Hasil Uji Regresi Hipotesis 5 Ha

menggunakan regresi linier berganda dengan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji statistik t. 1. Hasil uji koefisien determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel partisipasi anggaran dan perilaku etis dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial. Tabel. 4.17. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 5 Model Summary .547 a .299 .226 2.611 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Moderat4, PerilakuEtis, PenyusunanAnggaran a. Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil ouput pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,226. Artinya kemampuan variabel penyusunan anggaran, perilaku etis dan interaksi partisipasi anggaran dan perilaku etis Moderat4 dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial hanya sebesar 22,6 sedangkan sisanya 100 - 22,6 = 77,4 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian. 2. Hasil uji statistik F Pengujian signifikansi simultan uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel partisipasi anggaran dan perilaku etis secara simultan terhadap variabel kinerja manajerial. Tabel. 4.18. Hasil Uji F Hipotesis 5 ANOVA b 84.225 3 28.075 4.119 .015 a 197.654 29 6.816 281.879 32 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Moderat4, PerilakuEtis, PenyusunanAnggaran a. Dependent Variable: KinerjaManajerial b. Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18 menunjukkan nilai F hitung sebesar 4,119 F hitung lebih besar dari 4 pada tingkat siakgnifikansi sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti variabel partisipasi anggaran perilaku etis dan interaksi variabel partisipasi anggaran dan perilaku etis Moderat4 secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi kinerja manajerial. b. Hasil uji statistik t Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran dan perilaku etis secara individual parsial terhadap variabel kinerja manajerial. Tabel. 4.19. Hasil Uji t Hipotesis 5 Coefficients a 74.000 64.457 1.148 .260 -1.184 1.608 -1.168 -.737 .467 -3.029 3.080 -2.296 -.984 .333 .081 .077 2.948 1.056 .300 Constant PerilakuEtis PenyusunanAnggaran Moderat4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KinerjaManajerial a. Sumber: Data primer yang diolah Koefisien regresi partisipasi anggaran sebesar -3,029 menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi anggaran sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 3,029. Nilai t hitung sebesar -0,984 pada tingkat signifikansi 0,333 yang berarti tidak signifikan karena lebih tinggi dari 0,05. Sehingga dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Nilai koefisien regresi perilaku etis sebesar -1,184 menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi anggaran sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 1,184. Nilai t hitung sebesar -0,737 pada tingkat signifikansi 0,467. Hal ini berarti secara individual perilaku etis tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial karena memiliki tingkat signifikansi di atas nilai = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara individual perilaku etis tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Koefisien regresi interaksi nilai absolut perbedaan variabel partisipasi anggaran dan perilaku etis Moderat4 sebesar 0,081 menunjukkan bahwa setiap penambahan interaksi partisipasi anggaran sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial sebesar 0,081. Nilai t hitung sebesar 1,056 pada tingkat signifikansi 0,300 yang berarti tidak signifikan karena berada di atas nilai = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel perilaku etis tidak berfungsi sebagai variabel moderating. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ke lima Ha 5 yang menyatakan bahwa perilaku etis tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Tidak berpengaruhnya hipotesis ini kemungkinannya adalah para respondennya sebenarnya telah memahami perilaku etis itu sendiri, hanya saja mereka belum dapat melaksanakan perilaku etis itu dengan baik dan benar dalam setiap kerja mereka, sehingga hasil penelitian menjadi tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh Michael Josephson dalam Hansen dan Mowen 2004:20 yang berpendapat bahwa pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain menghasilkan beberapa nilai inti, yaitu nilai-nilai yang menjelaskan arti dari benar dan salah secara lebih konkret. Sedangkan nilai inti tersebut menghasilkan sepuluh prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah dalam istilah umum yaitu: Kejujuran, Integritas, Pemenuhan janji, Kesetiaan, Keadilan, Kepedulian terhadap sesama, Penghargaan kepada orang lain, Bertanggungjawab, Pencapaian kesempurnan dan Akuntabilitas.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, motivasi dan perilaku etis terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 responden yang merupakan para manajer yang berada dalam perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah Jakarta dan Bogor. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dengan uji interaksi. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama Ha 1 yang menyatakan partisipasi angaran tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, jadi hipotesis pertama Ha 1 ditolak. 2. Penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua Ha 2 yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berfungsi sebagai variabel moderating sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua Ha 2 ditolak. 3. Penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga Ha 3 yang menyatakan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berfungsi sebagai variabel moderating sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga Ha 3 ditolak. 4. Penelitian ini mendukung hipotesis keempat Ha 4 yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa motivasi berfungsi sebagai variabel moderating sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat Ha 4 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi dari para manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan semakin meningkatkan kinerja manajerialnya. 5. Penelitian ini tidak mendukung hipotesis kelima Ha 5 yang menyatakan perilaku etis tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berfungsi sebagai variabel moderating sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima Ha 5 ditolak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating Teriiadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial

0 2 131

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA AJB BUMIPUTERA 1912 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial

0 0 13

Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial - Unika Repository

0 0 29