Perencanaan Strategik TINJAUAN PUSTAKA

Analisis shift-share yang mengukur perubahan atau laju pertumbuhan suatu sektorkomoditas di suatu wilayah dengan wilayah nasionalnya. Variabel yang biasa dianalisis dengan menggunakan analisis ini antara lain tenaga kerja, nilai tambah atau produksi. Hasil analisis ini akan diketahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat. Hasil analisis ini juga dapat menunjukan bagaimana perkembangan suatu wilayah dibandingkan wilayah lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat Tarigan, 2003. Komponen shift-share dapat diurai menjadi komponen shift dan komponen share. Komponen “share” atau national share N adalah besarnya perubahan di tingkat wilayah seandainya proporsi perubahannya sama dengan laju pertambahan nasional selama periode studi. Komponen ini digunakan untuk mengukur apakah sektorkomoditas itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan wilayah nasionalnya secara rata-rata. Sementara komponen “shift” adalah penyimpangan deviation dari national share dalam pertumbuhan atau perubahan indikator yang dianalisis. Penyimpangan ini positif bagi sektor. Komoditas yang tumbuh lebih cepat dan negatif untuk sektorkomoditas yang tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan di level nasionalnya.

2.9 Perencanaan Strategik

Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan salah satu dari sekian banyak konsep perencanaan yang dikembangkan. Perencanaan merupakan suatu proses aktivitas yang berorientasi ke depan dengan memperkirakan berbagai hal agar aktivitas dimasa mendatang dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Orientasi perencanaan ke masa depan, maka perencanaan bersifat memperkirakan dan mempredikisikan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan rasional, logis dan dapat dilaksanakan Bratakusumah, 2003. Menurut Lembaga Administrasi Negara LAN, 1999 dijelaskan bahwa perencanaan strategik merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak- banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha- usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Sementara itu menurut David 2004 perencanaan strategik untuk sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut ; 1 dipisahkan antara rencana strategis dengan rencana operasional. Rencana strategik memuat antara lain Visi, Misi, dan strategi arah kebijakan, sedangkan rencana operasional merupakan program atau rencana tindak; 2 penyusunan rencana strategik melibatkan secara aktif semua stakeholders di masyarakat dengan kata lain, pemerintah bukan satu-satunya pemeran dalam proses perencanaan strategik; 3 tidak semua isu atau masalah dipilih untuk ditangani. Dalam proses perencanan strategik, ditetapkan isu-isu yang dianggap strategik atau fokus pada masalah yang paling diprioritaskan untuk ditangani; 4 kajian lingkungan internal dan eksternal secara kontinyu dilakukan agar pemilihan strategi selalu up to date berkaitan dengan peluang dan ancaman di lingkungan luar dan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal. PERUMUSAN STRATEGI Strategy Formulation Hasil : analisis lingkungan, visi-misi, tujuan dan strategi PERENCANAAN STRATEGI Strategy Planning Hasil : tahapan pencapaian tujuan dan sasaran PERANCANGAN PROGRAM Programming Hasil : rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran target Sumber : David, 2004 Gambar 1. Tahapan Managemen Strategik Pada Gambar 1 terlihat bahwa langkah awal dalam melakukan manajemen strategik adalah merumuskan strategi umum melalui perumusan visi misi dan tujuan yang ingin dicapai. Selanjutnya adalah menyusun perencanaan berdasarkan analisis situasi internal dan eksternal yang menjadi landasan penyusunan startegi. Kemudian tahap akhir yang dilakukan adalah menetapkan strategi, yaitu mengidentifikasi berbagai alternatif strategi yang akan dijalankan. Proses penyusunan strategi sendiri dilakukan melalui tiga tahapan analisis yaitu tahap masukan, tahap analisis dan tahap pengambilan keputusan. Keputusan didasarkan pada justifikasi yang dibuat secara kualitatif dan kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur, sehingga dapat diambil keputusan yang signifikan dengan kondisi yang ada. Pertama adalah tahap masukan yang merupakan kegiatan klasifikasi data dan pra-analisis. Tahap ini merupakan kegiatan analisa terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal yang akan dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tahap kedua adalah penggabungan analisis hasil tahapan pertama. Semua informasi yang diperoleh pada tahap pertama dijadikan model perumusan strategi dalam bentuk model matriks SWOT. Analisis SWOT merupakan proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis yang digunakan untuk merumuskan berbagai alternatif strategi. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strenghts dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi. Dengan demikian para perencana harus menganalisis faktor-faktor strategis organisasi dalam kondisi yang ada saat ini. Matriks Strenghts – Weaknesses – Opportunities – Threats SWOT merupakan alat analisis yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaskud adalah ; strategi S-O Strenghts – Opportunities, Strategi W-O Weaknesses-Opportunities, strategi S-T Strenghts – Threats dan strategi W-T Weaknesses – Threats. Strategi S-O menggunakan kekuatan internal organisasi untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar organisasi. Strategi W-O bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal organisasi dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-T bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Strategi W-T merupakan strategi untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.

2.10 Pengembangan Komoditas Kopi di Lampung Barat