Pengukuran Produksi Serasah Mangrove Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah

3.4.2.2 Pengukuran Produksi Serasah Mangrove

Pengukuran produksi serasah mangrove dilakukan dengan cara mengumpulkan guguran serasah pada tiap stasiun menggunakan litter-trap jaring perangkap serasah masing-masing sebanyak 45 buah per stasiun Gambar 7. Gambar 7 Prosedur penempatan litter-trap pada tiap stasiun. laut, lumpur. . Litter-trap ditempatkan pada plot berukuran 10 m x 10 m secara acak, masing-masing sebanyak 5 buah 5 x 9 plot = 45 buah. Litter-trap yang digunakan berukuran 1 m x 1 m x 0.5 m dengan mesh size 1.5 mm x 1.5 mm, terbuat dari nilon yang setiap bagian tepinya dibingkai dengan kayu tipis Brown 1984. Litter-trap dipasang dengan cara mengikat keempat sudutnya pada empat tegakan pohon, dengan posisi jaring berada di atas garis pasang tertinggibebas dari genangan air pasang. Serasah yang tertampung dalam litter-trap diambil setiap 30 hari selama 12 bulan, kemudian dipisahkan berdasarkan komponen daun, bungabuah maupun ranting, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik, diberi label, dan dibawa ke laboratorium. Di laboratorium, contoh serasah kemudian dikeringkan menggunakan oven pada temperatur 80 °C sampai berat serasah konstan. Total nilai berat kering serasah pada tiap stasiun dalam selang waktu tertentu, akan menunjukkan produksi serasah di tiap stasiun penelitian Proctor 1984. Prosedur pengukuran produksi serasah disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 Prosedur pengukuran produksi serasah.

3.4.2.3 Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah

Laju dekomposisi serasah diukur dengan mengambil serasah daun yang sebelumnya ditampung dengan litter-trap selain litter-trap untuk pengukuran produksi serasah sebanyak 10 g, lalu dicuci dengan air dan dikering anginkan. Selanjutnya 10 g serasah daun tersebut dimasukkan ke dalam kantong serasah litter-bag berukuran 20 cm x 30 cm yang terbuat dari nilon dengan mesh size 1 mm x 1 mm Yunasfi 2006, sehingga memberikan kemungkinan partikel- partikel kecil dapat tercuci oleh arus pasang surut atau air hujan setelah sebagian sampel hancur. Jumlah kantong serasah yang digunakan sebanyak 35 buah untuk setiap stasiun tiap kantong serasah berisi 10 g serasah, yang ditempatkan secara acak dengan cara mengikatnya pada pangkal batang pohon mangrove atau potongan pancang bambu yang ditancapkan ke dalam tanah sedalam 40 cm, sehingga tidak hanyut atau hilang terbawa arus pasang. Setiap 15 hari sekali Guguran serasah mangrove daun, bungabuah, dan ranting Litter-trap berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m, mesh size 1,5 mm x 1,5 mm dipasang dengan mengikat keempat sudutnya pada empat tegakan pohon Serasah yang tertampung dalam litter-trap diambil setiap 30 hari selama 12 bulan Serasah dipisahkan berdasarkan komponen daun, bungabuah maupun ranting, dibersihkan dengan air, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik, diberi label dan dibawa ke laboratorium Serasah dikeringkan menggunakan oven pada suhu 80 °C sampai berat serasah konstan Dihitung produksi serasah pada tiap stasiun dengan mengukur: 1. Produksi serasah dalam selang waktu 30 hari = Total berat kering serasah yang tertampung dalam 45 litter trap dalam selang waktu 30 hari, dengan satuan: gm 2 30 hari 2. Produksi serasah selama 12 bulan mulai bulan ke-1 sampai ke-12, dengan satuan: gm 2 th dilakukan pengambilan terhadap 5 buah litter-bag yang ditempatkan pada tiap stasiun, hingga hari ke- 75 2,5 bulan pengamatan setelah serasah diletakkan di lapangan. Waktu pengamatan ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Brotonegoro dan Abdulkadir 1978; Soenardjo 1999 yang menyatakan proses dekomposisi serasah daun sudah terjadi pada hari ke- 7 sampai hari ke- 15 setelah serasah diletakkan di lapangan, dan dekomposisi total terjadi pada hari ke 60 - 75. Pada setiap pengukuran, serasah daun yang tersisa dalam litter-bag dikeluarkan dan dibersihkan dari lumpur yang kemungkinan melekat menggunakan air, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik, diberi label, dan dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan menggunakan oven pada temperatur 80°C sampai bobot serasah konstan. Bobot kering serasah ini disebut sebagai bobot kering serasah setelah waktu pengamatan X t . Bobot kering serasah awal X pada tiap stasiun diketahui dengan mengambil sampel serasah daun yang sebelumnya ditampung dalam litter-trap sebanyak 10 g, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik yang berisi serasah tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dibersihkan serasahnya dengan air tawar, lalu dikeringkan menggunakan oven pada temperatur 80°C sampai bobot serasah konstan Ashton et al. 1999. Laju dekomposisi serasah dapat diketahui dari nilai bobot kering serasah awal dikurangi bobot kering serasah setelah waktu pengamatan dibagi lamanya waktu pengamatan. Persentase sisa serasah daun mangrove selama eksprimen dihitung dengan menggunakan rumus menurut Boonruang 1984. Nilai bobot kering yang digunakan adalah rataan bobot kering serasah pada setiap stasiun. Prosedur pengukuran laju dekomposisi serasah disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 Prosedur pengukuran laju dekomposisi serasah.

3.4.2.4 Pengambilan Contoh Plankton dan Makrozoobentos