Urutan keempat alasan petani melakukan kemitraan karena mengikuti sekolah lapang SL padi sehat. Pelaksanaan SL padi sehat di Kecamatan Kebon
Pedes telah dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Kebon Pedes, Desa Sasagaran, dan Desa Bojong Sawah. Setelah pelaksanaan SL padi sehat pada tahun 2010, petani
diminta menandatangani surat pernyataan bahwa tidak akan menggunakan bahan kimia dalam mengusahakan padi sehat. Surat pernyataan tersebut digunakan oleh
Gapoktan Mekar Tani untuk menjalin kemitraan dengan PT. Medco Intidinamika dan secara tidak langsung petani mitra juga melakukan kemitraan dengan PT.
Medco Intidinamika. Urutan kelima terakhir alasan petani melakukan kemitraan dengan PT.
Medco Intidinamika karena mendapatkan pinjaman modal untuk biaya produksi. Namun, hanya tiga orang petani yang memilih alasan ini untuk melakukan
kemitraan. Hal ini dikarenakan pemberian pinjaman modal tidak semua dirasakan oleh petani mitra.
6.4.2. Tempat Petani Menjual Gabah Padi Sehat dan Perbedaan Harga
yang Diterima
Tempat petani menjual gabah menjadi karakteristik kemitraan karena dapat diketahui apakah semua gabah padi sehat dijual seluruhnya ke perusahaan
mitra atau tidak, sehingga dapat diketahui komitmen petani dalam kemitraan. Petani yang menjual seluruh gabah padi sehatnya ke perusahaan mitra sebesar
88,5 persen. Hal ini menandakan petani mitra sudah berkomitmen dalam kemitraan. Tetapi tidak semua petani menjual seluruh gabah padi sehatnya ke
perusahaan mitra, sebanyak tiga orang 11,5 persen masih menjual sebagian besar gabah padi sehatnya ke tengkulak. Tidak seluruhnya petani menjual gabah
padi sehatnya ke perusahaan mitra dikarenakan petani telah mempunyai hutang kepada tengkulak. Petani mempunyai rasa keterikatan untuk menjual gabahnya ke
tengkulak tersebut sebagai balas budi, walaupun harga yang diterima lebih rendah. Perbedaan harga jual gabah padi sehat dengan harga gabah konvensional
yang diterima oleh petani mitra bervariasi, tergantung kualitas gabahnya. Perbedaan harga gabah yang diterima petani mitra rata-rata sebesar Rp 438,46 per
kg. Perbedaan harga gabah yanga diterima petani mitra paling banyak sebesar Rp
500,00 per kg, dengan mengikuti harga gabah yang berlaku di pasar. Jumlah petani mitra berdasarkan perbedaan harga gabah dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah Petani Mitra Berdasarkan Perbedaan Harga Gabah Kering
Giling GKG yang Diterima di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012
Perbedaan harga gabah yang diterima dengan harga gabah
konvensional RpKg Jumlah orang
Persentase 200
1 3,8
300 8
30,8 400
3 11,5
500 10
38,5 600
3 11,5
800 1
3,8
Jumlah 26
100,0
6.4.3. Lama Waktu Pembayaran Kepada Petani Mitra
Pembayaran uang hasil penjualan gabah kepada petani mitra dari Gapoktan Mekar Tani tidak semua dilakukan langsung pada waktu mengirimkan
hasil produksinya. Sebagian besar petani menerima pembayaran secara langsung saat mengirimkan hasil produksinya. Namun petani lainnya harus menunggu satu
hingga 30 hari satu bulan kemudian. Jumlah petani mitra berdasarkan lama waktu pembayaran hasil penjualan gabah dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21.
Jumlah Petani Mitra Berdasarkan Lama Waktu Pembayaran Hasil Penjualan Gabah di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012
Lama Tenggat Waktu Pembayaran Gabah Hari
Jumlah orang Persentase
Langsung Dibayar 11
42,3 Satu
1 3,8
Dua 3
11,5 Tiga
3 11,5
Lima 4
15,4 Tujuh
3 11,5
Tiga Puluh 1
3,8
Jumlah 26
100,0
Penundaan pembayaran paling banyak dilakukan selama lima hari. Penundaan pembayaran ini membuat petani berpikir menjual hasil produksinya
kepada pihak lain bila sangat membutuhkan uang tunai. Penundaan pembayaran ini dikarenakan Gapoktan Mekar Tani belum mempunyai dana untuk melakukan
pembayaran hasil produksi secara langsung ketika petani mengirimkan hasil produksinya.
6.4.4. Keluhan, Saran, dan Harapan Petani dalam Kemitraan