Pola Distribusi Struktur Populasi Udang Putih .1 Ukuran Minimum dan Maksimum

Lc L L L K Z − − = − − 00 ............................................................... 17 dengan: Z = total laju mortalitas pertahun L = rata-rata panjang karapaks udang putih yang tertangkap L ∞ = panjang karapaks infiniti cm L c = panjang karapaks pertama kali tertangkap cm Laju mortalitas alami udang putih dapat diduga menggunakan rumus empiris Pauly sebagai berikut: Log M = -0.0066 – 0.279 log L ∞ + 0.6543 log K + 0.4634 log T ....... 18 dengan: M = laju mortalitas alami pertahun L 00 = panjang karapaks infiniti cm K = koefisien pertumbuhan T = rata-rata temperatur pertahun °C Laju mortalitas penangkapan dianalisa dengan mengurangkan laju mortalitas total dengan laju mortalitas alami.

3.5.8.8 Rekruitmen

Rekruitmen udang putih dianalisa menggunakan analisa pola rekruitmen dari program Fisat II. Input data berupa parameter pertumbuhan mencakup panjang karapaks infiniti L oo , koefisien pertumbuhan K, dan panjang udang pada waktu t = 0 t o , yang diperoleh melalui hasil analisa Elefan I dari program Fisat II. Hasil per rekruitmen relatif dapat dilihat melalui analisa hasil per rekruitmen Holt dan Beverton dari Fisat II dengan menginput data panjang karapaks infiniti L oo , panjang karapaks pertama kali tertangkap L c , laju mortalitas alami M, koefisien pertumbuhan K, dan total laju mortalitas Z. 3.5.9 Aspek Reproduksi Udang Putih 3.5.9.1 Rasio Kelamin Rasio kelaminsex ratio udang putih pada lokasi kajian dapat diketahui dengan melihat perbandingan jumlah individu udang jantan dan betina menggunakan persamaan: b j n n R = ............................................................... 19 dengan: R = rasio kelamin nj = jumlah udang jantan nb = jumlah udang betina

3.5.9.2 Ukuran Udang Pertama Kali Matang Gonad

Ukuran udang putih pertama kali matang gonad dapat diketahui dengan menggunakan persamaan Spearman-Karber Udupa 1986 dalam Fischer Wolf 2006 sebagai berikut: ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = ∑ = n i i p x x xk sfm 1 2 1 ................................................. 20 dengan: sfm = logaritma panjang karapaks udang putih pertama kali matang gonad. xk = logaritma nilai tengah kelas panjang karapaks yang terakhir udang putih matang gonad. x = logaritma pertambahan panjang karapaks dan nilai tengah. p i = proporsi udang putih matang gonad pada kelas panjang ke-i dengan jumlah udang pada selang panjang ke-i. ni = jumlah udang pada kelas pang ke-i.

3.5.9.3 Pola Pemijahan

Data yang digunakan untuk menentukan pola pemijahan udang putih di tiap stasiun adalah data jumlah individu betina matang gonad, kematangan gonad tingkat 4 selama 12 bulan, yang tergambar dalam bentuk grafik distribusi. Bila ditemukan jumlah individu betina matang gonad tingkat 4 tinggi pada bulan tertentu, maka akan tergambar bahwa bulan tersebut merupakan puncak musim pemijahan udang putih. 3.5.10 Distribusi Spasial Udang Putih Berdasarkan Jenis kelamin, Kelas Ukuran, dan Betina Matang Gonad, Distribusi Temporal Udang Putih Berdasarkan Tingkat Kematangan Gonad Distribusi spasial udang putih berdasarkan jenis kelamin, kelas ukuran, dan betina matang gonad, distribusi temporal udang putih berdasarkan tingkat kematangan gonad dianalisa menggunakan correspondence analysis, CA Bengen 2002. Analisis ini merupakan salah satu bentuk analisis statistik multivariabel yang didasarkan pada matriks data i baris stasiun penelitian dan j kolom jenis kelamin, kelas ukuran, dan betina matang gonad. Kelimpahan udang putih menurut modalitas dari tiap klasifikasi yang ditemukan pada tiap stasiun penelitian terdapat pada baris ke-i dan kolom ke-j. Matriks data yang digunakan merupakan tabel kontingensi stasiun pengamatan dengan modalitas jenis kelamin,