Fase D :Technology Architecture

30 Secara umum arsitektur teknologi akan membandingkan perencanaan dan pembangunan teknologi yang lama dan baru. Analisis gap ini akan menempatkan infrastruktur teknologi baru yang akan dibutuhkan dalam penerapan kedepannya. Teknik yang bisa digunakan adalah Environment and Location Diagram, dan Network Computing Diagram.

e. Fase E : Opportunities and Solutions

Pada fase ini menekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise. Dilakukan evaluasi gap dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi untuk selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Evaluasi dan strategi untuk solusi ini dapat dijadikan dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan di penerapan kan.

f. Fase F : Migration Planning

Pada fase ini dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Hasil penilaian tersebut lalu diurutkan berdasarkan prioritas selanjutnya akan menjadi dasar rencana untuk penerapan dan migrasi. Pemodelannya menggunakan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap penerapan sistem informasi.

g. Fase G : Implementation Governance

Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tata kelola penerapan yang sudah dilakukan, tata kelola yang dilakukan meliputi tata kelola organisasi, tata kelola teknologi informasi, dan tata kelola arsitektur.

h. Fase H : Architecture Change Management

Tujuan dari fase architecture change management adalah untuk memastikan arsitektur mencapai target bisnisnya.Termasuk mengelola perubahan terhadap arsitektur dengan cara terpadu. Pada fase ini ditetapkan rencana pengelolaan arsitektur dari sistem baru yang sedang berjalan dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya. 31 IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan perencanaan Sistem Informasi. Informasi diperoleh dari buku, laporan penelitian, tesis, peraturan pemerintah, ketetapan-ketetapan, Standard Operating Procedure SOP dan internet. Dengan studi pustaka dapat ditemukan teori-teori yang mendasari masalah dan penelitian sehingga diperoleh pemahaman terhadap konsep dan tahapan perancangan sistem informasi untuk penerapan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas khususnya SMA Plus PGRI Cibinong yang merupakan studi kasus dari penelitian ini.

4.1.1 Profil Organisasi

SMA Plus PGRI Cibinong adalah lembaga pendidikan yang berdiri atau mulai menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1978 dengan nama SMA PGRI Cibinong. Sekolah ini didirikan atas instruksi Kepala Kantor Depdikbud Kabupaten Bogor, untuk menampung lulusan SMP yang tidak tertampung oleh SMA Negeri Cibinong. Selama kurun waktu delapan tahun antara 1978 sampai 1986 kegiatan belajar mengajar KBM menumpang di SMA Negeri Cibinong kemudian SD Inpres Cibinong. Sejak awal berdirinya, sekolah ini telah mengalami 3 tiga kali pergantian Kepala Sekolah yaitu 1979, 1982 dan 1983 sampai sekarang. Langkah pertama yang dilakukan pada periode kepala sekolah ketiga adalah pencanangan program jangka panjang 25 tahun yaitu menuju SMA PGRI Cibinong sebagai salah satu sekolah terkemuka di kabupaten Bogor. Pada tahun 1983 sampai 1985 dilakukan pengadaan tanah untuk pembangunan gedung pembelajaran dan baru pada tahun 1985 sampai 1991 dilakukan pembangunan gedung pembelajaran. SMA PGRI Cibinong berganti nama menjadi SMA Plus PGRI Cibinong diresmikan pada tanggal 11 Desember 2003 bersamaan dengan dilakukannya reformasi radikal dalam metode dan proses pembelajaran yang menerapkan konsep-konsep Quantum Learning. Perkembangan akreditasi atau tingkat kelayakan sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan kinerja SMA Plus PGRI Cibinong selalu mengalami peningkatan terlihat pada Tabel 2. Sejak

Dokumen yang terkait

Enterprise Architecture Modeling With TOGAF ADM in International Based School Pioneer-Galunggung Elementary School Tasikmalaya

2 28 224

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING E-COMMERCE ENTERPRISE ARCHITECTURE ON PAYMENT SECTION IN PT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 10

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN ARCHIVAL SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT

0 0 7

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN DEVELOPMENT PLANNING FUNCTION OF BAPPEDA BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN MONITORING AND EVALUATION FUNCTION OF BAPPEDA IN BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEW

0 1 8

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN DISTRIBUTION FUNCTION PT.PLN DISTRIBUSI JAWA USING TOGAF ADM FRAMEWORK

0 0 8

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN LIBRARY SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT

1 1 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN RESEARCH AND DEVELOPMENT FUNCTION OF BAPPEDA BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEW

0 0 8

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA PADA DINAS KOMUNIKASI,INFORMATIKA, DAN STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK AT COMMUNICATION, INFORMATIC, AND STATISTIC AGENCY BAND

0 1 11

DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN PT.XYZ USING TOGAF ADM METHOD

1 2 211