Fungsi dan Lembaga Pemasaran

Menurut Hanafiah dan Saefudin 2006 dalam Faisal 2010, saluran pemasaran terdiri dari pedagang perantara yang membeli dan menjual barang dengan tidak memperdulikan apakah mereka memiliki barang dagangan atau hanya bertindak sebagai agen dari pemilik barang. Panjang atau pendeknya saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu komoditi bergantung pada beberapa faktor, yaitu: 1. Jarak antara produsen dan konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya semakin panjang saluran yang ditempuh oleh komoditi tersebut. 2. Sifat produk. Produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima konsumen, sehingga menghendaki saluran yang pendek dan cepat. 3. Skala produksi. Jika produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil maka jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil, sehingga akan tidak menguntungkan bila produsen langsung menjual ke pasar. Hal ini berarti membutuhkan kehadiran pedagang perantara dan saluran yang akan dilalui komoditi akan cenderung panjang. 4. Posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung untuk memperpendek saluran pemasaran karena akan dapat melakukan fungsi pemasaran lebih banyak dibandingkan dengan pedagang yang posisi keuangannya lemah. Dengan kata lain, pedagang yang memiliki modal kuat cenderung memperpendek saluran pemasarannya.

3.1.6 Fungsi dan Lembaga Pemasaran

Serangkaian fungsi yang dipergunakan dalam menggerakkan input dari titik produsen sampai konsumen akhir terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut adalah kegiatan produktif meningkatkan nilai guna bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan, sedangkan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dilakukan oleh skala perusahaan atau individu yang disebut sebagai lembaga pemasaran Dahl dan Hamond, 1977. Kohls dan Uhl 1985 menjelaskan fungsi-fungsi pemasaran yang ada sebagai berikut: 1. Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dari barangjasa yang dipasarkan, meliputi kegiatan pembelian dan kegiatan penjualan. 2. Fungsi fisik adalah semua tindakan yang berhubungan langsung dengan barang dan jasa yang menimbulkan kegunaan tempat, bentuk dan waktu, meliputi kegiatan penyimpanan, pengolahan, dan pengangkutan. 3. Fungsi fasilitas adalah semua tindakan yang berhubungan dengan kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen, meliputi fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggungan risiko, fungsi pembayaran dan fungsi informasi pasar. Penggolongan lembaga pemasaran menurut Limbong dan Sitorus 1987 didasarkan pada fungsi, peguasaan terhadap suatu barang, kedudukan dalam suatu pasar serta bentuk usahanya yaitu: 1 Berdasarkan fungsi yang dilakukan: a. Lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan pertukaran, seperti pengecer, grosir dan lembaga perantara lainnya. b. Lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan fisik seperti pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan. c. Lembaga pemasaran yang menyediakan fasilitas-fasilitas pemasaran seperti informasi pasar, kredit desa, KUD, Bank Unit Desa dan lain-lain. 2 Berdasarkan penguasaan terhadap suatu barang; a. Lembaga pemasaran yang menguasai dan memiliki barang yang dipasarkan, seperti pedagang pengecer, grosir, pedagang pengumpul dan lain-lain. b. Lembaga pemasaran yang menguasai tetapi tidak memiliki barang yang dipasarkan seperti agen, broker, lembaga pelelangan dan lain-lain. c. Lembaga pemasaran yang tidak menguasai dan tidak memiliki barang yang dipasarkan seperti lembaga pengangkutan, pengolahan dan perkreditan. 3 Berdasarkan kedudukannya dalam suatu pasar: a. Lembaga pemasaran bersaing sempurna, seperti pengecer beras, pengecer rokok dan lain-lain. b. Lembaga pemasaran monopolistis, seperti pedagang bibit dan benih. c. Lembaga pemasaran oligopolis, seperti importir cengkeh dan lain-lain. d. Lembaga pemasaran monopolis, seperti perusahaan kereta api, perusahaan pos dan giro dan lain-lain. 4 Berdasarkan bentuk usahanya: a. Berbadan hukum, seperti perseroan terbatas, firma dan koperasi. b. Tidak berbadan hukum, seperti perusahaan perseorangan, pedagang pengecer, tengkulak dan sebagainya.

3.1.7 Struktur, Perilaku dan Keragaan Pasar