64
2. Usulan perbaikan
Di fase ini dilakukan identifikasi data yang mendukung fungsi-fungsi bisnis yang telah terdefinisi pada fase business architecture sebelumnya. Dari fase
business architecture yang menggunakan pemodelan bisnis rantai nilai value chain Gambar 11 diperoleh bahwa area fungsional utama SMA Plus PGRI
Cibinong adalah peneriman peserta didik baru, operasional akademik,penglepasan peserta didik alumni, manajemen keuangan, manajemen sarana prasarana,
manajemen kepegawaian, dan pengelolaan teknologi informasi. Oleh karena itu entitas data yang akan terdefinisi harus dapat menunjukkan keterhubungan dengan
ketujuh fungsional utama yang ada. Pada Lampiran 13 yang merupakan matriks relasi fungsi bisnis terhadap
kandidat aplikasi, terlihat bahwa fungsi bisnis dilakukan oleh aplikasi yang berbeda-beda dan aplikasi tersebut ternyata menghasilkan dan membutuhkan
beberapa data yang sama, salah satu nya adalah data mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa data yang sama akan dibuat lebih dari satu kali. Walaupun isi
data tersebut sama, tetapi data tersebut tidak dapat saling berbagi karena memiliki platform yang berbeda. Pembuatan data yang sama pada aplikasi yang berbeda
dapat menimbulkan: •
Data redundancy, terdapat data yang sama dibuat satu kali oleh beberapa aplikasi yang berbeda.
• Data inconsisency, isi data tidak sama pada ketiga aplikasi yang ada karena
tidak terintegrasi. •
Data isolation, meskipun memiliki isi yang sama, diantaranya Nomor Induk Siswa NIS dan nama, data tersebut tidak dapat digunakan karena dibuat
berdasarkan format yang berbeda, struktur data yang berbeda dan dikembangkan dengan tools yang berbeda pula.
Pendefinisian dan identifikasi pembangunan arsitektur data dilakukan dengan cara membuat daftar kandidat entitas data, mendefinisikan kandidat entitas data,
atribut, membuat hubungan antar entitas data, dan menghubungkan entitas data dengan fungsi bisnis.
65
a. Membuat Daftar Kandidat Entitas
Kandidat entitas merupakan entitas yang akan menjadi bagian dari perencanaan arsitektur enterprise. Untuk menentukan kandidat entitas,
penentuannya didasarkan pada kondisi area fungsional utama pada value chain yang telah terdefinisi sebelumnya. Entitas bisnis yang diidentifikasi adalah entitas
penerimaan peserta didik baru, entitas operasional akademik, entitas penglepasan peserta didik alumni, entitas manajemen keuangan, entitas manajemen sarana
prasarana, entitas manajemen kepegawaian, dan entitas pengelolaan teknologi informasi.
Entitas yang terdefinisi diatas merupakan hasil pendefinisian fungsional utama dari value chain dimana ketujuh entitas bisnis tersebut hanya merupakan
entitas bisnis belum sebagai entitas data. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi entitas data.Entitas data diperoleh dari fungsi bisnis menjadi entitas
data. Proses identifikasi data dilakukan per fungsi bisnis atau per entitas bisnis. Hal ini untuk memastikan bahwa entitas data yang teridentifikasi mendukung
fungsi bisnis. Entitas bisnis dan entitas data yang teridentifikasi adalah entitas yang mewakili seseorang, tempat, benda, aktivitas atau kejadian yang penting bagi
bisnis. Masing-masing entitas bisnis diturunkan menjadi entitas data sehingga
rencana pendefinisian entitas data dapat terbentuk. Selengkapnya entitas bisnis dan entitas data dapat dilihat di Lampiran 14. Dari Lampiran 14 dapat
disimpulkan bahwa terdapat 1 entitas data pada entitas bisnis penerimaaan peserta didik baru, 18 entitas data pada entitas bisnis operasional akademik, 2 entitas data
pada entitas bisnis penglepasan peserta didik, 2 entitas data pada entitas bisnis manajemen keuangan, 2 entitas data pada entitas bisnis pengelolaan TI, 8 entitas
data pada entitas bisnis manajemen kepegawaian, dan 3 entitas data pada entitas bisnis manajemen sarana prasarana. Sehingga total entias data adalah 36 entitas.
b. Definisi Entitas dan Relasi
Tahapan ini bertujuan untuk membuat pendefinisian dan deskripsi mengenai masing-masing entitas yang terdapat pada arsitektur data. Entitas data dapat
merupakan orang, tempat, benda, atau kejadian. Dua entitas data dapat membentuk relasi. Hubungan antara entitas data digambarkan dengan
66
menggunakan skema diagram. Pada tesis ini skema diagram yang digunakan adalah Class diagram. Skema Class diagram yang dihasilkan dapat dilihat pada
Gambar 12.
c. Hubungan Fungsi Bisnis Dengan Entitas Data
Tahapan ini bertujuan untuk menentukan entitas data yang perlu dibuat CreatedC, yang digunakan readR, dan yang diperbaharui updateU oleh
fungsi bisnis. Hubungan antara fungsi bisnis dengan entitas data dapat dilihat pada Lampiran 15. Dari Lampiran 15 terlihat suatu fungsi bisnis dapat berhubungan
dengan beberapa entitas data dan begitu juga sebaliknya. Matriks yang merelasikan antara entitas data dengan fungsi bisnis dapat digunakan untuk
menentukan ruang lingkup aplikasi pada tahapan fase arsitektur aplikasi dan untuk menunjukan penggunaan data sharing pada fungsi bisnis.