Pedagang pengumpul lokal ini merupakan penduduk yang berlokasi berdekatan dengan kebun anggrek yang masih berada dalam Kecamatan Gunung
Sindur. Pedagang pengumpul lokal yang berada di Kecamatan Gunung Sindur sebanyak tujuh orang. Salah seorang pedagang pengumpul lokal tersebut meluaskan
usahanya dengan berusahatani anggrek. Cara pembelian yang dilakukan pedagang pengumpul lokal dari petani, kadang dipanen petani atau kadang pedagang
pengumpul lokal yang memetik sendiri. Pedagang pengumpul lokal ini kemudian memasarkan bunga-potong anggrek Dendrobium ke pedagang besar di Pasar
Rawabelong atau langsung ke konsumen dengan cara berjualan di atas sepeda motor yang juga dilakukan di pasar. Sistem pembayaran bunga-potong anggrek Dendrobium
dari petani dilakukan secara tunai. Pedagang pengumpul lokal yang ada di Kecamatan Gunung Sindur
mengambil 100 persen dari hasil produksi bunga-potong anggrek Dendrobium selama seminggu di Kecamatan Gunung Sindur atau sekitar 16.700 tangkai. Bunga-
potong anggrek Dendrobium ini selanjutnya dibawa ke pasar tujuan dengan menggunakan alat transport sepeda motor. Dua pedagang pengumpul menjualnya
langsung di atas sepeda motor dan satu pedagang pengumpul menjualnya terlebih dahulu ke pedagang besar di Pasar Rawabelong.
Pedagang pengumpul lokal melaksanakan fungsi pertukaran, yaitu pembelian dan penjualan, fungsi fisik yaitu pengumpulan dan pengangkutan dari kebun petani
dan ke Pasar Rawabelong serta fungsi fasilitas yaitu penanggungan resiko, pembiayaan dan informasi pasar. Penyortiran dilakukan pedagang pengumpul karena
dikhawatirkan selama pengumpulan dan pengangkutan bunga ada yang cacat. Informasi pasar harus diketahui oleh pedagang pengumpul lokal untuk memasarkan
bunga-potong anggrek Dendrobium. Pembiayaan biasanya meliputi pemetikan dan transportasi.
c. Pedagang Pengumpul Luar Daerah
Pedagang pengumpul luar daerah yang terlibat dalam pemasaran bunga- potong anggrek Dendrobium di Kecamatan Gunung Sindur hanya satu orang.
Pedagang pengumpul luar daerah ini merupakan pedagang pengumpul yang
menerima pasokan bunga dari salah satu pedagang pengumpul lokal di Kecamatan Gunung Sindur. Pedagang pengumpul lokal tersebut langsung mendatangi rumah
pedagang pengumpul luar daerah untuk menyetorkan hasil petikannya. Pembayaran dilakukan secara tunai. Pedagang pengumpul luar daerah selanjutnya menjual bunga
tersebut ke konsumen langganannya yaitu hotel-hotel dan tempat-tempat dekorasi. Konsumen hotel ini selalu mendatangi rumah pengumpul luar daerah untuk
mengambil bunga-potong anggrek Dendrobium yang dipesan secara rutin. Selain itu pedagang pengumpul luar daerah juga menjual bunga-potong anggrek
Dendrobiumnya di Pasar Rawabelong di atas sepeda motor. Namun, hal ini dilakukan jika terdapat kelebihan bunga. Dalam satu minggu biasanya hanya satu kali terjadi
penjualan di pasar. Pedagang pengumpul luar daerah melakukan fungsi pertukaran yaitu
pembelian dan penjualan, fungsi fisik yaitu penyimpanan dan pengangkutan ke pasar serta fungsi fasilitas yaitu penanggungan resiko, pembiayaan dan informasi pasar.
d. Pedagang Besar Rawabelong
Pedagang besar di Pasar Bunga Rawabelong yang terlibat dalam saluran pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium dari Kecamatan Gunung Sindur
sebanyak dua orang. Pedagang ini menerima pasokan bunga dari satu pedagang pengumpul lokal yang tidak berjualan di pasar. Alasan pedagang pengumpul ini tidak
berjualan di pasar karena keterbatasan waktu dan selain itu juga pedagang pengumpul lokal ini sudah menjadi langganan pedagang besar. Penyerahan bunga dilakukan di
tempat pedagang besar sehingga pembelian tersebut berlangsung di Pasar Rawabelong. Hal ini terjadi karena pedagang pengumpul lokal datang ke Pasar
Rawabelong yang dituju dan pedagang besar tidak melakukan pengangkutan terhadap bunga-potong anggrek Dendrobium tersebut. Cara pembayaran yang dilakukan oleh
pedagang besar selalu tunai karena pedagang pengumpul lokal takut bila terjadi tunggakan dan dapat merugikan dirinya sendiri.
Kegiatan yang dilakukan selain pembelian juga penjualan bunga-potong anggrek Dendrobium tersebut lalu dijual baik langsung ke konsumen maupun ke
floris. Floris ini biasanya berasal dari Pasar Bunga Barito dan Cikini yang
membelinya untuk digunakan sebagai bunga tambahan dalam rangkaian bunga. Cara pembayarannya semua dilakukan secara tunai.
Sistem langganan antara pedagang besar dan pedagang pengumpul terjadi sejak transaksi awal antara pedagang besar dan pedagang pengumpul bunga-potong
anggrek Dendrobium di Pasar Rawabelong. Sistem ini dibuat selain agar pasokan bunga dapat berjalan secara terus menerus juga dapat melakukan pesanan mendadak
jika diperlukan. Pesanan mendadak dapat terjadi di bulan-bulan hajatan atau hari-hari besar seperti menjelang imlek, lebaran maupun natal. Pedagang pengumpul lokal
biasanya kesulitan untuk memenuhi pesanan yang sifatnya mendadak karena ketersediaan bunga di kebun petani tidak bisa dipastikan.
Pedagang besar umumnya mempunyai informasi yang akurat tentang bunga yang terjadi dan banyaknya produksi yang harus disiapkan pedagang pengumpul
lokal. Misalnya pada satu atau dua bulan menjelang hari-hari besar mereka akan memerlukan bunga dengan jumlah berpuluh-puluh ikat. Keadaan ini seolah-olah
membuat petani atau pedagang pengumpul lokal untuk segera memenuhi pada waktu yang telah ditentukan. Dari kondisi tersebut dapat diketahui sebenarnya yang
memegang peranan lebih penting adalah pedagang besar. Sering juga terjadi kekurangan pasokan bunga-potong anggrek Dendrobium untuk pasar karena
kebutuhan bunga pada waktu-waktu tertentu yang sangat banyak. Pedagang pengumpul lokal tidak bisa berbuat banyak sebab bunga merupakan produk pertanian
yang tidak bisa bertahan lama perishable, jika dikumpulkan dahulu dan disimpan terlalu lama akan membusuk dan juga bersifat meruah voluminous. Gambaran ini
menunjukkan posisi tawar menawar pedagang pengumpul lemah jika dibandingkan dengan pedagang besar.
Dengan demikian fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang besar adalah fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa
penyimpanan dan fungsi fasilitas berupa penanggungan resiko penyusutan.
e. Floris