pembelajaran matematika di kelompok kontrol masing-masing 8 kali pertemuan atau 25 jam pelajaran.
Adapun tahapan strategi konflik kognitif pada kelompok eksperimen yaitu:
1 Tahap Pendahuluan Preliminary Stage
2 Tahap Konflik Kognitif Conflict Stage
3 Tahap Penyelesaian Konflik Resolution Stage
Sedangkan tahapan strategi ekspositori pada kelompok kontrol yaitu: 1
Persiapan Preparation 2
Penyajian Presentation 3
Menghubungkan Correlation 4
Menyimpulkan Generalization 5
Penerapan Application c.
Pemberian tes soal kemampuan berpikir kreatif matematis posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Posttest berguna
untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh dari perlakuan baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil tes kemampuan
berpikir kreatif matematis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berbentuk uraian. Tes uraian disusun
berdasarkan konsep tes berpikir kreatif matematis yang memenuhi indikator berpikir lancar fluency yaitu kemampuan memberikan beragam jawaban yang
lengkap dan benar, berpikir fleksibel flexibility yaitu kemampuan memberikan cara penyelesaian yang berbeda-beda dan logis untuk penyelesaian masalah, dan
berpikir kebaruan novelty yaitu kemampuan memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada.
Pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil modifikasi dari Bosch dan Lee, Kang
Sup, Hwang Dong-jou, serta Seo Jong Jin dengan penjelasan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Materi Bangun Ruang Sisi Datar Aspek
yang Diukur
Respon Siswa terhadap Soal atau Masalah Skor
Berpikir Lancar
Fluency Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang tidak
relevan. Memberikan sebuah jawaban yang relevan tetapi salah.
1 Memberikan sebuah jawaban yang relevan dan benar.
2 Memberikan lebih dari satu jawaban namun tidak beragam.
3 Memberikan lebih dari satu jawaban beragam.
4 Berpikir
Fleksibel Flexibility
Tidak menjawab atau memberikan satulebih cara tetapi semua salah.
Memberikan penyelesaian dengan satu cara tetapi masih terdapat kesalahan sehingga jawaban salah.
1 Memberikan penyelesaian dengan satu cara dan jawaban
benar. 2
Memberikan penyelesaian dengan lebih dari satu cara tetapi masih terdapat kesalahan dalam proses perhitungan
sehingga jawaban salah. 3
Memberikan penyelesaian dengan lebih dari satu cara dan jawaban benar.
4 Berpikir
Kebaruan Novelty
Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. Membuat sebuah bangun ruang.
1 Membuat bangun ruang dengan menggunakan lebih dari
satu bangun ruang yang sejenis. 2
Membuat bangun ruang dengan menggunakan lebih dari satu bangun ruang yang berbeda.
3 Instrumen penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan sampel prilaku dan
menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Oleh sebab itu, tes yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik.