BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa daerah yang terpilih merupakan salah satu daerah sentra
produksi anggrek Dendrobium di Pulau Jawa. Lokasi yang dipilih untuk pengambilan sampel adalah Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, karena anggrek
merupakan komoditas unggulan di daerah tersebut. Sentra produksi tanaman anggrek di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sentra Produksi Tanaman Hias Unggulan di Jawa Barat Tahun 2008
No. Komoditas
Kabupaten Kota
Produksi tangkai
Kecamatan Utama
1. Anggrek
Bogor 1.878.403 Gunung Sindur
Karawang 553.422 Cikampek
Cirebon 160.950 Sawangan
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2009 Berdasarkan Tabel 6, Kabupaten Bogor memiliki jumlah produksi tanaman
anggrek terbanyak dibandingkan dengan Karawang dan Cirebon yaitu 1.878.403 tangkai. Sentra produksi tanaman anggrek di Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan
Gunung Sindur.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan instrumen kuisioner.
Wawancara dilakukan dengan petani dan lembaga-lembaga pemasaran yang terkait. Data primer mencakup aspek kegiatan usaha antara lain: harga jual produk yang
dihasilkan, harga input, biaya tunai, biaya diperhitungkan, biaya pemasaran dan biaya
lain-lain dalam kegiatan usahatani dan pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium.
Data sekunder merupakan kumpulan data yang telah diolah lebih lanjut, dapat
diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik BPS, Direktorat
Jenderal Tanaman Hias dan Hortikultura, situs-situs internet yang memiliki informasi yang dibutuhkan, serta literatur-literatur atau kepustakaan yang relevan dengan
penelitian ini seperti laporan penelitian terdahulu, buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
4.3
Metode Penentuan Responden
Populasi penelitian adalah petani anggrek Dendrobium di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Penentuan responden usahatani dilakukan dengan metode
sensus yaitu dengan mendatangi semua petani bunga-potong anggrek Dendrobium di Kecamatan Gunung Sindur. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 20
responden petani anggrek Dendrobium. Pada penelitian ini, analisis usahatani dilakukan kepada dua skala usaha berdasarkan jumlah tanaman. Adapun skala usaha
tersebut adalah skala I petani yang memiliki jumlah tanaman 3.000-7.000 tanaman dan skala II petani yang memiliki jumlah tanaman 8.000-18.000 tanaman.
Pembagian skala ini dilakukan karena sebaran jumlah tanaman anggrek yang dimiliki petani responden di Kecamatan Gunung Sindur tidak merata serta untuk mengetahui
pengaruh rataan jumlah tanaman terhadap proporsi penerimaan, penggunaan biaya, pendapatan petani dan RC rasio.
Penentuan responden untuk pemasaran ditentukan dengan metode snowball sampling
dengan mengikuti alur pemasaran mulai dari petani anggrek Dendrobium sampai ke tingkat konsumen. Dari tingkat produsen atau petani akan diketahui
kemana aliran produk dan lembaga-lembaga apa saja yang terlibat dalam pemasaran produk sampai ke konsumen. Metode ini digunakan berdasarkan informasi dari
responden sebelumnya sehingga responden yang terpilih di saluran pemasaran disesuaikan dengan pola pemasaran yang terjadi di lokasi penelitian
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data