Hambatan dalam Mengusahakan Padi Sehat

Bagi petani non mitra alasan mengusahakan padi sehat yang paling penting karena mengikuti sekolah lapang mengenai padi sehat. Prioritas alasan yang lainnya adalah harga jual yang tinggi, baik bagi kesehatan, hanya percobaan, produktivitas lebih tinggi, biaya produksi lebih murah, dan gabah lebih berkualitas. Petani non mitra walaupun alasan mengusahakan padi sehat karena harga jual yang tinggi. Namun karena mereka menjualnya bukan ke perusahaan mitra sehingga harga jual yang mereka terima sama saja dengan harga jual gabah konvensional. Berarti dengan adanya kemitraan, mendorong petani mengusahakan padi sehat karena adanya harga jual gabah yang lebih tinggi dibandingkan harga gabah konvensional.

7.2. Hambatan dalam Mengusahakan Padi Sehat

Petani responden dalam mengusahakan padi sehat mengalami berbagai hambatan. Petani mitra dan petani non mitra mengalami hambatan yang paling banyak dirasakan yang sama dalam mengusahakan padi sehat, yaitu penyakit tungro dan kresek. Sudah tiga tahun tanaman padi di Kecamatan Kebon Pedes terkena penyakit tungro, padi sehat maupun padi konvensional. Penyakit ini lebih dikenal oleh petani dengan nama hama merah karena penyakit ini ditularkan oleh serangga wereng hijau atau wereng loreng dan gejala yang dilihatkan penyakit ini yaitu daun berubah menjadi warna kuning oranye atau jingga. 9 Bahkan beberapa petani mengalami gagal panen karena penyakit ini. Padi sehat yang terkena penyakit tugro di Kecamatan Kebon Pedes dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Padi Sehat yang Terkena Penyakit Tungro 9 Departemen Pertanian. 1986. Tungro dan pengendaliannya. http:www.pustaka.litbang.deptan.go.idagritekppua0164.pdf [ 04 April 2012] Penyakit kresek merupakan gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri hawar daun bakteri. Penyakit ini terjadi pada musim hujan atau musim kemarau basah, terutama pada lahan yang selalu tergenang. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur kurang dari 30 hari. Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam keadaan parah, seluruh daun menggulung, layu, dan mati. 10 Hambatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 27. Hambatan dalam mengusahakan padi sehat yang paling banyak dirasakan oleh petani mitra dan petani non mitra sama, yaitu penyakit tungro dan kresek, walaupun persentase petani mitra lebih sedikit dibandingkan petani non mitra yang mengalaminya. Berarti dengan adanya kemitraan, belum memberikan pengaruh terhadap penyelesaian hambatan yang dirasakan oleh petani mitra, yaitu penyakit tungro dan kresek. Tabel 27. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Hambatan dalam Mengusahakan Padi Sehat di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012 Hambatan dalam Mengusahakan Padi Sehat Petani Mitra Petani Non Mitra Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Ketersediaan benih, pupuk, dan pestisida organik 3 11,5 3 10,0 Ketersediaan uang tunai 3 11,5 3 10,0 Lahan berbatasan dengan lahan konvensional 4 15,4 1 3,3 Kerjaan lebih banyak 3 11,5 2 6,7 Penyakit tungro dan kresek 6 23,1 15 50,0 Pertumbuhan lambat dan produksi menurun 2 7,7 - - Tikus dan Keong 3 11,5 2 6,7 Ketersediaan air - - 1 3,3 Tidak ada hambatan 2 7,7 3 10,0 Jumlah 26 100,0 30 100,0 10 Syam M, et al. 2007. Masalah Lapang Pada Padi. http:www.litbang.deptan.go.iddownloadone19fileB4-HamaPadi.pdf.pdf [27 April 2012]

7.3. Bimbingan Teknologi