2.7 Konsep Multiplier Basis
Multiplier pengganda adalah pengukuran terhadap suatu respon atau dampak dari stimulus ekonomi. Untuk melihat dan mengukur dampak suatu
sektor terhadap sektor lainnya, digunakan analisis multiplier. Dari nilai pengganda tersebut dapat ditemukan efek yang akan ditentukan oleh suatu
sektor tiap satuan peubah. Seperti dampak multiplier yang dipaparkan oleh Glasson 1974 bahwa peningkatan pada kegiatan basis maupun unggulan akan
meningkatkan pendapatan ke dalam wilayah, selanjutnya berdampak pada peningkatan permintaan akhir yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan dan kesempatan kerja. Dalam pembangunan ekonomi daerah dampak multiplier ini sangatlah
penting. Dampak tersebut mampu menunjukan akibat dari peningkatan aktivitas suatu sektor ekonomi dari suatu daerah terhadap sektor lainnya, seperti arus
pendapatan, konsumsi masyarakat dan pemerintah, permintaan barang dan sebagainya, sehingga pertumbuhan ekonomi wilayah dapat terwujud. Dengan
teridentifikasinya sektor yang memiliki kekuatan pengganda tersebut, akan mempermudah pemerintah daerah setempat menentukan alternatif kebijakan
bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Pengukuran multiplier sangatlah beragam. Menurut Millier and Blair 1985
multiplier diukur dengan menggunakan analisis input-output. Multiplier ini mengukur seberapa besar perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap
perekonomian secara keseluruhan. Pengukuran multiplier sektoral harus membutuhkan ketersediaan data input-output wilayah sebagai
data based
.
Apabila data input-output tidak tersedia, maka pendekatan lain yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan multiplier basis. Pendekatan multiplier
ini dilakukan dengan cara memperbandingkan komoditassektor basis dengan komoditassektor secara keseluruhan baik komoditassektor basis dan non basis.
2.8 Teori Shift-Share
Untuk memahami pergeseran struktur suatu aktivitas atau sektor serta menghitung seberapa besar
share masing-masing sektor atau aktivitas tersebut di suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan suatu referensi dengan cakupan
wilayah yang lebih luas dalam bentuk dua titik waktu, dapat digunakan beberapa alat analisis, diantaranya adalah
Shift-Share Analysis.
Analisis shift-share yang mengukur perubahan atau laju pertumbuhan suatu sektorkomoditas di suatu wilayah dengan wilayah nasionalnya. Variabel
yang biasa dianalisis dengan menggunakan analisis ini antara lain tenaga kerja, nilai tambah atau produksi. Hasil analisis ini akan diketahui bagaimana
perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat. Hasil analisis
ini juga dapat menunjukan bagaimana perkembangan suatu wilayah dibandingkan wilayah lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat Tarigan, 2003.
Komponen shift-share dapat diurai menjadi komponen shift dan komponen
share. Komponen “share” atau national share N adalah besarnya perubahan di tingkat wilayah seandainya proporsi perubahannya sama dengan laju
pertambahan nasional selama periode studi. Komponen ini digunakan untuk mengukur apakah sektorkomoditas itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari
pertumbuhan wilayah nasionalnya secara rata-rata. Sementara komponen “shift” adalah penyimpangan
deviation dari national share dalam pertumbuhan atau perubahan indikator yang dianalisis.
Penyimpangan ini positif bagi sektor. Komoditas yang tumbuh lebih cepat dan negatif untuk sektorkomoditas yang tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan di level nasionalnya.
2.9 Perencanaan Strategik