Uji Hipotesis N-Gain Deskripsi Data dan Analisis

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor posttest kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditinjau dari ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki skor ideal yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap indikator diwakilkan oleh jumlah soal yang berbeda pula. Untuk indikator berpikir lancar fluency, yaitu kemampuan memberikan beragam jawaban yang lengkap dan benar, diwakilkan oleh 2 soal dengan skor maksimum tiap soal adalah 4 sehingga skor ideal per siswa untuk indikator tersebut adalah 8. Sedangkan skor ideal seluruh siswa adalah 8 x 41 = 328 untuk kelompok eksperimen dan 8 x 44 = 352 untuk kelompok kontrol. Untuk kedua indikator lainnya sama dengan perhitungan indikator berpikir lancar Fluency. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 44. Persentase kemampuan berpikir lancar fluency siswa pada kelompok eksperimen sebesar 49,39 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol lebih rendah yaitu sebesar 40,34 dari seluruh siswa. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan beragam jawaban yang lengkap dan benar. Pada indikator berpikir fleksibel flexibility, yaitu kemampuan memberikan cara penyelesaian yang berbeda-beda dan logis, persentase siswa pada kelompok eksperimen sebesar 60,98 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol lebih rendah yaitu sebesar 37,50. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan cara penyelesaian yang berbeda-beda dan logis. Sementara itu, pada indikator berpikir kebaruan novelty, yaitu kemampuan memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada, pada kelas eksperimen sebesar 62,60 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol sebesar 31,06. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada. Secara visual presentase skor rata-rata kemampuan akhir siswa berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kekedua kelompok disajikan dalam diagram berikut ini. Grafik 4.4 Diagram Presentase Skor Kemampuan Akhir Posttest Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif Matematis Grafik 4.4 menunjukkan selisih persentase skor rata-rata kemampuan akhir berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan indikator kemampuan berpikir lancar fluency pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 9,05. Pada indikator kemampuan berpikir fleksibel, selisih presentase skor rata-rata kemampuan akhir pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 23,48. Sedangkan pada indikator kemampuan berpikir kebaruan, selisih presentase skor rata-rata kemampuan akhir pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 31,54. Ditinjau dari selisih presentase kemampuan berpikir kreatif berdasarkan indikatornya, dapat dikatakan bahwa strategi konflik kognitif berpengaruh positif pada kemampuan berpikir kreatif matematis. Indikator berpikir kebaruan memiliki selisih presentase skor kemampuan akhir paling tinggi. Kemudian diikuti oleh indikator kemampuan berpikir fleksibel dan yang selisihnya paling rendah adalah kemampuan berpikir lancar. 10 20 30 40 50 60 70 Fluency Flexibility Novelty P r e se nt a se Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Postest Kontrol Postest Eksperimen