Relasi Antara Fungsi Bisnis dan Unit Organisasi

56 • Penyebaran nomor 2 yang menunjukan keterlibatan penuh suatu unit organisasi sebagian besar berada pada Wakasek Senior, Kaur kurikulum, Pendidik, dan Tata Usaha. Hal ini menunjukkan Wakasek senior dan Kaur kurikulum memiliki peranan penting dan tanggung jawab dalam operasional akademik. • Penyebaran simbol nomor 3 menunjuka n bahwa unit organisasi yang terlibat pada sebagian proses berada pada Departemen TI, Tata usaha, Koperasi, dan pendidik. Hubungan antara fungsi bisnis dan unit organisasi dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan unit organisasi mana yang membuat dan menggunakan data pada suatu fungsi bisnis. Dari Lampiran 7 terlihat bahwa unit organisasi yang sangat berperan dalam menghasilkan dan menggunakan data pada kegiatan penerapan SNP adalah Kepala Sekolah, Kaur Kurikulum, dan pendidik.

d. Identifikasi Tugas dan Tanggung Jawab Penerapan SNP

Dari Lampiran 2 terlihat bahwa kegiatan administrasi penerapan SNP SMA Plus PGRI Cibinong saat ini dilakukan oleh 18 delapan belas orang, yaitu 1 orang penanggung jawab proses pembentukan, pemberi tugas, dan arahan untuk tim kerja, 1 orang pengontrol tim kerja, dan 16 orang penanggung jawab SNP dimana dari 8 delapan SNP tiap standar dipegang oleh 2 orang penanggung jawab. Dari hasil wawancara dan pengamatan selama penelitian, pada administrasi penerapan SNP terdapat pembagian tugas yang belum optimal karena masih terdapat pembagian tugas yang tumpang tindih, dan masih terdapat beban kerja yang belum merata, hal ini terlihat pada Lampiran 3. Oleh karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia, agar tetap dapat mendukung fungsi bisnis Penerapan SNP dengan baik maka perlu dibuat pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap sumber daya manusia yang ada SMA Plus PGRI Cibinong. Dengan adanya penetapan tugas dan tanggung jawab yang jelas diharapkan tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih dan pembagian tugas yang tidak merata. Penetapan tugas dan tanggung jawab mengacu kepada area fungsional utama, yaitu penerimaan peserta didik baru PSB, operasional akademik, penglepasan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknologi informasi, dan pengelolaan kepegawaian. Area PSB bertugas melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan fungsi bisnis peneriman 57 calon peserta didik baru. Area operasional akademik bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan fungsi bisnis utama kegiatan akademik. Area penglepasan peserta didik bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan fungsi bisnis utama penglepasan mahasiswa dan pelacakan alumni. Area pengelolaan keuangan bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan fungsi bisnis utama pengelolaan jenis pembiayaan dan sumber pembiayaan. Area pengelolaan teknologi informasi melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan kelengkapan teknologi informasi dan sistem informasi. Area pengelolaan kepegawaian bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga layanan khusus. Dan yang terakhir adalah area pengelolaan sarana prasarana bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan properti, kelengkapan sekolah, dan kelengkapan KBM. Stakeholder dalam penerapan SNP diantaranya adalah, Direktorat Pembinaan SMA dan Diknas, Orang tua wali, Calon peserta didik, Peserta didik, Pendidik, Tenaga non kependidikan, dan Alumni.

4.3.5 Fase Information System Architecture

Fase ini bertujuan untuk membuat pemodelan arsitektur sistem informasi. Fase ini terdiri dari 2 dua arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi dan arsitektur data. Arsitektur aplikasi membahas tentang aplikasi yang ada saat ini dan aplikasi yang akan diracang sedangkan arsitektur data digunakan untuk merancang database yang akan digunakan dalam membuat rancangan sistem informasi penerapan SNP di SMA Plus PGRI Cibinong.

4.3.5.1 Fase Application Architecture

Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi aplikasi yang ada saat ini dan membuat usulan dengan membuat pemodelan arsitektur aplikasi. Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah:

Dokumen yang terkait

Enterprise Architecture Modeling With TOGAF ADM in International Based School Pioneer-Galunggung Elementary School Tasikmalaya

2 28 224

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING E-COMMERCE ENTERPRISE ARCHITECTURE ON PAYMENT SECTION IN PT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 10

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN ARCHIVAL SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT

0 0 7

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN DEVELOPMENT PLANNING FUNCTION OF BAPPEDA BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN MONITORING AND EVALUATION FUNCTION OF BAPPEDA IN BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEW

0 1 8

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN DISTRIBUTION FUNCTION PT.PLN DISTRIBUSI JAWA USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 8

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN LIBRARY SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT

1 1 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN RESEARCH AND DEVELOPMENT FUNCTION OF BAPPEDA BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEW

0 0 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA PADA DINAS KOMUNIKASI,INFORMATIKA, DAN STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK AT COMMUNICATION, INFORMATIC, AND STATISTIC AGENCY BAND

0 1 11

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN PT.XYZ USING TOGAF ADM METHOD

1 2 211