Price Earning Ratio PER

98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai fundamental perusahaan berdasarkan rasio return on equity ROE, debt to equity ratio DER, earning per share EPS, dan price earning ratio PER pada saham-saham yang tetap masuk dalam JII dari tahun 2004 hingga tahun 2010 yaitu: a. Return On Equity ROE mengukur seberapa besar kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan laba. Nilai dari ROE yaitu: 1 Pada tahun 2004 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 30.52. 2 Pada tahun 2005 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 30.844. 3 Pada tahun 2006 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 34.31. 4 Pada tahun 2007 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 48.39. 5 Pada tahun 2008 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 33.51. 6 Pada tahun 2009 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 32.64. 7 Pada tahun 2010 nilai rata-rata ROE positif, yaitu sebesar 33.89. b. Debt to Equity Ratio DER merupakan ukuran rasio jumlah utang baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Nilai dari DER yaitu: 1 Pada tahun 2004 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 99.336. 2 Pada tahun 2005 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 79.909. 3 Pada tahun 2006 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 65.667. 4 Pada tahun 2007 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 59.086. 5 Pada tahun 2008 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 59.439. 6 Pada tahun 2009 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 53.867. 7 Pada tahun 2010 nilai rata-rata DER yaitu sebesar 49.603. c. Earning per share menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Nilai dari EPS yaitu: 1 Pada tahun 2004 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.160,29. 2 Pada tahun 2005 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.205,397. 3 Pada tahun 2006 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.261,584. 4 Pada tahun 2007 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.459,153. 5 Pada tahun 2008 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.390,01. 6 Pada tahun 2009 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.465,566. 7 Pada tahun 2010 nilai rata-rata EPS yaitu sebesar Rp.493,181. d. Rasio harga terhadap laba price earning ratio merupakan rasio harga per saham price terhadap laba per saham earning per share. Nilai dari PER yaitu: 1 Pada tahun 2004 nilai rata-rata PER yaitu 24,86 kali. 2 Pada tahun 2005 nilai rata-rata PER yaitu 23,63 kali. 3 Pada tahun 2006 nilai rata-rata PER yaitu 33,58 kali. 4 Pada tahun 2007 nilai rata-rata PER yaitu 31,9 kali. 5 Pada tahun 2008 nilai rata-rata PER yaitu 10,58 kali. 6 Pada tahun 2009 nilai rata-rata PER yaitu 20,60 kali. 7 Pada tahun 2010 nilai rata-rata PER yaitu 20,91 kali. 2. Ukuran risiko setiap saham diukur dengan menggunakan  beta. Jika beta suatu saham sama dengan 1, maka risikonya secara individual sama besar dengan risiko pasar. Bila beta suatu saham lebih besar dari 1, maka risiko individualnya lebih besar dibanding risiko pasar. Dan jika beta suatu saham lebih kecil dari 1, maka risikonya secara individual lebih kecil dibandingkan dengan risiko pasar. Nilai beta saham dari emiten-emiten yang tetap masuk dalam JII dari tahun 2004 hingga tahun 2010 yaitu: a. Pada tahun 2004 nilai rata-rata beta saham sebesar 1.498. b. Pada tahun 2005 nilai rata-rata beta saham adalah 0.856. c. Pada tahun 2006 nilai rata-rata beta saham adalah 1.035. d. Pada tahun 2007 nilai rata-rata beta saham adalah 0.847. e. Pada tahun 2008 nilai rata-rata beta saham adalah 0.981. f. Pada tahun 2009 nilai rata-rata beta saham adalah 0.978. g. Pada tahun 2010, nilai rata-rata beta saham adalah 0.931. 3. Hasil pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah yaitu sebagai berikut: