Kelimpahan Udang Putih per Jenis Kelamin

udang putih betina matang gonad pada Stasiun 6 disebabkan stasiun ini merupakan kawasan pantai yang memiliki kedalaman dan salinitas perairan cukup tinggi. Rendahnya kelimpahan udang putih betina matang gonad pada stasiun 1 dan 2 disebabkan kedua stasiun ini cenderung memiliki salinitas yang relatif rendah. Pada stasiun ini banyak dijumpai sumber-sumber air tawar yang berasal dari anak sungai, sehingga kadar salinitas pada stasiun ini relatif lebih rendah dibanding stasiun lainnya. Adanya eksploitasi dari masyarakat terhadap udang putih pada kedua stasiun ini disebabkan letaknya yang berdekatan dengan permukiman penduduk juga diduga merupakan penyebab tidak ditemukannya udang putih betina matang gonad, disebabkan udang putih berukuran kecil tidak diberi kesempatan tumbuh menjadi dewasa. 4.6 Struktur Populasi Udang Putih 4.6.1 Ukuran Minimum dan Maksimum Hasil pengukuran terhadap panjang karapaks udang putih yang tertangkap pada tiap stasiun selama 12 bulan pengamatan memperlihatkan ukuran panjang karapaks serta bobot tubuh minimum dan maksimum udang putih perjenis kelamin bervariasi pada tiap stasiun Tabel 10. Pada udang putih jantan, panjang karapaks minimum yang dijumpai berkisar antara 1,85 cm – 1,99 cm dengan bobot tubuh berkisar 1,74 g – 2,19 g dan panjang karapaks maksimum berkisar antara 4,04 cm – 4,36 cm dengan bobot tubuh berkisar 17,31 g – 29,95 g, sedangkan untuk udang betina panjang karapaks minimum berkisar 2,40 cm – 2,42 cm dengan bobot tubuh berkisar 3,42 g – 3,44 g dan panjang karapaks maksimum berkisar 4,27 cm – 4,69 cm dengan bobot tubuh berkisar 17,53 g – 37,81 g. Populasi udang jantan maupun betina yang ditemukan di perairan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan memiliki ukuran kecil sampai besar. Tabel 10 Ukuran panjang karapaks dan bobot tubuh udang putih pada tiap stasiun Panjang karapaks cm Bobot tubuh g Minimum Maksimum Minimum Maksimum Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Stasiun 1 1,85 2,40 4,15 4,49 1,74 3,42 17,31 19,54 Stasiun 2 1,85 2,40 4,04 4,27 1,74 3,42 15,69 17,53 Stasiun 3 1,85 2,40 4,20 4,49 1,74 3,43 23,37 25,24 Stasiun 4 1,85 2,40 4,28 4,52 1,74 3,42 29,80 32,28 Stasiun 5 1,85 2,40 4,33 4,54 1,74 3,44 29,95 35,48 Stasiun 6 1,99 2,42 4,36 4,69 2,19 3,44 30,41 37,81

4.6.2 Pola Distribusi Udang Putih

Berdasarkan data kelimpahan udang putih yang didapat, selanjutnya dilakukan analisa untuk menentukan indeks distribusi udang putih pada tiap stasiun baik menurut individu maupun jenis kelamin, dengan menggunakan analisa Indeks distribusi Morisita seperti disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Indeks distribusi udang putih pada tiap stasiun Stasiun 1 2 3 4 5 6 Jantan 5,98 5,96 5,96 5,97 6,02 5,95 Betina 5,94 5,95 5,96 5,98 6,02 5,97 Hasil analisis Tabel 11 menunjukkan distribusi udang putih berdasarkan jenis kelamin pada tiap stasiun, tergolong ke dalam pola distribusi bergerombol. Pola distribusi bergerombol merupakan pola yang paling umum dijumpai dalam populasi di alam, disebabkan organisme termasuk udang putih cenderung mencari habitat yang sesuai untuk dapat mendukung kehidupannya. Id