Tabel 4.5 Data Uji Homogenitas
Pretest Kelompok
N Varians
s
2
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan Eksperimen 41
46.228
1.05
1.67 Homogen
Kontrol 44
43.918
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
atau 1,05 1,67 pada taraf signifikan 5, derajat kebebasan kelompok kontrol db
penyebut
sebesar 43, serta derajat kebebasan kelompok eksperimen db
pembilang
sebesar 40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari varians yang homogen. Perhitungan terdapat pada lampiran 26.
3 Uji Hipotesis Data Kemampuan Awal Pretest
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen,
sehingga memenuhi
persyaratan pengujian
hipotesis dengan
menggunakan uji t. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis pretest dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Uji Hipotesis
Pretest Kelompok
N Mean
Varians s
2
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan Eksperimen
41
18.04
46.228 -0.144 1.675
Tolak H
1
Kontrol
44
18.25
43.918 Tabel 4.6 menunjukkan nilai t
hitung
t
tabel
atau -0,144 1,675 pada taraf signifikan 5
α = 0,05. Sehingga data pretest terletak pada daerah penerimaan H
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok
eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok kontrol. Perhitungan
terdapat pada lampiran 27.
2. Data Kemampuan Akhir Posttest Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Data kemampuan akhir posttest digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok kontrol.
Deskripsi data kemampuan akhir posttest berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai
berikut.
a. Data Kemampuan Akhir Posttest Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen
Data hasil posttest yang berasal dari kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 41 siswa, diperoleh nilai terendah yaitu 21,7 dan
nilai tertinggi yaitu 91,3. Nilai kemampuan akhir posttest berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen terdapat pada lampiran 28. Selain
itu, dari hasil perhitungan juga diperoleh mean sebesar 56,41, median sebesar 55,98, modus sebesar 54,98, varians sebesar 212,44, dan
simpangan baku sebesar 14,58. Perhitungan terdapat pada lampiran 30. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data posttest siswa
kelompok eksperimen.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data
Posttest Siswa Kelompok Eksperimen Kelas
Interval Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
f
i
f
i
1 21.7 - 31.6
2 4.878
41 2
31.7 - 41.6 3
7.317 39
3 41.7 - 51.6
10 24.390
36 4
51.7 - 61.6 14
34.146 26
5 61.7 - 71.6
6 14.634
12 6
71.7 - 81.6 3
7.317 6
7 81.7 - 91.6
3 7.317
3 Jumlah
41 100
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa banyak kelas interval pada kelompok eksperimen ada 7 kelas dengan panjang interval tiap kelas adalah 10.
Mean data posttes kelompok eksperimen adalah 56,41 terdapat pada kelas
keempat. Sekitar 26 siswa atau 63,41 siswa mendapatkan nilai lebih tinggi atau sama dengan mean kelompok. Selanjutnya dapat dilihat bahwa
nilai terendah pada kelas pertama sebanyak 2 siswa atau sebesar 4,88 sementara nilai tertinggi berada pada kelas ketujuh sebanyak 3 siswa atau
sebesar 7,32.
b. Data Kemampuan Akhir Posttest Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Kelompok Kontrol
Data hasil posttest yang berasal dari kelompok kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 44 siswa, diperoleh nilai terendah yaitu 17,4 dan nilai
tertinggi yaitu 60,9. Nilai kemampuan akhir posttest berpikir kreatif matematis siswa kelompok kontrol terdapat pada lampiran 29. Selain itu,
dari hasil perhitungan data posttest kelompok kontrol juga diperoleh mean sebesar 38,16, median sebesar 37,51, modus sebesar 37,3, varians sebesar
137,14, dan simpangan baku sebesar 11,711. Perhitungan terdapat pada lampiran 31.
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data posttest siswa kelompok kontrol.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data
Posttest Siswa Kelompok Kontrol Kelas
Interval Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
f
i
f
i
1 17.4 - 23.6
6 13.636
44 2
23.7 - 29.9 5
11.364 38
3 30.0 - 36.2
9 20.455
33 4
36.3 - 42.5 10
22.727 24
5 42.6 - 48.8
5 11.364
14 6
48.9 - 55.1 4
9.091 9
7 55.2 - 61.4
5 11.364
5 Jumlah
44 100
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa banyak kelas interval pada kelompok kontrol ada 7 kelas dengan panjang interval tiap kelas adalah 6,3. Mean
data posttest kelompok kontrol adalah 38,16 terdapat pada kelas keempat. Sekitar 24 siswa atau 54,55 siswa mendapatkan nilai lebih tinggi atau
sama dengan mean kelompok. Selanjutnya dapat dilihat bahwa nilai terendah pada kelas pertama sebanyak 6 siswa atau sebesar 13,64
sementara nilai tertinggi berada pada kelas ketujuh sebanyak 5 siswa atau sebesar 11,36.
Berdasarkan uraian mengenai data posttest kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Perbandingan Data
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistika Posttest
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa N 41
44 Nilai terendah X
min
21.7 17.4
Nilai tertinggi X
maks
91.3 60.9
Mean ̅
56.406 38.157
Median Md 55.983
37.510 Modus Mo
54.983 37.300
Varians s
2
212.439 137.144
Simpangan Baku s 14.575
11.711 Tabel 4.9 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik
deskriptif yang signifikan antara kedua kelompok ditunjukkan dari nilai tertinggi pada kelompok eksperimen sebesar 91,3 sedangkan nilai tertinggi
pada kelompok kontrol sebesar 60,9. Begitu pula dengan nilai terendah posttest dari kedua kelompok tersebut. Nilai terendah pada kelompok
eksperimen 21,7 sedangkan nilai terendah pada kelompok kontrol 17,4. Artinya kemampuan berpikir kreatif matematis perorangan tertinggi
terdapat pada kelompok eksperimen, sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis terendah terdapat pada kelompok kontrol. Jika dilihat
dari nilai mean kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Jika dilihat dari simpangan baku, kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa kelompok eksperimen menyebar sedangkan kelompok kontrol lebih merata. Dilihat dari variansnya, kelompok eksperimen
memiliki varians yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.