Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham tersebut. Saham menjadi halal jika saham tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak dibidang yang halal dan atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan untuk spekulasi judi. 4 Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Risiko mempunyai hubungan positif dan linear dengan return yang diharapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor. Dalam melakukan keputusan investasi khususnya pada sekuritas saham, return yang diperoleh berasal dari dua sumber, yaitu dividen dan capital gain, sedangkan risiko investasi saham tercermin pada variabilitas pendapatan return saham yang diperoleh. 5 Bagian risiko saham yang dapat dieliminasi disebut risiko yang terdiversifikasi atau risiko khusus perusahaan, atau risiko yang tidak sistematis, sedangkan risiko yang tidak dapat dieliminasi disebut risiko yang tidak terdiversifikasi, atau risiko pasar, atau risiko sistematis. 6 Risiko khusus perusahaan disebabkan oleh hal-hal seperti gugatan hukum, pemogokan, program pemasaran yang gagal, kegagalan dalam tender besar, dan kejadian-kejadian lain yang unik bagi perusahaan tertentu. Namun risiko ini dapat 4 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, h.47. 5 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, h.14. 6 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989, Edisi Kesembilan, Jilid 1, h. 132. 4 dieliminasi melalui diversifikasi dalam suatu portofolio saham. Peristiwa buruk di suatu perusahaan akan diimbangi oleh peristiwa yang menguntungkan di perusahaan lain. Sedangkan risiko pasar adalah risiko yang berasal dari faktor-faktor yang secara sistematis mempengaruhi semua perusahaan, seperti perang, inflasi, resesi, dan suku bunga yang tinggi. Karena risiko pasar menimbulkan akibat buruk bagi semua saham, maka risiko yang sistematis tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Penjumlahan kedua jenis risiko saham, yaitu risiko sistematis dengan risiko tidak sistematis disebut sebagai risiko total. 7 Fenomena tersebut menunjukkan risiko yang masih ada setelah investor melakukan diversifikasi saham adalah risiko pasar, atau risiko yang melekat pada pasar itu sendiri, dan hal itu dapat diukur berdasarkan derajat kecenderungan naik turunnya saham dalam kaitannya dengan pasar. 8 Koefisien beta saham, adalah ukuran risiko pasar suatu saham. Beta mengukur sampai sejauh mana harga saham turun naik bersamaan dengan turun naiknya harga pasar. Beta merupakan tolok ukur tingkat risiko pasar tingkat risiko sistematis dari suatu saham. Secara umum, jika beta suatu saham sama dengan satu, maka risikonya secara individual sama besar dengan risiko pasar. Bila beta-nya lebih besar dari satu, maka risiko individualnya lebih besar dibanding risiko pasar, sebaliknya jika beta-nya 7 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2005, Edisi Keempat, h. 161. 8 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, h. 134. 5 lebih kecil, maka risikonya secara individual lebih kecil dibandingkan dengan risiko pasar. 9 Untuk mencapai tujuan investasi, seorang investor idealnya membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga risiko yang akan dihadapi. Untuk itu sebelum melakukan investasi di pasar modal dalam hal ini investasi pada instrumen saham, investor sebaiknya melakukan analisis yang mendalam terlebih dahulu. Indeks beta akan sangat membantu investor untuk melakukan investasinya terutama dalam hal memilih suatu saham atau lebih luas lagi untuk mengatur portofolio. Disamping itu, indeks beta juga berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat keberanian investor menanggung risiko. Semakin berani seorang investor menanggung risiko, dia akan memilih saham-saham yang memiliki indeks beta besar. Sebaliknya, semakin takut seorang investor menanggung risiko, dia bisa memilih saham yang memiliki indeks beta kecil. Atau investor dapat mengkombinasikan beberapa saham dengan indeks beta yang berbeda-beda. 10 Konsep beta merupakan elemen penting dalam mengukur tingkat risiko yang terkandung dalam suatu surat berharga. Konsep ini juga bermanfaat sebagai tolok ukur rate of return yang diinginkan para investor. Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi beta atau risiko sistematis saham syariah 9 Arthur J. Keown, dkk, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, Cetakan Kelima, Jilid 1, h. 132. 10 Sawidji Widoatmodjo, Teknik Memetik Keuntungan di Bursa Efek Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 1996, Cetakan Pertama, h.58. 6 merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena sifat dasar dari risiko yang selalu melekat pada setiap investasi terutama dalam setiap saham, baik saham biasa maupun saham yang sesuai dengan kaidah syariah. Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental perusahaan yaitu Return On Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER terhadap beta saham. Faktor fundamental tersebut diduga mempunyai pengaruh terhadap nilai beta saham pada saham-saham syariah JII yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Berdasarkan hal tersebut, maka judul penelitian dalam skripsi ini adalah “PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM SYARIAH STUDI PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2004-2010 ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas diatas, maka penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Faktor fundamental perusahaan yang akan diteliti dibatasi pada return on equity ROE, debt to equity ratio DER, earning per share EPS, price earning ratio PER. 2. Perhitungan Beta saham syariah dengan menggunakan metode SIM Single Index Model 7 3. Penelitian pada perusahaan-perusahaan go public yang tetap terdaftar di Jakarta Islamic Index selanjutnya disebut JII pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Alasan dipilihnya periode penelitian tersebut karena periode tersebut dinilai cukup aktual untuk menerangkan kondisi bursa saat ini. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Berapakah nilai fundamental perusahaan berdasarkan rasio return on equity ROE, debt to equity ratio DER, earning per share EPS, dan price earning ratio PER pada saham-saham perusahaan yang tetap terlisting di JII pada tahun 2004-2010? 2. Berapa nilai beta saham pada saham-saham perusahaan yang tetap terlisting di JII pada tahun 2004-2010? 3. Bagaimana pengaruh fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah secara simultan dan parsial?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi nilai fundamental perusahaan berdasarkan rasio return on equity ROE, debt to equity ratio DER, earning per share EPS, dan price earning ratio PER. 2. Mengidentifikasi nilai beta saham pada saham-saham syariah JII 8 3. Menjelaskan bukti empiris apakah fundamental perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah JII jika dianalisis secara simultan. 4. Mengidentifikasi bukti empiris apakah fundamental perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah JII jika dianalisis secara parsial. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan, diantaranya yaitu: 1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pasar modal khususnya mengenai fundamental perusahaan dan beta saham. 2. Bagi akademisi, dapat digunakan sebagai bahan masukan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan dan menambah pengetahuan mengenai pasar modal. 3. Bagi investor, dapat menambah informasi mengenai beta saham sehingga berguna sebagai dasar pertimbangan untuk berinvestasi di pasar modal. 3. Bagi perusahaan, dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagaimana pergerakan beta saham perusahaan dapat di pengaruhi oleh faktor fundamental perusahaan.

D. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan pencarian penulis, maka penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnnya yang berkenaan dengan tema penelitian penulis adalah: