4 Pada tahun 2007 nilai rata-rata PER yaitu 31,9 kali. 5 Pada tahun 2008 nilai rata-rata PER yaitu 10,58 kali.
6 Pada tahun 2009 nilai rata-rata PER yaitu 20,60 kali. 7 Pada tahun 2010 nilai rata-rata PER yaitu 20,91 kali.
2. Ukuran risiko setiap saham diukur dengan menggunakan beta. Jika beta suatu saham sama dengan 1, maka risikonya secara individual sama besar dengan risiko
pasar. Bila beta suatu saham lebih besar dari 1, maka risiko individualnya lebih besar dibanding risiko pasar. Dan jika beta suatu saham lebih kecil dari 1, maka
risikonya secara individual lebih kecil dibandingkan dengan risiko pasar. Nilai beta saham dari emiten-emiten yang tetap masuk dalam JII dari tahun 2004 hingga
tahun 2010 yaitu: a. Pada tahun 2004 nilai rata-rata beta saham sebesar 1.498.
b. Pada tahun 2005 nilai rata-rata beta saham adalah 0.856. c. Pada tahun 2006 nilai rata-rata beta saham adalah 1.035.
d. Pada tahun 2007 nilai rata-rata beta saham adalah 0.847. e. Pada tahun 2008 nilai rata-rata beta saham adalah 0.981.
f. Pada tahun 2009 nilai rata-rata beta saham adalah 0.978. g. Pada tahun 2010, nilai rata-rata beta saham adalah 0.931.
3. Hasil pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah yaitu
sebagai berikut:
a. Secara simultan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara Return On Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share
EPS, dan Price Earning Ratio PER terhadap beta saham syariah periode tahun 2004
– 2010. b. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity
ROE terhadap beta saham syariah, yaitu ROE memiliki pengaruh negatif terhadap beta saham, dimana ketika suatu perusahaan mampu meningkatkan
ROE-nya, maka beta sahamnya akan turun. c. Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio
DER terhadap beta saham syariah periode tahun 2004 – 2010.
d. Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share EPS terhadap Beta Saham Syariah periode tahun 2004
–2010. e. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio
PER terhadap Beta Saham Syariah periode tahun 2004 – 2010, yaitu PER
secara parsial berpengaruh positif terhadap beta saham. Artinya semakin tinggi PER akan berpengaruh pada semakin tinggi pula risiko atau beta sahamnya.
f. Nilai koefisien determinasi R square sebesar 25 menunjukkan bahwa kontribusi Return On Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per
Share EPS, dan Price Earning Ratio PER dalam menjelaskan variasi Beta Saham Syariah hanya sebesar 25 dan sisanya sebesar 75 dipengaruhi oleh
variabel lain yang penulis tidak diteliti.
g. Variabel yang paling dominan mempengaruhi Beta Saham Syariah adalah Return On Equity ROE dan Price Earning Ratio PER. Artinya kedua
variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Beta Saham Syariah periode 2004-2010.
B. SARAN
Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi Investor sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada saham, sebaiknya perlu memperhatikan informasi-informasi yang diindikasikan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap beta saham. Iinvestor dapat menggunakan variabel Return On Equity ROE dan Price Earning Ratio PER sebagai pijakan dalam
berinvestasi, karena dalam penelitian ini variabel Return On Equity ROE dan Price Earning Ratio PER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Beta
Saham Syariah. Investor dapat mengestimasi beta suatu saham perusahaan dengan melihat nilai Return On Equity ROE dan Price Earning Ratio PER. Setelah
investor dapat mengestimasi beta, maka investor dapat menentukan pilihan investasinya pada perusahaan dengan beta saham yang tinggi atau rendah, hal ini
disesuaikan dengan tipe dan karakteristik dari investor sendiri. 2. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk mengambill
keputusan. Pihak perusahaan dapat mempertahankan nilai Return On Equity ROE agar nilainya tidak rendah. Dengan meningkatkan nilai Return On Equity
ROE maka perusahaan dapat meminimalkan risiko atau beta sahamnya.
Perusahaan juga perlu memperhatikan nilai Price Earning Ratio PER, karena PER merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi beta saham. Kedua langkah
tersebut dapat dilakukan untuk mengatur atau mengantisipasi beta saham dari perusahaan.
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik
lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya yaitu nilai koefisien determinasi sebesar 25 dapat dikatakan kecil, sehingga model regresi yang
didapatkan dari penelitian ini walaupun dapat digunakan untuk memprediksi beta saham, namun hasil taksirannya belum cukup akurat. Untuk itu bagi akademisi
perlu diadakan penelitian selanjutnya, yakni dengan menyempurnakan penelitian ini dengan memasukkan dalam model penelitian faktor-faktor lainnya yang
diperkirakan dapat mempengaruhi beta saham. Faktor tersebut yaitu faktor makro ekonomi, seperti tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar, Produk
Domestik Bruto PDB, tingkat suku bunga, dan lain-lain. Juga faktor fundamental perusahaan lainnnya yang belum diteliti, seperti dividend payout, pertumbuhan
aktiva, likuiditas, dan lain-lain. Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan beta saham syariah dengan beta saham dari kelompok saham lain yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI, dengan menggunakan rentang waktu yang berbeda dan lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat, dan melakukan
pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih baik dan komprehensif.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. Dasar-dasar Manajemen Investasi, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996.
Andriani, Yuli. Penerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis, Volume 13 Nomor 2
A. Jurnal Penelitian Sains. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya, 2010.
Aneka Tambang Persero Tbk. “Laporan Tahunan 2010 Annual Report”. Dokumen diakses pada 11 Juli 2011 dari http:www.antam.com.
Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004, Cetakan Pertama.
Atmaja, Lukas Setia. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit CV.ANDI OFFSET, 2008.
Bodie, Zvi, et.al. Investment. New York: McGraw-HillIrwin, 2008. Fauzi, Ahmad.
”Analisis Pengaruh Indikator Fundamental dan Makro Ekonomi Terhadap Beta Saham-saham kelompok properti dan real estate. Periode
tahun 2004- 2008”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Firdaus, Muhammad, dkk, Sistem Keuangan Syariah dan Investasi Syariah. Jakarta:
Renaisan, 2005. Gujarati, Damodar. Basic Econometrics, Third Edition. New York: Mc-Graw Hill
Inc, 1995. Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, Cetakan 1. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Cetakan Kedua. Jakarta:
PT.Bumi Aksara, 2006. Hadi, Sutrisno. Statistik 2, Cetakan Keenambelas. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1996.