dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
57
Tujuannya yaitu untuk mendapatkan sampel yang representatif yang sesuai dengan
kriteria sebagai berikut: a.
Saham tersebut terdaftar di Jakarta Islamic Index. b.
Perusahaan tetap masuk dalam Jakarta Islamic Index berturut-turut dan
tidak keluar dari Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2010.
c. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian.
d. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Setelah diseleksi dengan kriteria tersebut, diperoleh 7 tujuh emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, seperti yang tampak pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian Saham
Jakarta Islamic Index 2004-2010 No.
Kode Emiten Nama Perusahaan
1.
ANTM Aneka Tambang Persero Tbk
2.
INCO International Nickel Ind. Tbk
3.
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
4. KLBF
Kalbe Farma Tbk
5. PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
6. TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
7. UNVR
Unilever Indonesia Tbk
57
Sutrisno Hadi, Statistik 2, h.226.
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
58
Data sekunder pada penelitian ini berupa data yang diperoleh dari website masing-masing emiten atau perusahaan yang diteliti, yaitu data laporan tahunan
annual report emiten yang berisi data-data laporan keuangan perusahaan untuk mencari nilai return on equity ROE, debt to equity ratio DER, earning per share
EPS, price earning ratio PER. Website mengenai pasar modal untuk mencari informasi terkait penelitian, website yahoo finance dan website dunia invesasi untuk
memperoleh data-data harga saham yang digunakan untuk menghitung nilai return saham dan beta saham masing-masing emiten.
D. Metode Analisis
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan terhadap asumsi normalitas, ada atau tidaknya multikolineritas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik maka uji F dan uji t yang dilakukan menjadi tidak valid dan secara statistik
dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh.
58
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, h. 19.