31
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan perencanaan Sistem Informasi. Informasi diperoleh dari buku, laporan
penelitian, tesis, peraturan pemerintah, ketetapan-ketetapan, Standard Operating Procedure SOP dan internet. Dengan studi pustaka dapat ditemukan teori-teori
yang mendasari masalah dan penelitian sehingga diperoleh pemahaman terhadap konsep dan tahapan perancangan sistem informasi untuk penerapan Standar
Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas khususnya SMA Plus PGRI Cibinong yang merupakan studi kasus dari penelitian ini.
4.1.1 Profil Organisasi
SMA Plus PGRI Cibinong adalah lembaga pendidikan yang berdiri atau mulai menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1978 dengan nama SMA PGRI
Cibinong. Sekolah ini didirikan atas instruksi Kepala Kantor Depdikbud Kabupaten Bogor, untuk menampung lulusan SMP yang tidak tertampung oleh
SMA Negeri Cibinong. Selama kurun waktu delapan tahun antara 1978 sampai 1986 kegiatan belajar mengajar KBM menumpang di SMA Negeri Cibinong
kemudian SD Inpres Cibinong. Sejak awal berdirinya, sekolah ini telah mengalami 3 tiga kali pergantian
Kepala Sekolah yaitu 1979, 1982 dan 1983 sampai sekarang. Langkah pertama yang dilakukan pada periode kepala sekolah ketiga adalah pencanangan program
jangka panjang 25 tahun yaitu menuju SMA PGRI Cibinong sebagai salah satu sekolah terkemuka di kabupaten Bogor. Pada tahun 1983 sampai 1985 dilakukan
pengadaan tanah untuk pembangunan gedung pembelajaran dan baru pada tahun 1985 sampai 1991 dilakukan pembangunan gedung pembelajaran.
SMA PGRI Cibinong berganti nama menjadi SMA Plus PGRI Cibinong diresmikan pada tanggal 11 Desember 2003 bersamaan dengan dilakukannya
reformasi radikal dalam metode dan proses pembelajaran yang menerapkan konsep-konsep Quantum Learning. Perkembangan akreditasi atau tingkat
kelayakan sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan kinerja SMA Plus PGRI Cibinong selalu mengalami peningkatan terlihat pada Tabel 2. Sejak
32
tahun 2005 sampai sekarang status akreditasi SMA Plus PGRI Cibinong adalah A amat baik.
Tabel 2 Perkembangan Akreditasi Sekolah
No Tahun
Status Akreditasi 1
1978 - 1983 Terdaftar
2 1983 - 1988
Diakui 3
1988 - 2004 Disamakan
4 2004 - sekarang Terakreditasi A
Untuk menghadapi era teknologi informasi dan komunikasi pada tahun 2005 didirikan Departemen Teknologi Informasi TI dengan tujuan
mengembangkan teknologi informasi yang mendukung pembelajaran, pabrikasi komputer dan aspek bisnis dari teknologi informasi.
Selain pembelajaran reguler sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diselenggarakan dari hari senin-jumat, SMA Plus PGRI
Cibinong juga memiliki beberapa program - program unggulan, antara lain: a.
Program Student Day Program yang dilakukan pada hari sabtu, dimana disiapkan banyak pendidikan
keterampilan hidup untuk menampung bakat atau kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Ada 15 pendidikan keterampilan hidup yang dibuka, yaitu: tata
boga, tata busana, tata rias, teknologi Informasi, otomotif, elektro, seni lukis, seni musik, seni tari, karawitan, cinematografi, teater, jurnalistik, modeling dan
kesekretarisan. b.
Kelas Unggulan Berwawasan internasional Program kelas unggulan ini disiapkan untuk melayani siswa yang memiliki
kecerdasan lebih dari siswa kebanyakan rata-rata. Untuk masuk program ini calon peserta didik harus lulus tes akademis berupa pelajaran IPA, kemampuan
bahasa inggris dan komputer serta kepribadian. Adapun wawasan internasional nya ditampilkan dalam kur ikulum yang digunakan adalah KTSP yang
diperkaya, proses dan metodologi pembelajaran berbasis quantum learning serta fasilitas pembelajaran setara dengan yang digunakan sekolah-sekolah di luar
negeri.
33
c. Pusat Riset Teknologi Informasi Research Centre of Information Technology
Departemen ini merupakan wujud keseriusan sekolah mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung pendidikan.Peresmian
Departemen TI ini dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang ketika itu dijabat oleh Dr. Sofyan Djalil, SH, MA,
MALD. Saat ini Departemen TI telah mampu mandiri dengan memiliki 11 orang pendidik berlatar belakang teknisi dan akademis yang bertugas
mengembangkan pusat riset TI. Para pendidik ini didukung oleh sekitar 200 orang anggota kelompok siswa pembinaan khusus KOPASUS TI, yang dibagi
menjadi 4 empat divisi, yaitu: divisi rekayasa perangkat lunak RPL, divisi teknik komputer jaringan TKJ, divisi multimedia broadcasting MMB dan
divisi multimedia animasi MMA. Untuk melakuk an eksplorasi, kopasus TI ini didukung oleh 2 dua laboratorium komputer, plaza TI dan warung belajar
serba ada WARBELSERA. d.
Quantum Learning School Proses pembelajaran tradisional berpusat pada guru dan siswa pasif, sedangkan
proses pembelajaran moderen berpusat pada siswa dan guru hanya fasilitator. Suasana pembelajaran adalah menyenangkan, sehingga belajar tidak menjadi
beban tetapi mengasyikkan. Untuk menjaga mutu proses pembelajaran, SMA Plus PGRI Cibinong memiliki Quantum Learning Centre yang personalnya
adalah para instruktur Quantum Learning Centre yang bertugas mengadakan pelatihan, membina, mengontrol proses pembelajaran dengan rutin serta
meningkatkan kompetensi pedagogik guru. e.
Pusat Bahasa Inggris Untuk mendukung visi globalnya, SMA Plus PGRI Cibinong menggalakan
program peningkatan kemampuan berbahasa inggris seluruh warga sekolah terutama pendidik dan peserta didik. Tugas pusat bahasa inggris ini meliputi
penyelenggaraan kursus bahasa inggris bagi, pendidik, peserta didik dan staff, baik diselenggarakan sendiri maupun kerjasama dengan pihak luar.
f. Bimbingan Baca Quran BBQ
Program BBQ ini dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus mengembangkan kecerdasan spritual peserta didik.
34
Untuk jumlah peserta didik di SMA Plus PGRI Cibinong, sejak tahun 1978 sampai sekarang selalu mengalami peningkatan dapat dilihat pada Tabel 3. Pada
tahun 1978 jumlah peserta didik 36 orang dan untuk tahun 2011 jumlah siswa mencapai 1810 orang. Saat ini lokasi SMA Plus PGRI Cibinong berada di
Cibinong kabupaten Bogor. Tabel 3 Perkembangan Jumlah Siswa
No Tahun
Jumlah Kelas Jumlah peserta didik 1
1978 sampai 1979 1
36 2
1982 sampai 1983 5
200 3
1987 sampai 1988 14
628 4
1992 sampai 1993 18
757 5
1997 sampai 1998 28
1320 6
2002 sampai 2003 31
1400 7
2003 sampai 2004 30
1415 8
2005 sampai 2006 31
1470 9
2006 sampai 2007 32
1519 10 2008 sampai 2009
35 1590
11 2010 sampai 2011 40
1698 12 2011 sampai 2012
43 1810
4.1.2 Peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan