3.1.4. Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan Petani
Kemitraan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan kualitas sumberdaya kelompok mitra, peningkatan skala
usaha, serta menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha Sumardjo et al. 2004. Berarti kemitraan antara PT. Medco Intidinamika dengan petani padi sehat
di Kecamatan Kebon Pedes, seharusnya mempunyai pengaruh terhadap pendapatan petani padi sehat.
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran semua biaya. Jadi, rumus pendapatan usahatani menjadi Soekartawi 2006:
Pd = TR –TC
yaitu : Pd = pendapatan usahatani TR = total penerimaan
TC = total biaya Pendapatan usahatani ini dibedakan menjadi tiga, yaitu total pendapatan
usahatani, total pendapatan tunai usahatani, dan pendapatan bersih. Total pendapatan adalah total penerimaan dikurangi total biaya dan total pendapatan
tunai adalah penerimaan tunai dikurangi biaya tunai. Sedangkan pendapatan bersih adalah total pendapatan tunai dikurangi biaya penyusutan peralatan
Hernanto 1996. Penerimaan tunai adalah penerimaan yang langsung diterima oleh petani
yang berasal dari penjualan hasil produksi, yang pada umumnya dalam bentuk uang tunai. Selain penerimaan tunai, ada penerimaan yang diperhitungkan atau
penerimaan non tunai, yaitu hasil produksi yang digunakan untuk konsumsi sendiri atau untuk benih pada musim selanjutnya. Jumlah dari penerimaan tunai
dan penerimaan diperhitungkan disebut total penerimaan. Biaya usahatani juga dibedakan menjadi dua, yaitu biaya tunai dan biaya
diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam bentuk uang tunai, seperti untuk biaya input, biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK,
sewa lahan, dan pajak lahan. Sedangkan biaya diperhitungkan atau biaya tidak tunai adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani tidak dalam bentuk uang tunai,
namun biasanya dalam bentuk tenaga kerja dalam keluarga TKDK yang dikeluarkan tanpa dibayar dan input yang didapat dari bantuan
Bila pendapatan usahatani padi sehat petani mitra dibandingkan dengan petani non mitra, diduga pendapatan petani mitra lebih besar dibandingkan petani
non mitra karena adanya pengaruh kemitraan untuk meningkatkan pendapatan petani.
3.1. Kerangka Pemikiran Operasional
Padi sehat mulai dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini seiring dengan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi pangan organik. Kecamatan Kebon Pedes merupakan salah satu daerah penghasil padi sehat terbesar di Kabupaten Sukabumi.
Pasar gabah padi sehat atau beras sehat ini masih jarang ditemui di Kecamatan Kebon Pedes. Bila dijual di pasar gabah atau beras biasa, maka harga
yang akan diberlakukan pada gabah atau beras tersebut sama dengan harga gabah atau beras konvensional, padahal biaya yang harus dikeluarkan berbeda. Petani
tentu mengharapkan pendapatan yang lebih besar dengan menanam padi sehat. PT. Medco Intidinamika melalui Medco Pure Farming melakukan
kerjasama dengan Gapoktan Mekar Tani yang berlokasi di Desa Jambenenggang dalam penyediaan beras sehat. Sejak tahun 2010 kemitraan ini terjalin, Gapoktan
Mekar Tani belum dapat memenuhi kuota permintaan beras sehat yang ditentukan oleh perusahaan karena. Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan padi sehat di Desa
Jambenenggang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka gapoktan ini melakukan kerjasama dengan gapoktan lain di Kecamatan Kebon Pedes.
Kurangnya pengetahuan budidaya padi sehat menjadi salah satu kendala belum seluruh petani menerapkan teknologi padi sehat dengan baik, sehingga
gabah padi sehat yang dihasilkan kurang maksimal. Dengan melakukan kemitraan diharapkan adanya transfer pengetahuan maupun teknologi padi sehat kepada
petani mitra. Selain itu juga petani mitra akan mendapatkan pinjaman benih dan modal, sehingga masalah kekurangan modal dapat diatasi. Benih yang digunakan
merupakan benih padi varietas inpari 13 dan sintanur yang sedang dikembangkan PT. Medco Intidinamika.