Instansi yang Melaksanakan Penyuluhan dan Pelatihan

pasca panen padi sehat ini, yaitu dinamika kelompok, teori pengolahan hasil panen, pengemasan, standar proses operasi pasar, analisis usaha, mengenal alat sablon, trik dan tips pemasaran, serta teori promosi. Penyuluhan biasanya dilakukan di saung pertemuan saung meeting atau di aula kantor Desa pada hari jumat atau sabtu setiap pekannya selama sekolah lapang 4 bulan. Pelatihan mengenai padi sehat merupakan praktek secara langsung di sawah atau langsung menggunakan bahan-bahan. Saat pelatihan mengenai budidaya padi sehat materi yang disampaikan seperti cara penyemaian yang baik, pembuatan pupuk organik, padat maupun cair MOL, dan pembuatan pestisida nabati. Petani juga langsung turun ke sawah melakukan praktek bagaimana caranya menanam padi yang baik, pemupukkan, pengendalian hama dan penyakit dengan secara langsung praktek penggunaan pestisidan nabati, cara penyiangan, serta cara panen. Petani mendapatkan pelatihan mengenai penanganan pasca panen dan pengemasan dengan langsung mempraktekan cara pengemasan dengan pembuatan sablon kemasan yang menarik. Petani juga membuat pembukuan untuk mengetahui analisis usaha. Beberapa petani mengikuti studi banding ke Gapoktan di Tasikmalaya yang telah mengekspor beras organik. Setelah selesai penyuluhan dan pelatihan mengenai penanganan pasca panen padi sehat petani mengikuti pertemuan jejaring usaha agribisnis padi sehat. Pada saat itu, petani dipertemukan dengan pihak PT. Medco Intidinamika untuk berdiskusi mengenai pemasaran beras sehat dan kemitraan yang akan terjalin.

7.3.2. Instansi yang Melaksanakan Penyuluhan dan Pelatihan

Penyuluhan dan pelatihan mengenai padi sehat yang diikuti petani responden sebesar 58,92 persen dilaksanakan oleh Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan BP3K yang dilakukan langsung oleh penyuluh PPL. Petani mitra dan non mitra pun paling banyak mengikuti penyuluhan dan pelatihan mengenai padi sehat yang diadakan oleh BP3KPPL. Hal ini berarti petani mitra maupun petani non mitra mempunyai kesempatan yang sama mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai usahatani padi sehat. Penyuluhan dan pelatihan petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes dilakukan oleh berbagai instansi. Kelompok tani yang melaksankan bimbingan teknologi mengenai padi sehat sebenarnya diinisiasi oleh BP3KPPL karena yang memberikan materi adalah PPL. Dinas pertanian yang pernah melaksanakan bimbingan teknologi mengenai padi sehat hanya memberikan materi mengenai pengendalian hama dan penyakit terpadu pada padi, yang juga diinisiasi oleh BP3KPPL. Asosiasi Padi Sehat yang baru berdiri belum satu tahun ini, tidak melaksanakan bimbingan teknologi secara langsung, namun ketua dan beberapa anggota asosiasi ini memberikan materi mengenai budidaya padi sehat kepada petani, yang kegiatannya bersama dengan PPL. Penyuluhan dan pelatihan dari asosiasi padi sehat ini hanya diberikan oleh petani mitra saja. Hal ini dikarenakan ketua asosiasi padi sehat adalah ketua Gapoktan Mekar Tani sehingga kegiatannya lebih mengarah kepada petani mitra agar pengetahuan petani mitra dalam mengusahakan padi sehat lebih meningkat. Instansi lainnya yang pernah melaksanakan penyuluhan dan pelatihan mengenai padi sehat, dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Keikutsertaan dalam Pelaksanaan Penyuluhan dan Pelatihan Padi Sehat yang Diadakan oleh Suatu Instansi di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012 Instansi yang Melaksanakan penyuluhan dan pelatihan mengenai padi sehat Petani Mitra Petani Non Mitra Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Kelompok Tani 5 19,2 5 16,7 Asosiasi Petani Padi Sehat 3 11,5 - - BP3K PPL 16 61,5 17 56,7 Dinas Pertanian 2 7,7 3 10,0 Nagrak Organic Center NOC - - 1 3,3 Tidak Ikut Penyuluhan dan Pelatihan - - 4 13,3 Jumlah 26 100,0 30 100,0 Perusahaan mitra tidak pernah melakukan bimbingan teknologi secara langsung ke petani mitra karena Gapoktan Mekar Tani dianggap oleh perusahaan mitra telah mempunyai pengetahuan mengenai budidaya padi sehat yang baik sehingga tidak lagi diperlukan bimbingan teknologi secara langsung. Perusahaan mitra pernah melakukan kerjasama dalam pengembangan mesin pengering padi dengan Gapoktan Mekar Tani yang juga bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung ITB. Gapoktan Mekar Tani mengirimkan dua ton gabah padi sehat untuk dilakukan percobaan mesin tersebut. Namun Gapoktan Mekar Tani akan mendapatkan mesin pengering gabah dari Dinas Pertanian sehingga penyediaan mesin pengering gabah dari perusahaan mitra belum terlaksana. Kegiatan mengusahakan padi sehat dan bimbingan teknologi yang dilakukan petani responden dapat dilihat di Lampiran 6.

7.4. Penerapan Teknologi Padi Sehat