Beberapa faktor eksternal yang menjadi peluang sebagai modal dasar dalam pengembangan komoditas kopi di Lampung Barat antara lain :
1. Adanya Kebijakan Otonomi Daerah
Dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan peluang bagi setiap daerah kabupatenkota untuk
mengembangkan potensinya sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah memiliki
kewenangan yang cukup luas untuk mengelola, menyusun kebijakan pengembangan komoditas kopi yang merupakan potensi daerah yang harus
dikembangkan. Otonomi Daerah secara perinsip telah memberikan kewenangan kepada
daerah untuk mengembangkan semua potensi yang ada sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Berpijak dari adanya otonomi daerah
tersebut, Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu daerah yang memiliki aneka ragam potensi sudah seharusnya mengembangkan potensi unggulannya.
Di dalam pengembangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bersama-sama DPRD membuat kebijakan yang kongkret rill dalam
mengembangkan komoditas kopi yang merupakan potensi unggulan pada sub sektor perkebunan.
2. Peluang pemasaran komoditas kopi pada pasar lokal dan internasional
Dengan telah terbukanya perdagangan bebas, maka permintaan pasar baik domestik maupun pasar ekspor komoditas kopi Lampung Barat memiliki
peluang yang sangat signifikan. Hal ini, disebabkan bahwa komoditas kopi Lampung Barat yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Besarnya
permintaan ekspor kopi Lampung dapat dilihat dari terus meningkatnya ekspor kopi Indonesia ke pasar internasional. Pada tahun 2008 stok kopi robusta di
berbagai gudang eksportir Lampung mencapai 90 ribu ton yang akan di ekspor ke negara lain, seperti Amerika Serikat, dan sebegian Eropa. Pada tahun yang
sama produksi kopi rebusta yang merupakan 85 persen kopi Indonesia, diperkirakan mencapai 450 ribu ton Sinar Harapan, 2008.
3. Peluang adanya minat pengusaha lokal dan daerah lain untuk berinvestasi pada industri pengolahan kopi
Dengan adanya pihak investor yang akan berinvestasi dibidang industri pengolahan kopi diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perekonomian
masyarakat. Selama ini produk kopiasal Lampung Barat masih sebatas kopi biji dan kopi bubuk
home industry yang diolah secara tradisional dan di pasarkan di pasar tradisional. Namun, setelah adanya minat investor dibidang industri kopi
maka perekonomian masyarakat akan lebih maju serta pendapatan petani jauh lebih meningkat. Peningkatan tersebut, karena adanya pembinaan kepada petani
kopi, penyerapan tenaga kerja serta bantuan permodalan kepada para petani untuk perawatan perkebunan kopi.
4. Adanya minat dan kepedulian dari perguruan tinggi untuk melakukan penelitian tentang kopi Lampung Barat
Kehadiran peneliti pada sentra-sentra perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat merupakan suatu hal yang biasa dihadapi oleh pemerintah
daerah, petani kopi, pedagang pengumpul, maupun masyarakat yang tinggal disekitar perkebunan kopi. Para peneliti sangat lazim menjadikan mereka sumber
responden penelitian si peneliti data dan informasi. Penelitian-penelitian tersebut di latar belakangi berbagai kepentingan
masing-masing, baik individu maupun lembaga-lembaga penelitian. Ada sebagian penelitian dilakukan untuk menyelesai tugas akhir mahasiswa skripsi,
tesis dan desertasi, sedangkan penelitian yang lain juga dilakukan oleh lembaga-lembaga yang memiliki kepentingan berbeda, seperti : lembaga
independent, LPM berbagai perguruan tinggi dan lembaga pemerintah. Komiditas kopi Lampung Barat sudah lama dijadikan objek penelitian bagi
kalangan perguruan tinggi ternama di Indonesia, antara lain yaitu : Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas
Lampung dan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta Lainnya. Penelitian yang dilakukan berbagai perguruan tinggi tentang kopi Lampung
Barat merupakan peluang bagi Kabupaten Lampung Barat dalam rangka pengembangan kopi sebagai potensi unggulan yang dimiliki Lampung Barat.
Peluang tersebut bisa bermanfaan bagi semua pihak, baik untuk dijadikan dasar kebijakan pemerintah daerah, kepentingan pedagang pengumpul serta pedoman
dalam meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
7.1.2.2 Ancaman 1. Persaingan dalam perdagangan kopi dunia akan merupakan ancaman
merosotnya nilai jual kopi Lampung Barat
Adapun beberapa faktor yang menjadi ancaman atau kendala dalam upaya pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat antara lain adanya
perdagagan bebas. Adanya perdagangan bebas membuat persaingan antar produk, khsususnya kopi semakin ketat. Komoditas kopi Lampung Barat tidak
hanya bersaing dengan komoditas kopi dari dalam negeri saja, tetapi juga bersaing dengan komoditas kopi yang berasal dari luar negeri, seperti Vietnam
dan Brazil. Ketidaksiapan dalam menghadapi perdagangan bebas membuat komoditas kopi Lampung Barat semakin tertekan. Oleh karena itu, perdagangan
bebas dalam kajian ini dijadikan sebagai faktor ancaman dalam pengembangan komoditas kopi di Lampung Barat.
2. Ketidakstabilan prekonomian nasional dan internasional merupakan ancaman terhadap ketidakstabilan harga kopi biji di tingkat pasar lokal
Kondisi sistem perekonomian yang cenderung berfluktuatif sangat mempengaruhi komoditi kopi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar produk
kopi di Kabupaten Lampung Barat berorientasi pada ekspor. Permintaan yang menurun di pasaran dunia merupakan ancaman bagi pengembangan kopi. Oleh
karena itu, perlu adanya kebijakan pemerintah untuk mengatasi perekonomian yang kurang stabil.
3. Sebagian perkebunan kopi rakyat berada dalam hutan kawasan