Strategi Ekspositori dalam Pembelajaran Matematika
Hal ini senada dengan Watkins yang menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran bisa dipertimbangakan jika konteks pembelajaran dan tujuannya
telah ditentukan.
44
Berikut ini beberapa pendapat mengenai suatu pembelajaran dikatakan efektif:
a. Menurut Nana Sudjana, pembelajaran yang efektif berorientasi pada
proses by process dan hasil by product.
45
Sehingga diasumsikan bahwa semakin tinggi proses, maka semakin tinggi pula hasil yang
dicapai. Dengan demikian penilaian efektivitas pembelajaran dapat menggunakan dua indikator, yaitu proses dan hasil pembelajaran.
b. Pupuh dan Sobry menyebutkan indikator efektivitas pembelajaran
sebagai berikut:
46
1 Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok; 2
Prilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran khusus TPK telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok;
3 Terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial
sequential mengantarkan materi tahap berikutnya. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dalam penelitian ini
efektivitas pembelajaran mengacu pada keberhasilan dari segi kognitif yaitu menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal dan akhir
berpikir kreatif matematis gain kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Pupuh dan Sobry juga menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas pembelajaran yaitu sebagai berikut:
47
44
Chris Watkins dkk, Effective Learning in Classroom, London: Paul Chapman Publishing, 2007, Cet-1. p.17.
45
Heru Kurniawan, “Upaya Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Sidomulyo Tahun Pelajaran 20112012,” Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012, h. 370.
46
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT
Refika Aditama, 2009, Cet-3, h.113.
a. Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan pedoman arah yang akan dicapai dalam kegiaan belajar mengajar. Semakin jelas tujuan pembelajaran
maka semakin mudah menentukan alat dan cara mencapainya. b.
Guru Performance guru dalam mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti kepribadian, latar belakang pendidikan, pengalaman dan pandangan filosofis guru terhadap murid. Misalnya guru yang
memiliki pandangan bahwa siswa laksana gelas kosong akan banyak menggunakan pendekatan metode yang teacher-centered. Hal ini
dikarenakan siswa bisa diisi apapun. Padahal yang terpenting bagi guru adalah mengetahui siswa dengan segala potensi dan kekuatannya.
c. Peserta Didik
Peserta didik dengan segala perbedaannya seperti motivasi, minat, bakat, perhatian, harapan, latarbelakang, dan sebagainya menyatu
dalam sebuah sistem belajar dikelas. Perbedaan-perbedaan inilah yang dikelola dan diorganisir oleh guru untuk mencapai proses
pembelajaran yang optimal. d.
Kegiatan Pengajaran Kegiatan pengajaran meliputi lingkungan belajar serta gaya mengajar
guru. Gaya mengajar guru dapat mempengaruhi gaya belajar siswa. Gaya mengajar menurut Muhammad ali yaitu gaya mengajar klasik,
teknologis, personalisasi, dan interaksional. Perbedaan gaya mengajar yang digunakan guru dapat menyebabkan perbedaan kegiatan
mengajar. e.
Evaluasi Evaluasi yang dilakukan harus benar-benar dapat mengevaluasi tujuan
yang telah ditetapkan, bahan yang diajarkan, dan proses yang dilakukan.
47
Ibid., h.115.