terhadap penurunan kualitas lingkungan untuk sumberdaya udang putih akibat terjadinya kerusakan daerah asuhan dan mencari makan biota tersebut.
Kelestarian populasi udang putih di alam dapat dijaga melalui upaya pengelolaan baik melalui tindakan konservasi habitat maupun pemulihan bagi
populasi udang putih yang sudah tidak stabil. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara mendapatkan informasi mengenai aspek bioekologi udang putih
secara lebih detail, baik yang mencakup struktur populasi, aspek reproduksi, sampai pada faktor-faktor biofisik kimia lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhannya.
1.3 Kerangka Pemikiran
Degradasi habitatekosistem mangrove dapat menjadi penyebab menurunnya populasi udang putih di alam, selain adanya kegiatan eksploitasipenangkapan.
Tingkat eksploitasipenangkapan tidak dilihat dalam penelitian ini, disebabkan dari hasil penelitian pendahuluan didapatkan tingkat eksploitasi yang rendah
E = 0,36. Kelestarian populasi udang putih di alam dapat dijaga dengan melakukan upaya-upaya pengelolaan baik melalui tindakan konservasi habitat
maupun upaya pemulihan bagi populasi udang putih yang sudah tidak stabil. Upaya konservasi habitat dilakukan dengan menganalisa karakteristik
biofisik kimia lingkungan, yang mencakup parameter biologi dan fisik kimia. Data karakteristik biofisik kimia lingkungan tersebut diperoleh dengan melakukan
pengklasifikasian wilayah zona berdasarkan zona alami dan zona pemanfaatan pertambakan, permukiman dan pertanian, serta karakteristik khusus yang terdapat
pada setiap stasiun, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik habitat udang putih secara keseluruhan pada lokasi penelitian.
Pemulihan populasi udang putih dapat dilakukan dengan mengevaluasi struktur populasi dan aspek reproduksinya. Struktur populasi udang putih
dilakukan dengan menganalisa pola distribusi spasial serta distribusi temporal betina matang gonad, pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan dan umur
teoritis, ukuran minimum dan maksimum, serta laju mortalitas di perairan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Sumatera Utara. Kerangka pemikiran dan
alur penelitian secara lebih jelas tersaji pada Gambar 1.
5
5
Sumberdaya Perairan Percut
Sei Tuan
Permasalahan
Pemecahan masalah
Udang putih P. merguiensis de Man
Terjadi penurunan produksi
Degradasi habitat
Kajian bioekologi udang putih secara menyeluruh Eksploitasi
Jenis data Udang Putih
Karakteristik habitat
Keluaran Metode
Data dan informasi
Distribusi spasio-
temporal Pola
pertumbuhan • Parameter
pertumbuhan • Ukuran min maks
• Mortalitas • Rekruitmen
Correspondence analysis
Regresi linear
FISAT II • Rasio kelamin
• Dewasa kelamin • Pola pemijahan
Principal component analysis
Gambar 1 Kerangka pemikiran dan alur penelitian. tidak diteliti.
Mengetahui karakteristik habitat yang sesuai bagi keberadaan udang putih betina dewasa kelamin dan matang gonad • Kerapatan mangrove • Kedalaman perairan
• Produksi serasah • Fraksi substrat
•
Laju dekomposisi • DO
•
Suhu air • Salinitas
•
Kecerahan air • pH
• Kecepatan arus
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1