IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan, antara lain:
1. Kemitraan yang berlangsung antara PT. Medco Intidinamika dengan petani
padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi termasuk dalam pola kemitraan dagang umum. Perusahaan mitra memberikan pinjaman benih
dan modal kepada petani mitra, namun pendistribusiannya belum merata. Kemitraan antara PT. Medco Intidinamika dengan petani padi sehat di
Kecamatan Kebon Pedes dihubungkan oleh Gapoktan Mekar Tani yang bertugas menampung hasil produksi petani mitra dan mengatur pelaksanaan
kemitraan lainnya. Pelaksanaan kemitraan di Gapokatan Mekar Tani hanya diatur oleh satu orang, yaitu ketua gapoktannya, sehingga pelaksanaan
kemitraan belum maksimal. Persepsi petani mitra terhadap manfaat kemitraan yang diterimanya cukup positif. Secara umum petani mitra sudah merasa puas
terhadap manfaat kemitraan 61,59 persen. 2.
Kemitraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan teknologi padi sehat. Derajat penerapan teknologi padi sehat petani mitra dan non mitra
berbeda signifikan, dengan rata-rata derajat penerapan teknologi padi sehat petani mitra lebih besar 18,44 persen dengan petani non mitra. Walaupun
bimbingan teknologi tidak dilakukan secara langsung oleh perusahaan mitra, namun dengan adanya kemitraan, mendorong petani melakukan penerapan
teknologi padi sehat dengan baik dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia, karena gabah padi sehat yang diterima perusahaan mitra harus terbebas dari
bahan-bahan kimia. Selain kemitraan, ada faktor lainnya yang berpengaruh nyata terhadap penerapan teknologi padi sehat, yaitu pengalaman
mengusahakan padi sehat. 3.
Kemitraan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Pendapatan usahatani padi sehat dan rasio RC petani mitra berbeda signifikan dengan
petani non mitra, dengan perbedaan total pendapatan usahatani padi sehat petani mitra dengan petani non mitra sebesar 62,06 persen. Rasio RC atas
biaya total petani mitra sebesar 1,79, sedangkan petani non mitra sebesar 1,30.
Berarti, usahatani padi sehat yang dilakukan petani mitra lebih menguntungkan dibandingkan petani non mitra. Kemitraan memberikan
jaminan pasar kepada petani mitra, dengan memberikan harga gabah yang lebih tinggi sebesar Rp 500,00 per kg. Selain kemitraan, ada juga faktor
lainnya yang mempengaruhi pendapatan petani padi sehat, yaitu pengalaman mengusahakan padi sehat, status kepemilikan lahan, pendidikan, dan luas
lahan.
9.2. Saran