Tabel 4.11 menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
atau 1,55 1,67 pada taraf signifikan 5, derajat kebebasan kelompok kontrol db
penyebut
sebesar 43, serta derajat kebebasan kelompok eksperimen db
pembilang
sebesar 40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest berasal dari varians yang homogen. Perhitungan terdapat pada lampiran 34.
3 Uji Hipotesis Data Kemampuan Akhir Posttest
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen,
sehingga memenuhi
persyaratan pengujian
hipotesis dengan
menggunakan uji t. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12 Data Uji Hipotesis
Posttest Kelompok
N Mean
Varians S
2
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan Eksperimen
41
56.406 212.439
6.384 1.675 Terima H
1
Kontrol
44
38.157 137.144
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
atau 6,384 1,675 pada taraf signifikan 5
α = 0,05. Sehingga data posttest kedua kelompok terletak pada daerah penolakkan H
.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok
kontrol. Perbedaan ini diasumsikan sebagai pengaruh dari penggunaan strategi pembelajaran konflik kognitif. Perhitungan terdapat pada
lampiran 35.
3. Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Untuk mengetahui efektivitas strategi konflik kognitif dan strategi ekspositori dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol digunakan nilai gain yang ternormalisasi N-gain. Data pretest dan posttest
masing-masing siswa pada kedua kelompok dibutuhkan dalam menentukan N- gain. Nilai N-gain dari kedua kelompok dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus berikut:
Berikut ini akan disajikan data hasil peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
a. Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen
Perolehan N-gain masing-masing siswa pada kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 41 siswa diperoleh N-gain terendah yaitu
0,05 dan N-gain tertinggi yaitu 0,88. N-gain kelompok eksperimen terdapat pada lampiran 36.
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi N-gain siswa kelompok eksperimen.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi
N-Gain Kelompok Eksperimen Kelas
Interval Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
f
i
f
i
1 0.05
– 0.16 2
4.878 41
2 0.17
– 0.28 2
2.439 39
3 0.29
– 0.40 15 34.146 37
4 0.41
– 0.52 5
17.073 22
5 0.53
– 0.64 11 26.829 17
6 0.65
– 0.76 3
7.317 6
7 0.77
– 0.88 3
7.317 3
Jumlah 41
100 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa banyak kelas interval pada kelompok
eksperimen ada 7 kelas dengan panjang interval tiap kelas adalah 0,12. Mean data N-gain kelompok eksperimen adalah 0,468 terdapat pada kelas
keempat. Sekitar 53,66 siswa mendapatkan nilai lebih tinggi atau sama dengan mean kelompok. Selanjutnya dapat dilihat bahwa nilai terendah
pada kelas interval pertama sebanyak 2 siswa atau sebesar 4,88 sementara nilai tertinggi berada pada kelas interval ketujuh sebanyak 3
siswa atau sebesar 7,32. Berdasarkan hasil perhitungan data N-gain kelompok eksperimen juga diperoleh median sebesar 0,44, modus sebesar
0,35, varians sebesar 0,033, dan simpangan baku sebesar 0,18. Perhitungan terdapat pada lampiran 38.
b. Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa