55
bisa dilakukan dari luar sistem yang akan dibangun. Hasil dari identifikasi ini terlihat pada Lampiran 5. Pada Lampiran 5 terlihat 45 fungsi bisnis yang terkait
dengan proses komputerisasi. Untuk melihat keterkaitan fungsi bisnis SNP dengan area fungsional SMA Plus PGRI Cibinong maka dilakukan pemetaan identifikasi
fungsi bisnis SNP dengan area fungsional sekolah Lampiran 6. Empat puluh lima fungsi bisnis ini selanjutnya yang akan digunakan dalam pemodelan
arsitektur enterprise.
c. Relasi Antara Fungsi Bisnis dan Unit Organisasi
Tahapan selanjutnya adalah mengkaitkan 45 fungsi bisnis dengan unit organisasi yang ada di sekolah. Tahapan ini berguna untuk mengetahui hubungan
antara fungsi bisnis dengan unit organisasi.Hubungan tersebut dituangkan dalam bentuk matriks. Matriks dari fungsi bisnis dengan unit organisasi merupakan
gambaran aspek manajemen pada SMA Plus PGRI Cibinong, karena pada matriks tersebut menggambarkan pembuat keputusan pada setiap fungsi bisnis. Matriks
relasi fungsi bisnis dengan unit organisasi terlihat pada Lampiran 7. Pada Lampiran 7 hubungan antara unit organisasi dengan fungsi bisnis dibagi
kedalam 3 bagian, yang dinyatakan dengan penomoran, yaitu nomor 1, 2, dan 3. Nomor 1 menunjukkan unit organisasi memiliki tanggung jawab besar dan
merupakan pembuat keputusan terhadap suatu fungi bisnis. Nomor 2 menunjukan adanya keterlibatan penuh suatu unit organisasi terhadapa fungsi bisnis. Dan
nomor 3 menunjukkan unit organisasi terlibat dalam sebagian proses. Dari Lampiran 7 terlihat bahwa pada setiap fungsi bisnis pada level terendah harus ada
unit yang bertanggung jawab dan melaksanakannya. Dari Lampiran 7 dapat disimpulkan bahwa pada penerapan SNP yang
mencakup area fungsional penerimaan peserta didik baru, operasional akademik, penglepasan peserta didik, pengelolaan keuangan, pengelolaan sarana prasarana,
pengelolaan teknologi informasi, dan pengelolaan kepegawaian terlihat bahwa: •
Penyebaran simbol nomor 1 yang menunjukkan unit organisasi memiliki tanggung jawab dan pembuatan keputusan terhadap suatu fungsi bisnis
sebagian besar berada pada Kepala Sekolah, Wakasek senior, dan Kaur. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua fungsi bisnis penanggung jawab dan
pengambil keputusan berada pada Kepala Sekolah.
56
• Penyebaran nomor 2 yang menunjukan keterlibatan penuh suatu unit organisasi
sebagian besar berada pada Wakasek Senior, Kaur kurikulum, Pendidik, dan Tata Usaha. Hal ini menunjukkan Wakasek senior dan Kaur kurikulum
memiliki peranan penting dan tanggung jawab dalam operasional akademik. •
Penyebaran simbol nomor 3 menunjuka n bahwa unit organisasi yang terlibat pada sebagian proses berada pada Departemen TI, Tata usaha, Koperasi, dan
pendidik. Hubungan antara fungsi bisnis dan unit organisasi dapat digunakan sebagai
acuan dalam menentukan unit organisasi mana yang membuat dan menggunakan data pada suatu fungsi bisnis. Dari Lampiran 7 terlihat bahwa unit organisasi yang
sangat berperan dalam menghasilkan dan menggunakan data pada kegiatan penerapan SNP adalah Kepala Sekolah, Kaur Kurikulum, dan pendidik.
d. Identifikasi Tugas dan Tanggung Jawab Penerapan SNP
Dari Lampiran 2 terlihat bahwa kegiatan administrasi penerapan SNP SMA Plus PGRI Cibinong saat ini dilakukan oleh 18 delapan belas orang, yaitu 1
orang penanggung jawab proses pembentukan, pemberi tugas, dan arahan untuk tim kerja, 1 orang pengontrol tim kerja, dan 16 orang penanggung jawab SNP
dimana dari 8 delapan SNP tiap standar dipegang oleh 2 orang penanggung jawab. Dari hasil wawancara dan pengamatan selama penelitian, pada administrasi
penerapan SNP terdapat pembagian tugas yang belum optimal karena masih terdapat pembagian tugas yang tumpang tindih, dan masih terdapat beban kerja
yang belum merata, hal ini terlihat pada Lampiran 3. Oleh karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia, agar tetap dapat mendukung fungsi bisnis
Penerapan SNP dengan baik maka perlu dibuat pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap sumber daya manusia yang ada SMA Plus PGRI Cibinong.
Dengan adanya penetapan tugas dan tanggung jawab yang jelas diharapkan tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih dan pembagian tugas yang tidak merata.
Penetapan tugas dan tanggung jawab mengacu kepada area fungsional utama, yaitu penerimaan peserta didik baru PSB, operasional akademik,
penglepasan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknologi informasi, dan pengelolaan kepegawaian. Area PSB
bertugas melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan fungsi bisnis peneriman