Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Penelitian

Dari hasil analisa data uji coba tes dapat disimpulkan pada aspek daya pembeda terdapat 4 soal yang kriterianya cukup dan 2 soal yang kriterianya baik. Berikut ini disajikan tabel rekapitulasi validitas, tingkat kesukaran soal, daya pembeda, dan reliabilitas uji coba instrumen. Tabel 3.5 Rekapitulasi Analisis Kualifikasi Instrumen Tes No. Butir Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda KET Reliabilitas Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0.427 Valid 0.442 Sedang 0.217 Cukup Pakai = 0.65 Baik 2 0.596 Valid 0.6 Sedang 0.275 Cukup Pakai 3 0.563 Valid 0.419 Sedang 0.313 Cukup Pakai 4 0.540 Valid 0.331 Sulit 0.263 Cukup Pakai 5 0.212 Tidak Valid - - - - Buang 6 0.627 Valid 0.594 Sedang 0.413 Baik Pakai 7 0.670 Valid 0.475 Sedang 0.450 Baik Pakai 8 0.195 Tidak Valid - - - - Buang Berdasarkan Tabel 3.5, terdapat 6 butir soal yang valid yang dapat digunakan sebagai instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Keenam soal tersebut terdiri dari satu soal yang termasuk dalam kriteria sulit sementara lima soal yang lainnya termasuk dalam kriteria sedang. Ditinjau dari daya pembeda soal, terdapat dua soal dalam kriteria soal yang memiliki daya pembeda baik sementara empat soal yang lainnya memiliki daya pembeda cukup. Secara keseluruhan, instrumen tes ini memiliki derajat reliabilitas 0,65 termasuk dalam kriteria sedang. Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis dapat dilihat pada lampiran 18.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis yang penganalisaannya dilakukan dengan perhitungan matematis karena berhubungan dengan angka, yaitu dari nilai pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif matematik yang diberikan kepada siswa serta nilai N-gain kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penganalisaannya dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen melalui perhitungan statistik deskriptif dengan membuat distribusi frekuensi dan menghitung mean, median, modus, varians, simpangan baku, ketajaman serta kemiringan kurva kurtosis. Kemudian, sebelum dilakukan uji statistik inferensia dengan melakukan analisis perbandingan antara kedua kelompok tersebut perlu uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi nomal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Chi-Square dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut: 15 a. Perumusan hipotesis H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b. Menghitung – c. Menghitung ∑ d. Menentukan pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelas, k = 7 dan α = 5. e. Kriteria Pengujian Jika maka H diterima Jika maka H ditolak f. Kesimpulan : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Salah satu syarat untuk menghasilkan estimasi yang akurat dalam uji perbedaan, misalnya uji-t, data diasumsikan homogen. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang 15 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 80-82.