Analisis Marjin Pemasaran Sistem Penentuan Harga

Struktur pasar dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui peubah harga, biaya, marjin pemasaran dan jumlah komoditi yang diperdagangkan. Keragaan pasar juga dapat diidentifikasi melalui penggunaan teknologi dalam pemasaran, pertumbuhan pasar, efisiensi penggunaan sumber daya, penghematan biaya, dan peningkatan jumlah barang yang dipasarkan sehingga mencapai keuntungan maksimum. Volume penjualan yang melalui pedagang pengumpul lokal untuk semua saluran sebesar 100 persen atau 16.700 tangkai. Pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium sudah menggunakan teknologi transportasi dan teknologi telekomunikasi. Alat transportasi yang digunakan dalam pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium adalah sepeda motor. Penggunaan teknologi komunikasi adalah penggunaan telepon, baik telepon rumah maupun telepon seluler. Teknologi komunikasi dapat menunjang kelancaran pemasaran pada semua lembaga pemasaran. Teknologi pengemasan belum terlalu berarti, bunga-potong anggrek Dendrobium dari petani hanya diikat saja, tidak dimasukkan dalam kardus bahkan dalam pengangkutan cukup dibungkus dengan kertas koran saja. Efisiensi penggunaan sumber daya sudah dilakukan pedagang besar, antara lain dengan cara lebih memilih pembelian bunga-potong anggrek Dendrobium dari pedagang pengumpul lokal daripada langsung ke petani. Pedagang besar jauh lebih menguntungkan membeli dari pedagang pengumpul lokal karena dengan membeli bunga-potong anggrek Dendrobium ke pedagang pengumpul lokal sudah berada di pasar, maka tidak dibutuhkan biaya transportasi, sedangkan jika membeli dari petani, maka harus ada biaya transportasi. Pedagang pengumpul luar daerah juga sudah mempertimbangkan hal tersebut. Pedagang ini mengambil bunga-potong anggrek Dendrobium dari pedagang pengumpul lokal yang membawanya ke rumah sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk mengambil. Pengangkutan ke hotel juga tidak dilakukan karena pihak hotel mengambil bunga ke rumah. Biaya transportasi akan dikeluarkan oleh pedagang pengumpul luar daerah jika melakukan penjualan di Pasar Rawabelong.

6.2.6 Analisis Marjin Pemasaran

Pemasaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang menghubungkan titik produksi primer petani dengan konsumen akhir. Outputnya adalah kepuasan konsumen atas barang dan jasa tersebut. Sedangkan inputnya adalah tenaga kerja, modal dan manajemen. Marjin pemasaran diartikan melalui selisih antara harga di tingkat konsumen dengan harga yang diterima produsen yang diperoleh dengan satuan rupiah per tangkai bunga-potong anggrek Dendrobium. Dalam penelitian ini, marjin pemasaran dihitung berdasarkan keenam saluran pemasaran. Adapun analisis marjin dan penyebarannya antar lembaga yang terlibat secara rinci dapat dilihat pada tabel di Lampiran 12 dan Lampiran 13. Secara umum petani menyalurkan bunga-potong anggrek Dendrobium melalui pedagang pengumpul lokal. Pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium saluran satu sampai dengan saluran enam dapat dilihat pada Tabel 28. Saluran pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium di Kecamatan Gunung Sindur yaitu: 1. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Konsumen 2. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Pedagang Besar Pasar Bunga Rawabelong → Konsumen 3. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Pedagang Besar Pasar Bunga Rawabelong → Floris → Konsumen 4. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Pedagang Pengumpul Luar Daerah → Konsumen 5. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Pedagang Pengumpul Luar Daerah → Floris → Konsumen 6. Petani → Pedagang Pengumpul Lokal → Floris → Konsumen Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran satu total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 42,71 per tangkai 1,94 persen, yang terdiri dari biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya sortasi sebesar Rp 13,27 per tangkai, biaya transportasi sebesar 7,95 per tangkai serta biaya parkir dan retribusi sebesar Rp 1,07 per tangkai. Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran dua total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 232,32 per tangkai, yang terdiri dari biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya tenaga kerja Rp 45,75 per tangkai, biaya sewa tempat Rp 121,41 per tangkai dan biaya penyusutan Rp 22,45 per tangkai. Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran tiga total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 667,95 per tangkai, yang terdiri dari biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya sortasi sebesar Rp 13,27 per tangkai, biaya transportasi sebesar Rp 7,95 per tangkai, biaya parkir dan retribusi sebesar 1,07 per tangkai, biaya tenaga kerja Rp 45,75 per tangkai, biaya sewa tempat Rp 121,41 per tangkai, biaya penyusutan Rp 22,45 per tangkai, biaya tenaga kerja Rp 239,20 per tangkai, biaya transportasi Rp 61,23 per tangkai dan biaya pengemasan Rp 136,07 per tangkai. Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran empat total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 102,71 per tangkai, yang terdiri dari biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya sortasi sebesar Rp 13,27 per tangkai, biaya transportasi Rp 7,95 per tangkai dan biaya pengemasan Rp 60,00 per tangkai. Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran lima total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 511,87 per tangkai, yang terdiri dari biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya sortasi sebesar Rp 13,27 per tangkai, biaya transportasi Rp 89,59 per tangkai, biaya parkir dan retribusi Rp 13,32 per tangkai, biaya tenaga kerja Rp 239,20 per tangkai dan biaya pengemasan Rp 136,07 per tangkai. Pada pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, untuk saluran enam total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 589,23 per tangkai, yang terdiri atas biaya pemetikan sebesar Rp 20,42 per tangkai, biaya sortasi Rp 13,27 per tangkai, biaya transportasi Rp 7,95 per tangkai, biaya tenaga kerja Rp 383,23 per tangkai dan biaya pengemasan Rp 163,29 per tangkai. Total keuntungan paling besar diperoleh dari saluran pemasaran enam yaitu sebesar Rp 835,77 per tangkai. Sedangkan keuntungan terkecil berada pada saluran pemasaran satu yaitu sebesar Rp 457,29 per tangkai. Saluran pemasaran yang memiliki total marjin paling kecil adalah saluran satu, yaitu sebesar Rp 500,00 per tangkai, sekaligus memiliki total biaya pemasaran paling kecil antara keenam saluran yang ada, yaitu 42,71 per tangkai.

6.2.7 Farmer’s Share