Ketersediaan luas areal, jumlah produksi, kesesuaian iklim dan lahan

VII. PERUMUSAN STRATEGI KEBIJAKAN

Perumusan Strategi Kebijakan Pengembangan Komoditas Kopi di Kabupaten Lampung Barat terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan komoditas kopi. Tahap selanjutnya adalah tahap pemaduan faktor-faktor strategis tersebut untuk menyusun alternatif strategi dengan menyusun matriks SWOT

7.1 Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Kopi di Kabupaten Lampung Barat

Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat didekati dengan cara memetakan faktor-faktor apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor-faktor ini akan dijadikan bahan perumusan alternatif strategi melalui analisis SWOT Strengths – Weaknesess- Opportunities – Threats. Berdasarkan hasil analisis data-data faktual, diperoleh beberapa faktor strategis dari sisi internal dan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat. Faktor internal yang berpengaruh adalah faktor kekuatan s trenghts dan faktor kelemahan weaknesess. Sementara faktor eksternal yaitu faktor peluang opportunities dan faktor tantanganancaman threats. 7.1.1 Identifikasi Faktor Internal 7.1.1.1 Kekuatan Beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan sebagai modal dasar dalam pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat antara lain :

1. Ketersediaan luas areal, jumlah produksi, kesesuaian iklim dan lahan

Komoditas kopi memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Keunggulan tersebut dapat dilihat dari ketersediaan luas areal perkebunan kopi yang cukup besar di Kabupaten Lampung Barat yaitu seluas 59,316 Ha terutama di wilayah Sekincau 14.038 Ha, Way Tenong 8.640 Ha dan Belalau 9.340 Ha, Sukau 5.335 Ha dan Sumber jaya 7.758 Ha. Sedangkan jumlah produksi kopi Lampung Barat merupakan penghasil kopi terbesar diantara daerah lain yang ada di Propinsi Lampung dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2003-2007. Pada tahun 2007 produksi kopi Lampung Barat sebesar 56.227 ton. Secara nasional Provinsi Lampung menduduki peringkat pertama dari segi volume produksi komoditas kopi, dengan jumlah produksi sebesar 145.544 ton pada tahun 2006. Perhitungan lebih lanjut memperlihatkan bahwa pangsa share volume produksi tersebut adalah 22.3 dari volume produksi komoditas kopi nasional yaitu sebesar 652.668 ton. Kemudian faktor iklim yang sangat mendukung. Menurut BPS Kab. Lampung Barat 2007 menyatakan bahwa akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka Lampung Barat memiliki dua Zona Iklim yang sangat mendukung budidaya kopi yaitu : c Zona A Jumlah bulan basah + 9 bulan terdapat di bagian barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, termasuk Krui dan Bintuhan d Zona BL Jumlah bulan basah 7 – 9 bulan terdapat di bagian timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Sedangkan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun berkisar antara 2.500 – 3.000 milimeter setahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan lokasi topografi dataran tinggi menyebabkan kopi sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat. Selain itu dilihat dari sisi kesuburan lahan, komoditas kopi cocok ditanam pada jenis tanah alluvial dan vulkan hasil sedimentasi batuan pegunungan. Sebagain besar wilayah Lampung Barat merupakan produktivitas wilayah pegunungan. Daerahnya terletak di lereng pegunungan vulkan terutama di sepanjang Bukit Barisan. Bahan pembentuknya berupa bahan vulkan, sedimen, plutonik masam dan batuan metamorf setempat yang ditutupi oleh bahan tufa masam ranau.

2. Produktivitas kopi tinggi ditingkat petani