4.2.3. Laju Dekomposisi Serasah
Dekomposisi secara sederhana dapat diartikan sebagai penghancuran bahan organik mati secara bertahap yang dilakukan oleh agen biologi maupun fisika.
Hasil pengukuran bobot serasah daun mangrove pada eksperimen laju dekomposisi selama 75 hari pengamatan di tiap stasiun disajikan pada Tabel 6,
dan nilai konstanta k laju dekomposisi disajikan pada Tabel 7. Tabel 6 Bobot serasah g berat kering daun mangrove pada eksperimen laju
dekomposisi Stasiun Bobot
awal Hari
ke- Sd
gr berat kering 15
30 45
60 75
1 5,8292
1,9621 1,4569 1,1101 0,9201 0,5701 1,95
2 5,8290
1,9389 1,3801 1,1032 0,9102 0,5478 1,96
3 5,8289
1,8892 1,3102 1,0630 0,7767 0,5129 1,98
4 5,8287
1,8720 1,2870 1,0602 0,6702 0,4802 2,00
5 5,8286
1,4191 1,1229 0,9302 0,5769 0,3801 2,05
6 5,8287
1,5992 1,2501 0,9703 0,6301 0,4501 2,02
Tabel 7 Nilai konstanta k laju dekomposisi serasah pada tiap stasiun St Hari
ke- 15 30 45 60 75 Rataan
1 0,073 0,046
0,037 0,031
0,031 0,043 2 0,073
0,048 0,037
0,031 0,032 0,044
3 0,075 0,050
0,038 0,034
0,032 0,046 4 0,076
0,050 0,038
0,036 0,033 0,047
5 0,094 0,055
0,041 0,039
0,036 0,053 6 0,086
0,051 0,040
0,037 0,034 0,050
Hasil pengukuran bobot serasah daun mangrove pada eksprimen laju dekomposisi Tabel 6 menunjukkan bahwa penurunan bobot kering serasah
tertinggi dijumpai pada stasiun 5, yang merupakan kawasan alami dan terdapat pada zona tengah ekosistem mangrove, sedangkan terendah pada stasiun 1 yang
terdapat pada zona belakang ekosistem mangrove. Hasil yang sama juga dijumpai pada nilai konstanta laju dekomposisi serasah Tabel 7. Tingginya penurunan
bobot kering serasah dan laju dekomposisi serasah pada stasiun 5 bila dihubungkan dengan karakteristik lingkungan Tabel 4, terlihat bahwa stasiun ini
memiliki salinitas dan suhu perairan relatif lebih tinggi dibanding stasiun lainnya. Nilai salinitas air dan substrat pada stasiun 5 masing-masing berkisar antara
22,50‰ – 23,00‰ dan 23,00‰ – 23,50‰, sedangkan nilai suhu perairan berkisar 28,40°C – 30,00°C. Stasiun 5 juga merupakan kawasan yang selalu tergenang air
laut pada saat pasang maupun surut. Manan 1978 menyatakan kondisi lingkungan yang selalu tergenang dengan kondisi salinitas dan suhu yang relatif
tinggi menyebabkan proses dekomposisi serasah berlangsung sangat cepat. Nilai rataan konstanta laju dekomposisi pada tiap stasiun berkisar antara 0,043 – 0,053,
yang menunjukkan bahwa laju dekomposisi serasah daun mangrove pada kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan berkisar antara 4,35 - 5,30 per hari.
Persentase sisa serasah yang telah mengalami proses dekomposisi pada tiap stasiun dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Persentase sisa serasah daun mangrove selama eksprimen pada tiap stasiun
Hasil pengukuran persen sisa serasah daun mangrove selama eksprimen pada tiap stasiun menunjukkan penurunan persen sisa serasah tertinggi terjadi
pada 15 hari pertama Gambar 14. Hal ini selain disebabkan serasah daun tersebut mengalami leaching kehilangan bahan-bahan yang dapat larut dari
serasah oleh air hujan ataupun aliran air, juga akibat penguraian oleh dekomposer yang umumnya terjadi di masa awal setelah serasah gugur. Hodgkiss dan Leung
1986 menyatakan aktifitas enzim selulotik fungi fungal cellulotic enzym paling tinggi terjadi di saat awal dekomposisi.
4.2.4 Kelimpahan Plankton dan Makrozoobentos