Uji Normalitas Deskripsi Data dan Analisis

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa z hitug z tabel atau 5,71 1,96 pada taraf signifikan 5, kemudian dapat disimpulkan bahwa terima H 1 . Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata N-gain kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata N-gain kemampuan berpikir kreatif matematis kelompok kontrol. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 42.

4. Data Kemampuan Akhir Posttest Berpikir Kreatif Matematis

Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kemampuan berpikir kreatif matematis dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator meliputi berpikir lancar fluency yaitu kemampuan memberikan beragam jawaban yang lengkap dan benar, berpikir fleksibel flexibility yaitu kemampuan memberikan cara penyelesaian yang berbeda- beda dan logis untuk penyelesaian masalah, dan berpikir kebaruan novelty yaitu kemampuan memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada. Analisis kemampuan akhir berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan indikator dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan indikatornya baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Skor kemampuan akhir posttest berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.18 Skor Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Indikator Skor Ideal Eksperimen Kontrol Skor ̅ Skor ̅ Berpikir Lancar Fluency 8 162 3.95 49.39 142 3.23 40.34 Berpikir Fleksibel Flexibility 12 300 7.32 60.98 198 4.50 37.50 Berpikir Kebaruan Novelty 3 77 1.88 62.60 41 0.93 31.06 Tabel 4.18 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor posttest kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditinjau dari ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki skor ideal yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap indikator diwakilkan oleh jumlah soal yang berbeda pula. Untuk indikator berpikir lancar fluency, yaitu kemampuan memberikan beragam jawaban yang lengkap dan benar, diwakilkan oleh 2 soal dengan skor maksimum tiap soal adalah 4 sehingga skor ideal per siswa untuk indikator tersebut adalah 8. Sedangkan skor ideal seluruh siswa adalah 8 x 41 = 328 untuk kelompok eksperimen dan 8 x 44 = 352 untuk kelompok kontrol. Untuk kedua indikator lainnya sama dengan perhitungan indikator berpikir lancar Fluency. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 44. Persentase kemampuan berpikir lancar fluency siswa pada kelompok eksperimen sebesar 49,39 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol lebih rendah yaitu sebesar 40,34 dari seluruh siswa. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan beragam jawaban yang lengkap dan benar. Pada indikator berpikir fleksibel flexibility, yaitu kemampuan memberikan cara penyelesaian yang berbeda-beda dan logis, persentase siswa pada kelompok eksperimen sebesar 60,98 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol lebih rendah yaitu sebesar 37,50. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan cara penyelesaian yang berbeda-beda dan logis. Sementara itu, pada indikator berpikir kebaruan novelty, yaitu kemampuan memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada, pada kelas eksperimen sebesar 62,60 dari seluruh siswa, sementara pada kelompok kontrol sebesar 31,06. Artinya, setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen lebih mampu memberikan jawaban yang unik gabungan atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada.