Selain itu dari Gambar 1 juga dapat dilihat hubungan antara PM dan PT serta PM dan PR dengan besar kecilnya elastisitas produksi Soekartawi, 1986:
1. Elastisitas Produksi Ep = 1 bila PR mencapai maksimum atau PR sama
dengan PM-nya. 2.
Elastisitas Produksi = 0, terjadi saat PM = 0 dalam situasi PR sedang menurun. 3.
Elastisitas Produksi Ep 1 bila PT menaik pada tahapan ”increasing rate” dan PR juga menaik di daerah I. Pada kondisi ini petani masih mampu
memperoleh sejumlah produksi yang cukup menguntungkan manakala sejumlah input masih ditambahkan.
4. 1Ep0, pada kondisi ini tambahan sejumlah input tidak diimbangi secara
proporsional oleh tambahan output yang diperoleh. Peristiwa seperti ini terjadi di daerah II, dimana pada sejumlah input yang diberikan maka PT tetap menaik
pada tahapan ”decreasing rate”. 5.
Elastisitas Produksi EP 0 yang berada pada daerah III; pada situasi yang demikian PT dalam keadaan menurun, nilai PM menjadi negatif dan PR dalam
keadaan menurun. Dalam situasi ini setiap upaya untuk menambah sejumlah input tetap akan merugikan bagi petani yang bersangkutan.
Output dari suatu usahatani dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi input yang digunakan. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan faktor-faktor
produksi akan mempengaruhi besarnya pendapatan usahatani.
3.1.2 Teori Biaya Produksi
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-
bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap
perusahaan dapat dibedakan atas dua jenis biaya, yaitu biaya eksplisit dan biaya tersembunyi imputed cost. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran yang
berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran
pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri Lipsey, Courant, Purvis, Steiner, 1995.
Analisis mengenai biaya produksi menganalisis juga tentang beberapa jenis biaya, antara lain :
1 Biaya Total TC atau Total Cost, adalah biaya total untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Biaya total dibagi menjadi dua bagian, yaitu biaya tetap total total
fixed cost=TFC dan biaya variabel total total variable cost=TVC. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan output;biaya ini akan sama jika output
sebanyak satu unit maupun lebih. Biaya yang berkaitan langsung dengan output, meningkat dengan meningkatnya produksi dan menurun dengan menurunnya
produksi disebut biaya variabel. 2 Biaya Total Rata-rata average total cost=ATC, juga disebut biaya rata-rata
average cost=AC, adalah biaya total untuk menghasilkan jumlah output tertentu dibagi dengan jumlah output tersebut. Biaya total rata-rata dapat dibagi menjadi biaya
tetap rata-rata average fixed cost=AFC dan biaya variabel rata-rata average variable cost=AVC dengan cara yang sama seperti biaya-biaya total.
3 Biaya Marjinal marginal cost=MC, adalah kenaikan biaya total yang disebabkan oleh meningkatnya laju produksi sebesar satu unit, karena biaya tetap tidak berubah
dengan output, biaya tetap marjinal akan selalu nol. Oleh karena itu biaya marjinal adalah biaya variabel marjinal dan berubahnya biaya tetap tidak akan mempengaruhi
biaya marjinal. Dalam Gambar 2 dilukiskan tiga jenis kurva: i kurva TFC, yang
menggambarkan biaya tetap total; ii kurva TVC, yang menggambarkan biaya variabel total; dan iii kurva TC yang menggambarkan biaya total. Kurva TFC
berbentuk horizontal karena nilainya tidak berubah berapa pun jumlah barang yang diproduksi. Sedangkan kurva TVC bermula dari titik nol dan semakin lama semakin
bertambah tinggi. Ini menggambarkan bahwa: a pada saat tidak ada produksi TVC = 0, dan b semakin besar produksi semaki besar nilai biaya variabel total TVC.
Bentuk kurva TVC yang pada akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa produksibdipengaruhi oleh hukum hasil yang semakin berkurang. Yaitu apabila
produksi semakin banyak, sejumlah biaya produksi tertentu yang dikeluarkan akan menghasilkan jumlah produksi yang semakin sedikit. Kurva TC adalah hasil dari
penjumlahan kurva TFC dan TVC. Oleh sebab itu kurva TC bermula dari pangkal TFC, dan jika ditarik garis tegak diantara TVC dan TC panjang garis itu adalah sama
dengan jarak diantara kurva TFC dengan sumbu datar.
Biaya Total
Gambar 2. Kurva Biaya Total, Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total
Sumber : Lipsey, Courant, Purvis, Steiner 1995 Kurva biaya tetap rata-rata AFC, biaya variabel rata-rata AVC, biaya total rata-
rata ATC, dan biaya marjinal MC dapat dilihat pada Gambar 3. Biaya tetap rata-rata yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah karena menggambarkan bahwa semakin
besar jumlah produksi, maka semakin kecil biaya tetap rata-rata. Kurva AVC, AC dan MC berbentuk huruf U. Bentuk kurva tersebut mencerminkan bahwa kegiatan produksi
dipengaruhi oleh hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang, yaitu pada waktu produksi masih sangat rendah penambahan sejumlah tertentu biaya produksi akan menyebabkan
penambahan jumlah produksi yang lebih banyak, tetapi apabila produksi sudah semakin banyak, sejumlah tertentu biaya produksi akan mengakibatkan penambahan produksi yang
semakin sedikit. Sebagai akibat keadaan ini, pada waktu jumlah produksi sedikit kurva AVC,
O
Output
TC
TVC
TF C
AC dan MC menurun, dan pada waktu jumlah produksi sudah sangat banyak kurva AVC, AC dan MC arahnya menaik.
Biaya per Unit MC
ATC AVC
AFC Output
Gambar 3. Kurva Biaya Rata-rata, Biaya Variabel Rata-rata dan Biaya Marjinal
Sumber : Lipsey, Courant, Purvis, Steiner, 1995
Dalam usahatani terdapat biaya usahatani yang berupa biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usahatani farm payment didefinisikan sebagai jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk pembelian barang dan jasa usahatani. Biaya tunai usahatani merupakan biaya untuk benih, pupuk, fungisida, insektisida, media tanam, tali, tenaga
kerja luar keluarga, pajak lahan dan sewa traktor. Biaya tidak tunai usahatani adalah biaya yang diperhitungkan yaitu sumberdaya milik petani atau keluarga misalnya
biaya untuk penyusutan alat, tenaga kerja dalam keluaga dan sewa lahan.
3.1.3 Pendapatan Usahatani