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang meliputi: a. Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang meliputi: 1 Faktor biologis manusia, meliputi: genetika, sistem syaraf dan sistem hormonal. 2 Faktor sosiopsiologis, meliputi: komponen afektif emosional, kognitif intelektual, dan konatif kebiasaan dan kemauan. 3 Motif sosiogenis atau motif sekunder, meliputi: motif berprestasi, kebutuhan kasih sayang, dan kebutuhan berkuasa. b. Faktor situasional, yaitu factor yang berasal dari luar diri manusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai karakteristik kelompok atau organissasi dimana ia ikut didalamnya. Faktor ini meliputi: 1 Aspek objektif lingkungan misal: kondisi geografis, iklim, struktur kelompok. 2 Lingkungan psikologis yang dipersepsi oleh seseorang misal: iklim organisasi dan kelompok, etos kerja, iklim instistusional dan budaya. 3 Stimulus yang mendorong dan memperteguh perilaku seseorang misal: orang lain dan situasi pendorong perilaku. c. Faktor stimulasi yang mendorong dan meneguhkan perilaku seseorang.

E. Partisipasi Penyusunan Anggaran

1. Definisi Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi penyusunan anggaran sebagai variabel independen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah suatu proses dimana manajemen tingkat bawah diberi kesempatan untuk terlibat, mempunyai pengaruh pada proses pembuatan anggaran Brownell, 1982 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang, 2003:47. Anggaran merupakan alat utama yang digunakan perusahaan untuk perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan pernyataan mengenai apa yang diharapkan dalam periode tertentu pada masa yang akan datang Sukardi, 2004. Mia 1988 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang 2003:49 menyimpulkan bahwa sistem anggaran partisipatif atau non-partisipatif yang sesuai dengan sikap dan motivasi yang dimiliki anggota organisasi menentukan baik buruknya suatu organisasi. Komitmen tujuan anggaran telah didefinisikan oleh Locke dkk 1981 dalam Sumarno 2005 sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran tersebut. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan kompleks. Hal ini dikarenakan, anggaran berkemungkinan dapat memberikan dampak fungsional dan disfungsional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi Milani, 1975 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang, 2003:47. Partisipasi penyusunan anggaran dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi Murray, 1990 dalam Sumarno, 2005. Partisipasi dalam proses penganggaran merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan motivasi manajer. Dengan tingkat partipasi yang tinggi cenderung mendorong manajer untuk lebih aktif didalam memahami anggaran dan manajer akan memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi kesulitan pada saat pelaksanaan anggaran. Anggaran yang efektif dan berhasil jika melibatkan bawahan dalam tangungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran Anthony dan Govindarajan, 1995 dalam Marani Yohanes dan Supomo Bambang 2003:49 Partisipasi penyusunan anggaran sebagai suatu mekanisme dalam pertukaran informasi memungkinkan karyawan untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang pekerjaan mereka, selain itu juga dapat membantu mereka untuk memperbaiki kesalahannya, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja mereka.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating Teriiadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial

0 2 131

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA AJB BUMIPUTERA 1912 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial

0 0 13

Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial - Unika Repository

0 0 29